Awas, Diabetes Melitus Bisa Menyebabkan Kerusakan Mata
A
A
A
JAKARTA - Waspadalah bagi Anda yang menderita diabetes melitus. Pasalnya, penyakit ini bisa menyebabkan kerusakan mata atau yang biasa disebut dengan diabetik makular edema (DME). Umumnya, kondisi ini menyerang mereka yang menderita diabetes lebih dari lima tahun.
Konsultan vitreo retina di Rumah Sakit Mata Aini, Dr. Rumita S. Kadarisman, SpM mengungkapkan, bahwa semakin lama seseorang menderita diabetes semakin tinggi juga risiko mengalami kerusakan mata. Bahkan, sepertiga dari penderita diabetes umumnya juga mengalami diabetik makular edema.
"DME terjadi ketika kebocoran cairan ke pusat makula, bagian peka cahaya dari retina yang bertanggungjawab untuk ketajaman penglihatan langsung. Cairan di makula bisa menyebabkan kehilangan penglihatan yang parah atau kebutaan," papar Rumita saat acara Diabetic Macular Edema (DME): Si Pencuri Penglihatan & Beban Hidup di The Hermitage, Jakarta, Kamis (20/10/2016).
Oleh karena itu, untuk memperbaiki kualitas penglihatan, Rumita pun menyarankan penderita DME untuk melakukan pengobatan yang tepat. Pasalnya tanpa pengobatan, pasien DME bisa kehilangan dua baris dari penglihatannya. Kondisi ini pun bisa terjadi dalam kurun waktu dua tahun pertama.
"DME salah satu penyebab tersering masalah gangguan penglihatan berat pada populasi usia kerja. Kerusakan penglihatan ini akhirnya mempengaruhi kualitas hidup pasien, karena pasien akan kesulitan mengerjakan tugas sehari-hari. Selain itu, jika dibiarkan penyakit ini bahkan bisa menyebabkan kebutaan total," kata dia.
Diperkirakan jumlah penderita Diabetes Retinopati di Indonesia berjumlah 8,8 juta orang dengan diabetes dan di tahun 2030 menjadi 21,3 juta orang. Umumnya, pasien dengan DME mengeluarkan biaya tahunan sekitar dua kali lipat lebih besar dibandingkan pasien yang hanya mengidap diabetes biasa.
Konsultan vitreo retina di Rumah Sakit Mata Aini, Dr. Rumita S. Kadarisman, SpM mengungkapkan, bahwa semakin lama seseorang menderita diabetes semakin tinggi juga risiko mengalami kerusakan mata. Bahkan, sepertiga dari penderita diabetes umumnya juga mengalami diabetik makular edema.
"DME terjadi ketika kebocoran cairan ke pusat makula, bagian peka cahaya dari retina yang bertanggungjawab untuk ketajaman penglihatan langsung. Cairan di makula bisa menyebabkan kehilangan penglihatan yang parah atau kebutaan," papar Rumita saat acara Diabetic Macular Edema (DME): Si Pencuri Penglihatan & Beban Hidup di The Hermitage, Jakarta, Kamis (20/10/2016).
Oleh karena itu, untuk memperbaiki kualitas penglihatan, Rumita pun menyarankan penderita DME untuk melakukan pengobatan yang tepat. Pasalnya tanpa pengobatan, pasien DME bisa kehilangan dua baris dari penglihatannya. Kondisi ini pun bisa terjadi dalam kurun waktu dua tahun pertama.
"DME salah satu penyebab tersering masalah gangguan penglihatan berat pada populasi usia kerja. Kerusakan penglihatan ini akhirnya mempengaruhi kualitas hidup pasien, karena pasien akan kesulitan mengerjakan tugas sehari-hari. Selain itu, jika dibiarkan penyakit ini bahkan bisa menyebabkan kebutaan total," kata dia.
Diperkirakan jumlah penderita Diabetes Retinopati di Indonesia berjumlah 8,8 juta orang dengan diabetes dan di tahun 2030 menjadi 21,3 juta orang. Umumnya, pasien dengan DME mengeluarkan biaya tahunan sekitar dua kali lipat lebih besar dibandingkan pasien yang hanya mengidap diabetes biasa.
(alv)