Bolehkah Penderita Diabetes Melitus Berpuasa?
A
A
A
JAKARTA - Bagi umat muslim, menjalankan puasa Ramadhan merupakan suatu kewajiban. Namun, bagi penderita diabetes mellitus (DM) puasa menjadi tantangan tersendiri. Bahkan, sebagian penderita DM kerap bertanya apakah diizinkan untuk berpuasa dan bagaimana cara mencegah hipoglikemia?
Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Evasari, dr. Dewi Widyastuti, MSc, SpPD menjelaskan, penderita DM diperbolehkan untuk menjalankan puasa. Penurunan gula darah pada saat berpuasa tentunya akan terjadi. Hal tersebut akan semakin berat bila hipoglikemia tidak mendapat perhatian yang serius.
Bagi penderita DM hal tersebut dapat diantisipasi dengan cara mengatur distribusi makanan yang merata dengan mengikuti prinsip 3J (pembatasan jumlah makanan tertentu, pengaturan jam makan tepat waktu, dan jenis makanan yang variatif). Jam makan penderita DM juga harus diperhatikan.
"Jam makan bagi penderita DM adalah 6x waktu makan, yang terbagi menjadi 3x makan utama dan diselingi 3x makan snack. Pada saat puasa, dianjurkan untuk mengubah waktu makan pagi, siang, malam menjadi berbuka puasa, makan tengah malam dan makan sahur. Selain itu, diselingi 3x waktu makan snack di antara jam makan utama tersebut jika diperlukan," papar dr. Dewi kepada Sindonews di Jakarta.
Sementara, hipoglikemia pada penderita DM terkontrol sangat minimal. Pada diabetes jenis ini, penderita DM cukup melakukan modifikasi gaya hidup sehat. Sedangkan bagi mereka yang masih mengonsumsi obat oral dan insulin, dianjurkan untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
"Penderita DM terkontrol risiko hipoglikemia sangat minimal. Karena kelompok ini terkontrol gula darahnya tanpa obat-obatan, hanya dengan melakukan modifikasi gaya hidup sehat termasuk pola diet yang baik, olahraga (aktifitas ringan-sedang) berjalan kaki 30 menit secara teratur, dan hindari risiko stress," pungkasnya.
Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Evasari, dr. Dewi Widyastuti, MSc, SpPD menjelaskan, penderita DM diperbolehkan untuk menjalankan puasa. Penurunan gula darah pada saat berpuasa tentunya akan terjadi. Hal tersebut akan semakin berat bila hipoglikemia tidak mendapat perhatian yang serius.
Bagi penderita DM hal tersebut dapat diantisipasi dengan cara mengatur distribusi makanan yang merata dengan mengikuti prinsip 3J (pembatasan jumlah makanan tertentu, pengaturan jam makan tepat waktu, dan jenis makanan yang variatif). Jam makan penderita DM juga harus diperhatikan.
"Jam makan bagi penderita DM adalah 6x waktu makan, yang terbagi menjadi 3x makan utama dan diselingi 3x makan snack. Pada saat puasa, dianjurkan untuk mengubah waktu makan pagi, siang, malam menjadi berbuka puasa, makan tengah malam dan makan sahur. Selain itu, diselingi 3x waktu makan snack di antara jam makan utama tersebut jika diperlukan," papar dr. Dewi kepada Sindonews di Jakarta.
Sementara, hipoglikemia pada penderita DM terkontrol sangat minimal. Pada diabetes jenis ini, penderita DM cukup melakukan modifikasi gaya hidup sehat. Sedangkan bagi mereka yang masih mengonsumsi obat oral dan insulin, dianjurkan untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
"Penderita DM terkontrol risiko hipoglikemia sangat minimal. Karena kelompok ini terkontrol gula darahnya tanpa obat-obatan, hanya dengan melakukan modifikasi gaya hidup sehat termasuk pola diet yang baik, olahraga (aktifitas ringan-sedang) berjalan kaki 30 menit secara teratur, dan hindari risiko stress," pungkasnya.
(nfl)