Buka Rakernas PHRI, Menpar Arief Yahya Sebut 3 Hal Penting Ini
A
A
A
NUSA DUA - Menteri Pariwisata Arif Yahya secara resmi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Tahun 2016 Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), di Nusa Dua, Badung, Rabu (20/4/2016). Dalam kesempatan itu, dia menuturkan ada tiga hal yang akan membuat Indonesia mampu unggul dari negara lain dalam bidang pariwisata.
Hal pertama adalah spirit atau semangat. Menurut Arief, strategi tanpa semangat tentu akan tidak maksimal. Ini bisa dicontoh dari Thailand yang begitu bersemangat dalam memenangkan peperangan dalam konteks industri pariwisata.
"Mereka hebat sekali. Dari mulai rajanya sampai cleaning service mereka, kalau bicara pariwisata itu hebat luar biasa," ujar Arief.
Selain itu, hal kedua adalah solid. Ini juga terlihat di Thailand dimana berbagai pihak, mulai dari maskapai, perhimpunan hotel dan restoran (PHRI) hingga paket wisatanya bersatu.
"Jadi, PHRI dengan pemerintah dan bisnis harus bersatu, solid, kalau mau menang bersaing," kata dia.
Yang terakhir, yang perlu diperhatikan jika ingin menang dalam persaingan industri pariwisata yaitu kecepatan. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mencanangkan tahun 2016 itu adalah tahun kecepatan. Tiga fokus presiden adalah deregulasi, infrastruktur dan pengembangan bisnis.
"Kelemahan bangsa adalah terlalu lelet. Malaysia lebih kecil dari Indonesia tapi kita kalah dari mereka. Kita kalah dari Thailand yang lebih kecil. Bahkan kita kalah dari Singapura yang lebih kecil," papar Arief.
Hal pertama adalah spirit atau semangat. Menurut Arief, strategi tanpa semangat tentu akan tidak maksimal. Ini bisa dicontoh dari Thailand yang begitu bersemangat dalam memenangkan peperangan dalam konteks industri pariwisata.
"Mereka hebat sekali. Dari mulai rajanya sampai cleaning service mereka, kalau bicara pariwisata itu hebat luar biasa," ujar Arief.
Selain itu, hal kedua adalah solid. Ini juga terlihat di Thailand dimana berbagai pihak, mulai dari maskapai, perhimpunan hotel dan restoran (PHRI) hingga paket wisatanya bersatu.
"Jadi, PHRI dengan pemerintah dan bisnis harus bersatu, solid, kalau mau menang bersaing," kata dia.
Yang terakhir, yang perlu diperhatikan jika ingin menang dalam persaingan industri pariwisata yaitu kecepatan. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mencanangkan tahun 2016 itu adalah tahun kecepatan. Tiga fokus presiden adalah deregulasi, infrastruktur dan pengembangan bisnis.
"Kelemahan bangsa adalah terlalu lelet. Malaysia lebih kecil dari Indonesia tapi kita kalah dari mereka. Kita kalah dari Thailand yang lebih kecil. Bahkan kita kalah dari Singapura yang lebih kecil," papar Arief.
(alv)