Pelestarian Alam Tingkatkan Rasa Cinta Bangsa
A
A
A
JAKARTA - Pelestarian dan menjaga alam bisa memberikan dampak positif. Salah satunya meningkatkan kecintaan pada alam yang dapat meningkatkan rasa nasionalisme.
Hal ini dibuktikan oleh Djarum Foundation yang menyelenggarakan Road to Campus (RTC). Terdapat 4.000 ribu mahasiswa Universitas Nusa Cendana, Kupang, Nusa Tenggara Timur mendapatkan ilmu kecintaan alam dengan meningkatkan rasa nasionalisme bangsa.
Dalam hal ini, Aleta Baun yang merupakan perempuan pahlawan lingkungan dari NTT mengungkapkan bukti rasa kecintaan alam dan nasionalismenya. Ia berani melawan perusahaan-perusahaan tambang perusak lingkungan.
"Wujud rasa nasionalisme yang saya lakukan adala dengan menjaga alam Indonesia, khususnya NTT yang berada di garis luar Indoenesia," ujar Aleta kepada Sindonews.
Tidak hanya itu, Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation Lounardus Saptopranolo mengatakan bahwa RTC hadir sebagai bagian dari komitmen memberikan pengalaman kepercayaan diri. Serta, wawasan kebangsaan pada kaum muda.
"Ini sebagai bagian dari bangsa yang tangguh berkompetisi di era globalisasi,” katanya.
Menurutnya, daerah perbatasan merupakan muka, atau halaman depan, dari bangsa kita. Tentunya, kaum muda lebih memiliki percaya diri.
"Anak muda harus bisa membuktikan bahwa cinta kepada bangsa tak bergeming dengan iming-iming bangsa tetangga. Ibarat pekarangan, lihatlah bahwa rumput pekarangan kita, lebih hijau dari halaman tetangga," tukasnya.
Hal ini dibuktikan oleh Djarum Foundation yang menyelenggarakan Road to Campus (RTC). Terdapat 4.000 ribu mahasiswa Universitas Nusa Cendana, Kupang, Nusa Tenggara Timur mendapatkan ilmu kecintaan alam dengan meningkatkan rasa nasionalisme bangsa.
Dalam hal ini, Aleta Baun yang merupakan perempuan pahlawan lingkungan dari NTT mengungkapkan bukti rasa kecintaan alam dan nasionalismenya. Ia berani melawan perusahaan-perusahaan tambang perusak lingkungan.
"Wujud rasa nasionalisme yang saya lakukan adala dengan menjaga alam Indonesia, khususnya NTT yang berada di garis luar Indoenesia," ujar Aleta kepada Sindonews.
Tidak hanya itu, Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation Lounardus Saptopranolo mengatakan bahwa RTC hadir sebagai bagian dari komitmen memberikan pengalaman kepercayaan diri. Serta, wawasan kebangsaan pada kaum muda.
"Ini sebagai bagian dari bangsa yang tangguh berkompetisi di era globalisasi,” katanya.
Menurutnya, daerah perbatasan merupakan muka, atau halaman depan, dari bangsa kita. Tentunya, kaum muda lebih memiliki percaya diri.
"Anak muda harus bisa membuktikan bahwa cinta kepada bangsa tak bergeming dengan iming-iming bangsa tetangga. Ibarat pekarangan, lihatlah bahwa rumput pekarangan kita, lebih hijau dari halaman tetangga," tukasnya.
(nfl)