Awas! Sepelekan Maag Picu Kanker
A
A
A
JAKARTA - Gastritis atau maag merupakan masalah kesehatan yang kerap menyerang siapa saja. Biasanya penyakit ini disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Seperti tidak teraturnya pola makan, stres merokok dan mengonsumsi alkohol.
Data World Health Organization pada tahun 2012 pun mengungkapkan, bahwa prevalensi penderita maag di Indonesia mencapai 40,8%. Menurut dr Andi Khomeini Takdir Haruni, SpPD, dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) megatakan, mag terdapat tingkatannya.
"Kalau kita khusus membahas asam lambungnya saja itu penyebaran penyakit bisa jadi GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease. Jadi asam lambungnya itu naik ke atas," papar dr Andi di IDI, Jakarta.
Untuk yang paling ringan, gejala bisa sembuh dengan sendiri. Caranya cukup dengan mengkontrol faktor risiko dan mengonsumsi obat ringan. Namun jika mag dibiarkan, penyakit ini bisa memicu penyakit lainnya yang semakin parah.
"Asam lambung ketika dia berkelebihan ke atas membuat rasa panas, pahit saat bangun pagi, dan terus jadi sering bersendawa itu harus dicurigai sebagai GERD. Biasanya ada luka di kerongkongannya. Ini berbahaya karena dalam jangka panjang bisa jadi kanker esofagus," ungkapnya.
Meski belum diketahui, berapa lama asam lambung menyebabkan kanker, namun dr Andi menyarankan untuk tidak menyepelekan maag. Sebaiknya, penderita menghindari faktor risiko mag. Seperti hindari makan dalam porsi besar, agar lambung bekerja secara ringan.
"Makanan yang dianjurkan seperti biasa tapi porsinya kecil jadi dalam sehari bisa makan 5-6 kali supaya kerja lambungya nggak berat. Kaya orang kelelahan kan nggak bisa dikasih pekerjaan penuh, sedikit-dikit dulu," pungkasnya.
Data World Health Organization pada tahun 2012 pun mengungkapkan, bahwa prevalensi penderita maag di Indonesia mencapai 40,8%. Menurut dr Andi Khomeini Takdir Haruni, SpPD, dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) megatakan, mag terdapat tingkatannya.
"Kalau kita khusus membahas asam lambungnya saja itu penyebaran penyakit bisa jadi GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease. Jadi asam lambungnya itu naik ke atas," papar dr Andi di IDI, Jakarta.
Untuk yang paling ringan, gejala bisa sembuh dengan sendiri. Caranya cukup dengan mengkontrol faktor risiko dan mengonsumsi obat ringan. Namun jika mag dibiarkan, penyakit ini bisa memicu penyakit lainnya yang semakin parah.
"Asam lambung ketika dia berkelebihan ke atas membuat rasa panas, pahit saat bangun pagi, dan terus jadi sering bersendawa itu harus dicurigai sebagai GERD. Biasanya ada luka di kerongkongannya. Ini berbahaya karena dalam jangka panjang bisa jadi kanker esofagus," ungkapnya.
Meski belum diketahui, berapa lama asam lambung menyebabkan kanker, namun dr Andi menyarankan untuk tidak menyepelekan maag. Sebaiknya, penderita menghindari faktor risiko mag. Seperti hindari makan dalam porsi besar, agar lambung bekerja secara ringan.
"Makanan yang dianjurkan seperti biasa tapi porsinya kecil jadi dalam sehari bisa makan 5-6 kali supaya kerja lambungya nggak berat. Kaya orang kelelahan kan nggak bisa dikasih pekerjaan penuh, sedikit-dikit dulu," pungkasnya.
(alv)