Apakah Jalinan Asmara di Kantor adalah Sebuah Ide Buruk?

Senin, 02 Mei 2016 - 04:01 WIB
Apakah Jalinan Asmara...
Apakah Jalinan Asmara di Kantor adalah Sebuah Ide Buruk?
A A A
JAKARTA - Kembali di rubrik konsultasi. Kali ini kita akan membahas salah satu problem yang dimiliki dan ditanyakan oleh klien dari Dr. Sameer Malhotra, Senior Consultant Psychiatry & Psychotherapy seperti dilansir dari situs The Times of India.

Pertanyaan:
“Saya dan pacar saya telah saling melihat satu sama lain selama lima tahun terakhir. Kami berdua sama-sama bekerja di bidang pemasaran dan sekitar satu tahun lalu, dia bergabung di perusahaan tempat saya bekerja.”

“Masalah mulai bermunculan sejak kami mulai bersama satu kantor. Kami sering terlibat debat tentang pekerjaan dan saya merasakan ketegangan di tempat kerja, juga ikut merembes ke dalam kehidupan pribadi kami berdua.”

“Problem lainnya, saya tidak bisa dan tidak ingin berhenti bekerja di perusahaan ini, dan itu juga berlaku buat dia. Lantas apa yang harus kami lakukan untuk memastikan bahwa kehidupan pekerjaan kami di kantor, tidak mempengaruhi kehidupan pribadi dan jalinan asmara kami?”

Jawaban dari Dr. Sameer Malhotra:
* Keterperangkapan dapat menyebabkan masalah dalam sebuah hubungan. Saya bisa mengerti stres yang Anda berdua alami dan mungkin akan lebih sering melaluinya kedepannya.

* Pastinya, tempat bekerja Anda berdua (perusahaan), selalu menuntut profesionalisme dari Anda berdua. Karena itu, sebaiknya Anda berdua tetap menjaga batas-batas yang sehat dan peran, serta tanggung jawab yang jelas.

* Hubungan yang sehat melibatkan saling percaya, saling memperhatikan, memahami dan juga harus menghormati profesionalisme dan batas tanggung jawab masing-masing.

* Ketika ada masalah timbul, prioritas harus telah jelas di atur. Hindari terlalu banyak tumpang tindih di tempat kerja. Coba mengambil tugas yang berbeda dan hindari gangguan yang tidak diinginkan dalam kehidupan profesional masing-masing.

* Anda berdua mungkin telah mengembangkan kesalahpahaman tertentu yang perlu secara hati-hati diselesaikan. Ini akan membutuhkan sikap mendengarkan lebih sabar atas pandangan masing-masing, yakni membiarkan yang lain mengekspresikan dirinya atau ketika dirinya benar dan mencoba untuk menjelaskan perspektif Anda, serta sikap Anda.

* Sebaiknya, Anda berdua harus menahan diri dari membahas hanya soal tema bekerja. Komunikasi yang sehat dan keseimbangan antara pekerjaan serta kehidupan pribadi akan membantu.

* Menganggapnya sebagai pengalaman belajar dan kesempatan untuk bekerja pada hubungan Anda brdua, tak ada salahnya mencoba pendekatan berbasis solusi.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1235 seconds (0.1#10.140)