Kemeriahan Imlek di Pasar Semawis Semarang

Sabtu, 28 Januari 2017 - 17:27 WIB
Kemeriahan Imlek di...
Kemeriahan Imlek di Pasar Semawis Semarang
A A A
SEMARANG - Libur Tahun Baru China dimanfaatkan banyak keluarga untuk berkumpul, makan bersama dan mengunjungi beberapa destinasi wisata. Salah satunya Pasar Imlek Semawis di Semarang, Jawa Tengah.

Dikutip dari Pesona Indonesia, Pasar Semawis merupakan salah satu kawasan pecinan di Semarang yang sayang dilewatkan saat Imlek. Atmosfer Imlek yang sangat kental akan terlihat dari setiap sudut, seperti bangunan tua yang berjajar di sisi kanan dan kiri jalan hingga pernak-pernik Imlek.

Menariknya, lokasi ini mampu menghibur para pengunjung dengan atraksi peranakan Tionghoa seperti wayang potehi, gambang semarang, jipin, barongsai dan masih banyak lagi yang khas dengan Tahun Baru Chinta itu.

Saat Imlek, Pasar Semawis memang seperti disulap menjadi kawasan menarik dengan hiasan lampion merah di sepanjang jalan. Tak heran jika pengujung memanfaatkan momen ini untuk mengabadikan gambar lewat jepretan kamera ponsel.

Di luar perayaan Imlek, Pasar Semawis tetap menarik untuk dikunjungi. Pasar malam ini dimulai pukul 18.00–23.00 setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu, tepatnya di Gang Warung. Sambil menunggu Pasar Semawis buka, para pelancong bisa menelusuri peninggalan-peninggalan bersejarah di sekitar kawasan tersebut.

Seperti Kelenteng Tay Kak Sie di Gang Lombok, Siu Hok Bio (1753) di Jalan Wotgandul Timur, dan Klenteng Liong Hok Bio di Gang Pinggir. Ada juga kuliner khas lokal maupun peranakan yang bisa didapat di sepanjang Jalan Gang Warung, mulai nasi ayam, aneka macam kue dan bubur, nasi pindang, aneka sate, babat gongso, nasi babat, bakmi hingga kuliner berbahan dasar babi.

Bagi penggila belanja, jangan lewatkan beragam jenis barang unik di sini, antara lain tersedia pakaian, mainan, aksesoris hingga tukang pijit tradisional. Hadir dengan konsep warung tenda yang digagas Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis).

Pasar Imlek Semawis di Semarang, Jawa Tengah ini memang belum terlalu lama ada, yakni mulai 2004, menyusul diresmikannya Tahun Baru Imlek sebagai Hari Libur Nasional di Indonesia. Seiring waktu, saat Imlek, kota ini dipadati wisatawan.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0718 seconds (0.1#10.140)