Yogyakarta dan Bali Jadi Ujung Tombak Destinasi Wisman Asal India
A
A
A
BALI - India merupakan salah satu fokus pasar wisata yang potensial. Banyak kalangan elite India yang ingin menggelar acara pernikahan di Bali dengan mengundang ratusan tamu mereka dari India. Belum lagi, berbagai grup wisata yang memang khusus datang ke Indonesia untuk berwisata. Maka tak salah jika Indonesia menargetkan setidaknya 300.000 wisatawan mancanegara (wisman) asal India di tahun 2016 ini berkunjung ke Indonesia.
Dalam rangka pencapaian target kunjungan wisman asal India sebagai bagian dari target 12 juta wisman, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melaksanakan Fam Trip bersama Tour Operator/Travel Agent dari India ke berbagai destinasi unggulan di Indonesia.
Kali ini dua destinasi wisata yakni Yogyakarta dan Bali menjadi tujuan Fam Trip. Sebanyak 15 Travel Agent asal India diajak untuk menikmati keindahan berbagai destinasi wisata mulai tanggal 22-27 April 2016.
Di Yogyakarta, mereka dibawa menyaksikan keindahan candi Prambanan dan Borobudur yang memang memiliki ikatan budaya dengan budaya asal mereka di India. Di dua destinasi wisata ini, mereka menyatakan kekagumannya atas keindahan dan kemegahan Candi Prambanan dan Borobudur.
Mereka juga dibawa melakukan Lava Tour di kaki gunung Merapi. Ketegangan saat mengendarai jeep dialami para peserta Fam Trip kali ini. Mereka diajak menyusuri kaki Merapi menggunakan jeep Willys buatan Amerika. Rute yang ditempuh bermula dari Parkiran Tlogo Putri, Kalikuning, Batu Alien, museum Merapi hingga bunker Kaliadem.
“Kami merasa adrenalin berpacu tinggi saat dibawa menempuh rute jalan berbatu yang terjal. Dan ketika sampai di kaki Merapi, kami disuguhkan pemandangan yang menakjubkan dari sisa-sisa erupsi. Hamparan pasir yang begitu luas dan batu-batu besar menjadi pemandangan yang menarik dipadukan dengan puncak Merapi,” ujar Vandana Nigam, salah satu travel agent asal Mumbai, India kepada Sindonews.
Tak hanya meninjau destinasi wisata, para travel agent asal India ini juga diperkenalkan dengan batik tulis khas Yogyakarta. Di sanggar Kabul Batik Painting, mereka diperkenalkan tentang pembuatan batik tulis khas Yogyakarta. Di sanggar ini, sang pemilik Wiji Hartono atau yang akrab disapa Kabul Picasso ini menerangkan langsung detil proses pembuatan batik tulis kepada para travel agent asal India ini. "Mereka tertarik dengan motif batik tulis yang bertema binatang dan candi-candi," ujar Kabul.
Adapun mereka juga diajak untuk menikmati Sendratari Ramayana di kompleks candi Prambanan. Sendratari Ramayana Prambanan merupakan sebuah pertunjukan yang menggabungkan tari dan drama tanpa dialog.
Diangkat dari cerita Ramayana, Sendratari Ramayana Prambanan merupakan sendratari yang paling rutin mementaskan Sendratari Ramayana sejak 1961. Pemilihan bentuk sendratari sebagai penutur cerita pahlawan atau biasa disebut wiracarita Ramayana karena sendratari mengutamakan gerak-gerak penguat ekspresi sebagai pengganti dialog, sehingga penyampaian wiracarita Ramayana dapat lebih mudah dipahami dengan latar belakang budaya dan bahasa penonton yang berbeda.
Usai berkeliling Yogyakarta, para travel agent ini diajak berpindah ke Bali. Menginjakkan kaki di pulau Dewata ini, mereka dibawa ke kompleks Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang berlokasi di Bukit Unggasan, Jimbaran, Bali. Dalam kompleks ini berdiri menjulang patung dewa Wisnu karya pematung terkenal Bali, I Nyoman Nuarta. Monumen ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan Indonesia.
Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa Pemelihara (Sthiti) saat mengendarai burung Garuda. Tokoh Garuda dapat dilihat di kisah Garuda & kerajaannya yang berkisah mengenai rasa bakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan yang akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.
Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter. Jika pembangunannya selesai, patung ini akan menjadi patung terbesar di dunia dan mengalahkan Patung Liberty.
“Kami kagum dengan patung Wisnu yang ada di kompleks ini. Di negara kami pun yang mayoritas beragama Hindu, belum ada patung Wisnu sebesar ini. Hal ini bisa menjadi daya tarik wisatawan asal India untuk mengunjungi Bali,” ujar Roshni Agnani, Founder Go Caribou.
Tak lengkap jika ke Bali jika tak diperkenalkan wisata kuliner malamnya. Para travel agent ini pun disuguhkan dinner di pinggir laut Jimbaran yang selama ini terkenal sajian seafood yang dipadukan dengan suasana romantis pinggir pantai.
Bali juga memiliki tujuan wisata yang menyuguhkan keindahan alam pegunungan dan danau. Ya, di Bedugul, wilayah yang dikenal dengan udara yang cenderung dingin, selalu basah karena hujan, embun yang menetes di dedaunan hijau, kebun raya, pura Ulun Danu dan danau indah di sekitarnya seperti Bratan, Tamblingan dan Buyan juga menjadi sebuah daya tarik tersendiri yang memikat wisatawan asal India ini.
“Saya baru sadar kalau pura Ulun Danu jadi salah satu gambar di uang rupiah pecahan 50 ribu. Saya jadi ingin foto berlatar belakang pura Ulun Danu sambil memegang uang rupiah,” ucap Radhika Mahajan, Senior Executive Kuoni Travel Mumbai.
Sebagai penutup wisata di Bali, mereka juga diajak untuk berburu pernak-pernik khas Bali. Di seputaran Kuta, mereka diajak untuk mengunjungi beberapa pasar wisata belanja oleh-oleh khas Bali. Mereka tampak antusias memborong berbagai souvenir yang akan dijadikan oleh-oleh sekaligus contoh bagi para klien mereka di negeri asal mereka.
“Saya membeli beberapa souvenir ini sekaligus sebagai contoh buat klien saya di India. Dengan souvenir ini saya harap mereka juga tertarik untuk datang ke Indonesia. Dan tentu saja juga lantaran indahnya destinasi wisata di Indonesia,” ucap Shailesh Dutt Dhoulakhandi dari ATS New Delhi seraya berjanji akan mempromosikan wisata Indonesia di India.
Dalam rangka pencapaian target kunjungan wisman asal India sebagai bagian dari target 12 juta wisman, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melaksanakan Fam Trip bersama Tour Operator/Travel Agent dari India ke berbagai destinasi unggulan di Indonesia.
Kali ini dua destinasi wisata yakni Yogyakarta dan Bali menjadi tujuan Fam Trip. Sebanyak 15 Travel Agent asal India diajak untuk menikmati keindahan berbagai destinasi wisata mulai tanggal 22-27 April 2016.
Di Yogyakarta, mereka dibawa menyaksikan keindahan candi Prambanan dan Borobudur yang memang memiliki ikatan budaya dengan budaya asal mereka di India. Di dua destinasi wisata ini, mereka menyatakan kekagumannya atas keindahan dan kemegahan Candi Prambanan dan Borobudur.
Mereka juga dibawa melakukan Lava Tour di kaki gunung Merapi. Ketegangan saat mengendarai jeep dialami para peserta Fam Trip kali ini. Mereka diajak menyusuri kaki Merapi menggunakan jeep Willys buatan Amerika. Rute yang ditempuh bermula dari Parkiran Tlogo Putri, Kalikuning, Batu Alien, museum Merapi hingga bunker Kaliadem.
“Kami merasa adrenalin berpacu tinggi saat dibawa menempuh rute jalan berbatu yang terjal. Dan ketika sampai di kaki Merapi, kami disuguhkan pemandangan yang menakjubkan dari sisa-sisa erupsi. Hamparan pasir yang begitu luas dan batu-batu besar menjadi pemandangan yang menarik dipadukan dengan puncak Merapi,” ujar Vandana Nigam, salah satu travel agent asal Mumbai, India kepada Sindonews.
Tak hanya meninjau destinasi wisata, para travel agent asal India ini juga diperkenalkan dengan batik tulis khas Yogyakarta. Di sanggar Kabul Batik Painting, mereka diperkenalkan tentang pembuatan batik tulis khas Yogyakarta. Di sanggar ini, sang pemilik Wiji Hartono atau yang akrab disapa Kabul Picasso ini menerangkan langsung detil proses pembuatan batik tulis kepada para travel agent asal India ini. "Mereka tertarik dengan motif batik tulis yang bertema binatang dan candi-candi," ujar Kabul.
Adapun mereka juga diajak untuk menikmati Sendratari Ramayana di kompleks candi Prambanan. Sendratari Ramayana Prambanan merupakan sebuah pertunjukan yang menggabungkan tari dan drama tanpa dialog.
Diangkat dari cerita Ramayana, Sendratari Ramayana Prambanan merupakan sendratari yang paling rutin mementaskan Sendratari Ramayana sejak 1961. Pemilihan bentuk sendratari sebagai penutur cerita pahlawan atau biasa disebut wiracarita Ramayana karena sendratari mengutamakan gerak-gerak penguat ekspresi sebagai pengganti dialog, sehingga penyampaian wiracarita Ramayana dapat lebih mudah dipahami dengan latar belakang budaya dan bahasa penonton yang berbeda.
Usai berkeliling Yogyakarta, para travel agent ini diajak berpindah ke Bali. Menginjakkan kaki di pulau Dewata ini, mereka dibawa ke kompleks Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang berlokasi di Bukit Unggasan, Jimbaran, Bali. Dalam kompleks ini berdiri menjulang patung dewa Wisnu karya pematung terkenal Bali, I Nyoman Nuarta. Monumen ini dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali dan Indonesia.
Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa Pemelihara (Sthiti) saat mengendarai burung Garuda. Tokoh Garuda dapat dilihat di kisah Garuda & kerajaannya yang berkisah mengenai rasa bakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan yang akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.
Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter. Jika pembangunannya selesai, patung ini akan menjadi patung terbesar di dunia dan mengalahkan Patung Liberty.
“Kami kagum dengan patung Wisnu yang ada di kompleks ini. Di negara kami pun yang mayoritas beragama Hindu, belum ada patung Wisnu sebesar ini. Hal ini bisa menjadi daya tarik wisatawan asal India untuk mengunjungi Bali,” ujar Roshni Agnani, Founder Go Caribou.
Tak lengkap jika ke Bali jika tak diperkenalkan wisata kuliner malamnya. Para travel agent ini pun disuguhkan dinner di pinggir laut Jimbaran yang selama ini terkenal sajian seafood yang dipadukan dengan suasana romantis pinggir pantai.
Bali juga memiliki tujuan wisata yang menyuguhkan keindahan alam pegunungan dan danau. Ya, di Bedugul, wilayah yang dikenal dengan udara yang cenderung dingin, selalu basah karena hujan, embun yang menetes di dedaunan hijau, kebun raya, pura Ulun Danu dan danau indah di sekitarnya seperti Bratan, Tamblingan dan Buyan juga menjadi sebuah daya tarik tersendiri yang memikat wisatawan asal India ini.
“Saya baru sadar kalau pura Ulun Danu jadi salah satu gambar di uang rupiah pecahan 50 ribu. Saya jadi ingin foto berlatar belakang pura Ulun Danu sambil memegang uang rupiah,” ucap Radhika Mahajan, Senior Executive Kuoni Travel Mumbai.
Sebagai penutup wisata di Bali, mereka juga diajak untuk berburu pernak-pernik khas Bali. Di seputaran Kuta, mereka diajak untuk mengunjungi beberapa pasar wisata belanja oleh-oleh khas Bali. Mereka tampak antusias memborong berbagai souvenir yang akan dijadikan oleh-oleh sekaligus contoh bagi para klien mereka di negeri asal mereka.
“Saya membeli beberapa souvenir ini sekaligus sebagai contoh buat klien saya di India. Dengan souvenir ini saya harap mereka juga tertarik untuk datang ke Indonesia. Dan tentu saja juga lantaran indahnya destinasi wisata di Indonesia,” ucap Shailesh Dutt Dhoulakhandi dari ATS New Delhi seraya berjanji akan mempromosikan wisata Indonesia di India.
(sbn)