Menikmati Kuliner Iwak Kali Sambil Melihat Jembatan Gantung

Minggu, 12 Maret 2017 - 07:18 WIB
Menikmati Kuliner Iwak Kali Sambil Melihat Jembatan Gantung
Menikmati Kuliner Iwak Kali Sambil Melihat Jembatan Gantung
A A A
MAGELANG - Bagi pecinta kuliner yang ingin menikmati menu kuliner iwak kali di wilayah Magelang, Yogyakarta maupun sekitarnya tak perlu repot-repot. Bahkan, sambil menikmati hidangan kuliner spesial iwak kali ini, pengunjung bisa melihat pemandangan jembatan gantung. Selain itu, bisa memandang orang yang tengah memancing maupun penambang manual mencari pasir.

Menu kuliner spesial iwak kali yang disajikan itu antara lain cethul, wader, kotes, ikan gabus (kutuk), udang, nila, beong dan patin. Adapun menu yang disajikan bisa berupa ikan goreng maupun mangut. Kemudian, dipadukan dengan sambal, nasi wakul dan lalapan. Satu lagi yang tak kalah pentingnya, pengunjung bisa menikmati air kepala muda.

Sajian kuliner ini bisa dinikmati di Gubug Makan Idaman Spesial Mangut Iwak Kali di pinggir Jembatan Srowol, Kabupaten Magelang. Namun demikian, gubug makan ini dikenal luas dengan sebutan rumah makan iwak kali. Sedangkan di samping Jembatan Gantung tersebut terdapat sabo dam yang bisa dilalui kendaraan pribadi menghubungkan antara Mungkid dan Muntilan, Kabupaten Magelang hingga Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta.

Pemilik Gubug Makan Idaman Spesial Mangut Iwak Kali, Arif Haq, 29, mengatakan, ide awal membuat gubug makan di pinggir Jembatan Gantung Srowol tersebut sebenarnya hanya ingin menjual view saja. Kemudian, untuk menu makanan yang dipilih sajian iwak kali ala ndeso.

“Kami sebenarnya hanya menjual view saja dulu. Terus sajian iwak kali, pertama yang masak istri ala ndeso. Terus kalau ada orang yang selesai menikmati, mereka memberikan saran dan kritik, bahkan ada yang kasih resep sebaiknya dikasih ini dan itu,” tutur Arif saat ditemui di gubugnya yang berada di pinggir Kali Pabelan.

Dia menuturkan, tepat pada April, mendatang persis 3 tahun Gubug Makan Idaman. Semula lokasi jualannya hanya bangunan yang sempit, bahkan kalau yang datang banyak dulunya harus antre. Namun semenjak Ramadan lalu, gubug ini diperlebar dengan di dalamnya dibuat semacam sekat untuk rombongan maupun pengunjung pribadi. “Alhamdulillah sekarang ini bisa menampung maksimal 100-an orang di sini. Kami pun tetap menerima saran dan kritikan dari pengunjung,” ujar Arif seraya menyebut ada 6 orang yang ikut membantu menyajikan menunya, itu.

Perihal pasokan iwak kali, kata Arif, untuk wader, kutes, kutuk, udang, dipasok dari 12 orang pencari ikan di sekitar Magelang. Sedangkan, untuk beong dan patin, Arif mendatangkan dari Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, kemudian nila dari penjual. “Untuk Beong dari sekitar Kali Progo tidak mencukupi. Kami pun berterus terang kepada pembeli kalau beong habis atau nggak ada yang kami sampaikan, kemudian yang ada patin. Karena kedua ini pasokan dari Wonogiri, tapi kalo iwak kali lainnya dari sini saja,” ujar bapak yang tinggal di Karangwatu Muntilan, itu.

Gubug Makan Idaman buka mulai pukul 08.00-21.00 WIB tersebut, perihal harga satu porsinya terjangkau sekali. Untuk harga per porsinya tergantung dengan jenis iwak yang dipesan pengunjung. Satu porsinya mulai dari Rp15.000-Rp35.000. “Untuk beong memang harga satu porsi mencapai Rp35.000. Harga ini pun masih terjangkau,” tuturnya.

Seiring berjalannya waktu, Gubug Makan Idaman ini sekarang menjadi langganan maupun jujugan baik pengawai maupun para pejabat teras. Terlebih saat makan siang, pengunjung terkadang harus rela antre. Sejumlah pejabat yang pernah mencicipi menu kuliner iwak kali antara lain mantan Kapolda Jateng Noer Ali, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo maupun lainnya. “Dulu yang ke sini Pak Noer Ali Kapolda Jateng, terus Pak Ganjar Pranowo maupun lainnya,” ujar dia seraya menunjuk foto-foto di dindingnya.

Salah pengunjung Ambar mengaku, senang bisa mencicipi hidangan di iwak kali. Baginya, bukan hanya sajikan ala ndeso seperti sambal, nasi wakul maupun iwak kali digoreng biasa seperti water, kutes, udang maupun beong. Jauh dari itu, baginya view-nya bisa dinikmati indah sekali. “Di sekitar sini view bagus sekali, sambil makan beong bisa memandang lalu lalang sepeda motor melintas di Jembatan Gantung, kemudian bisa melihat orang yang memancing di Kali Pabelan maupun para penambang manual mengambil pasir,” tutur Ambar seraya menyempatkan diri selfie di pinggir Kali Pabelan, itu.

Ia sebagai salah satu pelanggan rumah makan Iwak Kali mengakui, sambal yang disajikan dengan perpaduan ikan goreng bikin menambah selera makan. “Iwak kali yang digoreng enak sekali, tanpa nasi pun dimakan pun sudah enak. Terlebih sambalnya bikin selera makannya nambah,” ujar dia.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4805 seconds (0.1#10.140)