Ini Ciri Orang yang Berisiko Tinggi Terkena Kanker Hati
A
A
A
JAKARTA - Dari sekitar 600.000 kasus kanker hati di dunia, sekitar 400.000 kasus terjadi di Asia. Bahkan, kanker hati juga banyak ditemui di Indonesia.
Dokter ahli penyakit hati dari Gleneagles Hospital Singapore, Cheah Yee Lee mengungkapkan, tingginya penderita kanker hati di Asia sejalan dengan tingginya angka pembawa virus hepatitis B. Orang yang terinfeksi hepatitis B, juga berisiko tinggi menderita kanker hati di kemudian hari.
"Penderita hepatitis B carrier akan berisiko 100 kali lipat lebih tinggi menderita kanker hati dibanding mereka yang tidak terkena virus," papar Cheah di Jakarta.
Menurut dia, kanker hati mudah menyerang mereka yang memiliki riwayat keluarga pengidap kanker hati. Kanker hati juga lebih banyak ditemui pada pria. Selain itu, mereka yang lebih berisiko terkena kanker hati jika sebelumnya telah menderita sirosis hati.
Sirosis hati merupakan kerusakan hati yang kronis karena sel-sel hati yang sehat digantikan oleh jaringan parut sehingga hati tak lagi berfungsi dengan baik. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C.
"Namun, mereka yang terinfeksi virus hepatitis B, konsumsi alkohol berlebihan, menderita perlemakkan di hati, dan menderita penyakit hati autoimun juga berisiko mengalami sirosis hati. Sirosis membuat liver pasien semakin memburuk dan meningkatkan risiko kanker hati," kata dia.
Sementara itu, penyakit hepatitis B bisa diturunkan dari ibu ke bayinya. Agar tidak menjadi penderita hepatitis B, para dokter menganjurkan pemberian vaksin kepada bayi. Namun, perjalanan menjadi kanker hati dari hepatitis B sebenarnya cukup panjang. Meski demikian, deteksi dini hepatitis B dan C sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan hati.
Dokter ahli penyakit hati dari Gleneagles Hospital Singapore, Cheah Yee Lee mengungkapkan, tingginya penderita kanker hati di Asia sejalan dengan tingginya angka pembawa virus hepatitis B. Orang yang terinfeksi hepatitis B, juga berisiko tinggi menderita kanker hati di kemudian hari.
"Penderita hepatitis B carrier akan berisiko 100 kali lipat lebih tinggi menderita kanker hati dibanding mereka yang tidak terkena virus," papar Cheah di Jakarta.
Menurut dia, kanker hati mudah menyerang mereka yang memiliki riwayat keluarga pengidap kanker hati. Kanker hati juga lebih banyak ditemui pada pria. Selain itu, mereka yang lebih berisiko terkena kanker hati jika sebelumnya telah menderita sirosis hati.
Sirosis hati merupakan kerusakan hati yang kronis karena sel-sel hati yang sehat digantikan oleh jaringan parut sehingga hati tak lagi berfungsi dengan baik. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C.
"Namun, mereka yang terinfeksi virus hepatitis B, konsumsi alkohol berlebihan, menderita perlemakkan di hati, dan menderita penyakit hati autoimun juga berisiko mengalami sirosis hati. Sirosis membuat liver pasien semakin memburuk dan meningkatkan risiko kanker hati," kata dia.
Sementara itu, penyakit hepatitis B bisa diturunkan dari ibu ke bayinya. Agar tidak menjadi penderita hepatitis B, para dokter menganjurkan pemberian vaksin kepada bayi. Namun, perjalanan menjadi kanker hati dari hepatitis B sebenarnya cukup panjang. Meski demikian, deteksi dini hepatitis B dan C sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan hati.
(alv)