Shock Kardiogenik Sebabkan Hendrik Ceper Koma
A
A
A
TASIKMALAYA - Mengalami shock kardiogrnik atau ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang cukup, menyebabkan artis komedian Hendrik Ceper koma dan mendapatkan perawatan medis secara intensif di RS SMC Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.
Meskipun telah ada perubahan lebih baik pasca penanganan dengan adanya respon melalui gerakan tangannya, namun Hendrik dipastikan belum terlepas dari masa kritis sehingga harus mendapatkan pengawasan dan perawatan ketat tim medis.
Apalagi selain kondisi tersebut Hendrik juga mengalami stroke ringan serta terjadinya kerusakan darah akibat digerogoti bakteri atau shock sepsis, sehingga menyebabkan darahnya rendah dan pingsan.
"Sejak masuk dan berada dalam perawatan kami, hanya baru bisa merespon sakit dengan menggerakkan tangan saja. Mudah-mudahan saja terus mengalami perkembangan yang baik, sehingga bisa secepatnya pulih. Hanya kemungkinan besar penyakitnya ini semakin kambuh akibat adanya aktivitas berlebih, apalagi saat ini dalam kondisi bulan puasa," ungkap Kepala Bidang Perawat RS SMC Kabupaten Tasikmalaya Faisal Soeparyanto.
Seperti diketahui Hendrik Ceper memiliki istri warga Kampung Bageur, Desa Sukarapih, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, dan sebelum kejadian dia datang dengan menggunakan bis dari Jakarta untuk menjenguk anak dan istrinya.
Saat itu tidak ada aktivitas yang aneh pada dirinya, malah sempat bermain bersama anaknya diluar rumah hingga jajan dipinggir jalan.
Namun menurut istrinya, Nurzalilah, setelah santap sahur Hendrik langsung tidur lagi dan tidak bangun lagi hingga dirawat di RS SMC Kabupaten Tasikmalaya.
"Dia memang memiliki riwayat penyakit jantung, namun jarang sekali melakukan pemeriksaan rutin. Hingga akhirnya mungkin terasa saat ini dan akhirnya harus dirawat, saya berharap doanya saja kepada semua masyarakat agar dia bisa kembali sembuh," ujar Nurzalilah.
Meskipun telah ada perubahan lebih baik pasca penanganan dengan adanya respon melalui gerakan tangannya, namun Hendrik dipastikan belum terlepas dari masa kritis sehingga harus mendapatkan pengawasan dan perawatan ketat tim medis.
Apalagi selain kondisi tersebut Hendrik juga mengalami stroke ringan serta terjadinya kerusakan darah akibat digerogoti bakteri atau shock sepsis, sehingga menyebabkan darahnya rendah dan pingsan.
"Sejak masuk dan berada dalam perawatan kami, hanya baru bisa merespon sakit dengan menggerakkan tangan saja. Mudah-mudahan saja terus mengalami perkembangan yang baik, sehingga bisa secepatnya pulih. Hanya kemungkinan besar penyakitnya ini semakin kambuh akibat adanya aktivitas berlebih, apalagi saat ini dalam kondisi bulan puasa," ungkap Kepala Bidang Perawat RS SMC Kabupaten Tasikmalaya Faisal Soeparyanto.
Seperti diketahui Hendrik Ceper memiliki istri warga Kampung Bageur, Desa Sukarapih, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, dan sebelum kejadian dia datang dengan menggunakan bis dari Jakarta untuk menjenguk anak dan istrinya.
Saat itu tidak ada aktivitas yang aneh pada dirinya, malah sempat bermain bersama anaknya diluar rumah hingga jajan dipinggir jalan.
Namun menurut istrinya, Nurzalilah, setelah santap sahur Hendrik langsung tidur lagi dan tidak bangun lagi hingga dirawat di RS SMC Kabupaten Tasikmalaya.
"Dia memang memiliki riwayat penyakit jantung, namun jarang sekali melakukan pemeriksaan rutin. Hingga akhirnya mungkin terasa saat ini dan akhirnya harus dirawat, saya berharap doanya saja kepada semua masyarakat agar dia bisa kembali sembuh," ujar Nurzalilah.
(nfl)