Anak Jarang Makan Sayur & Buah Berisiko Menderita Asma
A
A
A
NEW YORK - Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan, bahwa anak yang sejak kecil jarang konsumsi buah dan sayur lebih berisiko mengalami asma sebesar 53%. Penelitian ini dilakukan oleh American College of Allergy, Asthma and Immunology (ACAAI).
Asma merupakan suatu kondisi yang menyebabkan paru-paru tidak bisa bekerja optimal dan menyebabkan terganggunya proses pernapasan. Kendati demikian, dengan perawatan yang tepat, asma bisa tetap terkontrol. Diet yang kaya akan nutrisi bisa membantu menangkal penyakit dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Dilansir dari Daily Mail, peneliti dari ACAAI melakukan pemeriksaan terhadap 2.043 anak berusia 6 hingga 18 tahun. Di mana 57% responden tinggal berdekatan dari tempat penjual buah dan sayur dan sisanya tinggal jauh dari penjual buah dan sayur.
Hasil pemeriksaan tersebut pun ditemukan, bahwa sekitar 2% anak yang tinggal jauh dari penjual sayur dan buah memiliki asma. Sementara mereka yang tinggal dekat penjual sayur dan buah, memiliki risiko asma yang lebih rendah, yakni 17%.
"Gizi yang baik penting untuk semua orang, termasuk anak-anak, dan mereka yang berisiko asma. Tubuh lebih mungkin menjadi rentan terhadap penyakit dan virus pemicu serangan asma sebagai akibat dari kurangnya nutrisi," papar peneliti utama, Maripaz Morales.
Sementara, penelitian sebelumnya menunjukkan, bahwa bayak mengonsumsi buah dan sayur bisa membantu melindungi tikus dari penyakit asma. Studi ini pun juga terbukti pada manusia.
Asma merupakan suatu kondisi yang menyebabkan paru-paru tidak bisa bekerja optimal dan menyebabkan terganggunya proses pernapasan. Kendati demikian, dengan perawatan yang tepat, asma bisa tetap terkontrol. Diet yang kaya akan nutrisi bisa membantu menangkal penyakit dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Dilansir dari Daily Mail, peneliti dari ACAAI melakukan pemeriksaan terhadap 2.043 anak berusia 6 hingga 18 tahun. Di mana 57% responden tinggal berdekatan dari tempat penjual buah dan sayur dan sisanya tinggal jauh dari penjual buah dan sayur.
Hasil pemeriksaan tersebut pun ditemukan, bahwa sekitar 2% anak yang tinggal jauh dari penjual sayur dan buah memiliki asma. Sementara mereka yang tinggal dekat penjual sayur dan buah, memiliki risiko asma yang lebih rendah, yakni 17%.
"Gizi yang baik penting untuk semua orang, termasuk anak-anak, dan mereka yang berisiko asma. Tubuh lebih mungkin menjadi rentan terhadap penyakit dan virus pemicu serangan asma sebagai akibat dari kurangnya nutrisi," papar peneliti utama, Maripaz Morales.
Sementara, penelitian sebelumnya menunjukkan, bahwa bayak mengonsumsi buah dan sayur bisa membantu melindungi tikus dari penyakit asma. Studi ini pun juga terbukti pada manusia.
(nfl)