Manfaat Kesehatan Menjemur Bayi
A
A
A
JAKARTA - Menjemur bayi di bawah sinar matahari kerap dilakukan banyak orang tua, khususnya para ibu. Kebiasaan ini umumnya dilakukan pada pagi hari dengan harapan mampu membantu tumbuh kembang si kecil menjadi lebih optimal.
Namun, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr Boy Abidin, SpoG (K) menekankan untuk memperhatian waktu. Sebaiknya, mejemur bayi dilakukan tepat pukul 06.00. Kegiatan ini juga bisa dilakukan di sore hari sekitar pukul 15.00-16.00.
"Jam yang terbaik itu adalah pagi hari sebelum jam 8, jadi jam 6 sampai 8. Waktunya cukup 10-15 menit, jangan satu jam. Sore juga bisa, jam 3-4. 15 menit itu perkiraan aja. Jadi kalau bayinya sudah nggak nyaman sebaiknya diangkat karena kalau tidak bisa dehidrasi," papar dr Boy di Jakarta.
Selain waktu, saat menjemur, para ibu juga wajib melepas pakaian yang digunakan bayi dengan menutup matanya agar terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Kegiatan ini pun bisa dilakukan di dalam dan luar ruangan dengan beberapa hal yang harus diperhatikan.
"Baju bayinya dibuka. Kecuali mata harus di tutup terhindar dari sinar matahari. Kalau nggak ditutup badannya ditengkurepin. Lebih baik di ruangan (dijemur) dengan adanya pembatas. Boleh diluar ruangan juga pakai stoler, tapi jangan ditutup bayinya pakai selimut rapet, pake topi. Tapi diluar harus perhatikan debu," jelasnya.
Lanjut dr Boy menjelaskan, meski terkesan kuno namun menjemur bayi di bawah sinar matahari memiliki banyak manfaat. Salah satunya untuk mengurangi kadar bilirubin pada bayi. Bahkan tak hanya anak-anak, kegiatan ini juga bermanfaat bagi orang dewasa.
"Jemur bayi mengurangi kadar bilirubin, untuk menambah vitamin D. Dalam kulit ada vitamin D dan baik untuk pertumbuhan kulit. Kalau ada yang bantu dengan pijatan boleh, dikasih sedikit pijatan ringan membantu perkembangan optimal, diajak ngobrol biar ada ikatan sikologis ibu dan anak," jelasnya.
"Orang dewasa, untuk wanita pria juga baik, untuk nambah vitamin D agar tulang kuat. Jamnya sama. Kalau udah siang sinar ultra violetnya udah nggak baik. Di kita sinar ultra violetnya gratis tapi wanita suka takut item," pungkasnya.
Namun, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr Boy Abidin, SpoG (K) menekankan untuk memperhatian waktu. Sebaiknya, mejemur bayi dilakukan tepat pukul 06.00. Kegiatan ini juga bisa dilakukan di sore hari sekitar pukul 15.00-16.00.
"Jam yang terbaik itu adalah pagi hari sebelum jam 8, jadi jam 6 sampai 8. Waktunya cukup 10-15 menit, jangan satu jam. Sore juga bisa, jam 3-4. 15 menit itu perkiraan aja. Jadi kalau bayinya sudah nggak nyaman sebaiknya diangkat karena kalau tidak bisa dehidrasi," papar dr Boy di Jakarta.
Selain waktu, saat menjemur, para ibu juga wajib melepas pakaian yang digunakan bayi dengan menutup matanya agar terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Kegiatan ini pun bisa dilakukan di dalam dan luar ruangan dengan beberapa hal yang harus diperhatikan.
"Baju bayinya dibuka. Kecuali mata harus di tutup terhindar dari sinar matahari. Kalau nggak ditutup badannya ditengkurepin. Lebih baik di ruangan (dijemur) dengan adanya pembatas. Boleh diluar ruangan juga pakai stoler, tapi jangan ditutup bayinya pakai selimut rapet, pake topi. Tapi diluar harus perhatikan debu," jelasnya.
Lanjut dr Boy menjelaskan, meski terkesan kuno namun menjemur bayi di bawah sinar matahari memiliki banyak manfaat. Salah satunya untuk mengurangi kadar bilirubin pada bayi. Bahkan tak hanya anak-anak, kegiatan ini juga bermanfaat bagi orang dewasa.
"Jemur bayi mengurangi kadar bilirubin, untuk menambah vitamin D. Dalam kulit ada vitamin D dan baik untuk pertumbuhan kulit. Kalau ada yang bantu dengan pijatan boleh, dikasih sedikit pijatan ringan membantu perkembangan optimal, diajak ngobrol biar ada ikatan sikologis ibu dan anak," jelasnya.
"Orang dewasa, untuk wanita pria juga baik, untuk nambah vitamin D agar tulang kuat. Jamnya sama. Kalau udah siang sinar ultra violetnya udah nggak baik. Di kita sinar ultra violetnya gratis tapi wanita suka takut item," pungkasnya.
(nfl)