Ini Saran Kementerian Pertanian agar Terhindar dari Flu Burung
A
A
A
JAKARTA - Meningkatnya kasus flu burung di Indonesia, masyarakat di himbau untuk selalu menjaga kesehatan. Salah satunya dengan cara menghindari pembelian unggas dalam bentuk hidup.
Cara ini pun dipercaya menjadi cara mudah agar terhindar dari virus flu burung. Pasalnya, unggas dalam bentuk hidup yang dibeli dan dibawa pulang ke rumah akan lebih berisiko terjadinya penularan flu burung dari unggas ke manusia.
"Kalau belinya di pasar becek itu kan potensi unggasnya terinfeksi AI (Avian influenza) tinggi. Makanya kalau beli ayam atau bebek, beli dagingnya saja. Karena risiko penularan ke manusia melalui daging itu sangat rendah," papar Direktur Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, drh I Ketut Diarmita MP di Kementerian Pertanian, Jakarta.
Sayangnya, hingga saat ini Kementerian Pertanian hanya bisa mengawasi peredaran dan kesehatan unggas dari peternak hingga ke pasar. Oleh karena itu, Ketut menghimbau agar kesadaran masyarakat akan flu burung meningkat.
Masyarakat tidak diizinkan membeli unggas di sembarang tempat. Ketut pun menyarankan untuk memperhatikan kondisi lingkungan sekitar saat membeli unggas. Sementara untuk peternak, diharuskan untuk rutin melakukan vaksinasi pada unggas-unggas yang dimiliki.
"Indonesia mengalami tren penurunan kasus flu burung sejak tahun 2010. Jadi karena dinilai turun, nggak divaksinasi lagi, atau penerapan biosekurutinya lemah. Akhirnya kasusnya naik lagi," pungkasnya.
Cara ini pun dipercaya menjadi cara mudah agar terhindar dari virus flu burung. Pasalnya, unggas dalam bentuk hidup yang dibeli dan dibawa pulang ke rumah akan lebih berisiko terjadinya penularan flu burung dari unggas ke manusia.
"Kalau belinya di pasar becek itu kan potensi unggasnya terinfeksi AI (Avian influenza) tinggi. Makanya kalau beli ayam atau bebek, beli dagingnya saja. Karena risiko penularan ke manusia melalui daging itu sangat rendah," papar Direktur Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, drh I Ketut Diarmita MP di Kementerian Pertanian, Jakarta.
Sayangnya, hingga saat ini Kementerian Pertanian hanya bisa mengawasi peredaran dan kesehatan unggas dari peternak hingga ke pasar. Oleh karena itu, Ketut menghimbau agar kesadaran masyarakat akan flu burung meningkat.
Masyarakat tidak diizinkan membeli unggas di sembarang tempat. Ketut pun menyarankan untuk memperhatikan kondisi lingkungan sekitar saat membeli unggas. Sementara untuk peternak, diharuskan untuk rutin melakukan vaksinasi pada unggas-unggas yang dimiliki.
"Indonesia mengalami tren penurunan kasus flu burung sejak tahun 2010. Jadi karena dinilai turun, nggak divaksinasi lagi, atau penerapan biosekurutinya lemah. Akhirnya kasusnya naik lagi," pungkasnya.
(sbn)