Kelebihan Gula dalam Darah Sebabkan Wanita Sulit Hamil

Minggu, 02 Oktober 2016 - 17:25 WIB
Kelebihan Gula dalam...
Kelebihan Gula dalam Darah Sebabkan Wanita Sulit Hamil
A A A
JAKARTA - Apakah Anda sedang merencanakan kehamilan? Jika iya, sebaiknya kurangi konsumsi gula. Pasalnya, kelebihan gula tidak hanya menyebabkan kenaikan berat badan bertambah tapi juga membuat wanita sulit untuk hamil.

Ketua British Fertility Society, Profesor Adam Balen menjelaskan, bahwa gizi dan diet individu memainkan peran integral untuk memastikan semuanya berjalan semestinya. Fakta lainnya, konsumsi gula juga bisa memicu peradangan di dalam rahim yang membuat wanita lebih sulit untuk hamil.

Dilansir dari Netdoctor, kesuburan seorang wanita berpengaruh terhadap gizi. Oleh karena itu, agar tetap sehat dan mudah hamil, Adam menyarankan untuk diet seimbang kaya vitamin dan mineral. Ini baik untuk ovulasi yang optimal.

"Jika pasien kelebihan berat badan, ini dapat mempengaruhi sensitivitas insulin, mengurangi kemungkinan ovulasi. Asam folat yang ditemukan dalam sayuran seperti brokoli, bayam, dan asparagus, penting dikonsumsi sebelum konsepsi," papar Adam.

Untuk meningkatkan kesuburan, juga bisa dibantu dengan banyak mengonsumsi makanan kaya antioksidan. Seperti buah, kacang-kacangan dan bayam. Sementara untuk menjaga bakteri usus, adam menyarankan untuk konsumsi probiotik.

Sedangkan untuk kesehatan mental, Adam menghimbau tak hanya memperhatikan gizi tapi juga menjaga emosionalnya. Umumnya, setiap dokter kandungan akan mendorong pasiennya yang khawatir belum hamil untuk lebih rileks. Ini bertujuan mengoptimalkan ovulasi sehingga meningkatkan peluang hamil.

"Bagian yang lebih tinggi di otak, yakni pusat emosi kita, berhubungan dengan kelenjar pituitari, yang mengeluarkan hormon mengendalikan ovarium, yang mengarah ke ovulasi. Mencoba sesantai mungkin yang mungkin bukan hal yang mudah akan meningkatkan peluang hamil," ungkapnya.

Hal senada diungkapkan oleh sebuah penelitian di Human Reproduction 2014 yang menyatakan, bahwa wanita dengan kadar stres tingkat dua, lebih berisiko dua kali mengalami infertilitas.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6222 seconds (0.1#10.140)