Ernest Prakarsa Makin Matang di Film Cek Toko Sebelah
A
A
A
JAKARTA - Kesuksesan Ngenest pada 2015 lalu membuat Ernest Prakarsa kian percaya diri untuk merilis karya terbarunya. Mencoba kembali peruntungan itu, Ernest meluncurkan film keduanya dengan judul Cek Toko Sebelah.
Film drama komedi ini berisi tentang warisan keluarga dan diambil dari kisah keluarga Ernest. Cek Toko Sebelah bakal menjadi film penutup tahun 2016.
Dalam film ini, Ernest menjadi penulis skenario dan sutradara, sekaligus pemain utamanya. Ide membuat film ini diambil dari latar belakang hidup keluarganya sendiri.
"Bila dulu saya berkarya tanpa target, kali ini ada ekspektasi yang harus saya penuhi, baik dari aspek kesenian maupun komersial," katanya, di Jakarta, Kamis (8/12/2016).
Film yang dijadwalkan tayang mulai 28 Desember 2016 ini bercerita tentang seorang pemuda yang sedang berada di puncak kariernya. Tapi, tiba-tiba semuanya berubah setelah ayahnya mewariskan toko klontong keluarganya dan dia diminta mengurus toko tersebut.
"Ide dasarnya berasal dari latar keluarga saya sendiri, di mana ibu saya mengelola toko klontong sejak tahun 1985 hingga hari ini," ujar Ernest.
Dalam membuat film ini, Ernest mengaku banyak berutang kepada istrinya yang ikut bertanggung jawab dalam mengembangkan cerita. Selain itu, dia juga meminta bantuan Jenny Yusuf, penulis Filosofi Kopi, sebagai konsultan.
"Menurut saya, dari segala aspek yang ada, saya merasa Cek Toko Sebelah sajian yang lebih 'matang' dari segi komedi dan drama," ucap dia.
Syuting film ini berlangsung cukup singkat, yaitu selama 18 hari sejak September 2016. Syuting dilakukan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Film drama komedi ini berisi tentang warisan keluarga dan diambil dari kisah keluarga Ernest. Cek Toko Sebelah bakal menjadi film penutup tahun 2016.
Dalam film ini, Ernest menjadi penulis skenario dan sutradara, sekaligus pemain utamanya. Ide membuat film ini diambil dari latar belakang hidup keluarganya sendiri.
"Bila dulu saya berkarya tanpa target, kali ini ada ekspektasi yang harus saya penuhi, baik dari aspek kesenian maupun komersial," katanya, di Jakarta, Kamis (8/12/2016).
Film yang dijadwalkan tayang mulai 28 Desember 2016 ini bercerita tentang seorang pemuda yang sedang berada di puncak kariernya. Tapi, tiba-tiba semuanya berubah setelah ayahnya mewariskan toko klontong keluarganya dan dia diminta mengurus toko tersebut.
"Ide dasarnya berasal dari latar keluarga saya sendiri, di mana ibu saya mengelola toko klontong sejak tahun 1985 hingga hari ini," ujar Ernest.
Dalam membuat film ini, Ernest mengaku banyak berutang kepada istrinya yang ikut bertanggung jawab dalam mengembangkan cerita. Selain itu, dia juga meminta bantuan Jenny Yusuf, penulis Filosofi Kopi, sebagai konsultan.
"Menurut saya, dari segala aspek yang ada, saya merasa Cek Toko Sebelah sajian yang lebih 'matang' dari segi komedi dan drama," ucap dia.
Syuting film ini berlangsung cukup singkat, yaitu selama 18 hari sejak September 2016. Syuting dilakukan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
(alv)