Terlalu Kurus Bisa Bikin Depresi
A
A
A
JAKARTA - Memiliki tubuh langsing merupakan idaman banyak wanita. Namun waspadalah jika tubuh terlalu kurus. Pasalnya, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa tubuh kurus berhubungan dengan depresi. Di mana jika terlalu kurus, pria dan wanita bisa dipengaruhi oleh pemikiran negatif.
Dilansir dari Telegraph, kondisi ini berbeda seperti depresi di antara orang-orang gemuk, yang secara dominan memengaruhi wanita. Para peneliti pun menduga depresi bisa menyebabkan seseorang kehilangan berat badan atau tubuh yang terlalu kurus menyebabkan depresi.
"Tampaknya keinginan menjadi kurus saat ini lebih memengaruhi wanita daripada pria, dan menyebabkan tekanan psikologis lebih yang pada akhirnya menyebabkan depresi. Sebaliknya, pria yang kelebihan berat badan menunjukkan penurunan angka depresi secara signifika," tulis peneliti di British Journal of Psychiatry.
Wakil ketua Fakultas gangguan makan di Royal College of Psychiatrists, Dr Agnes Ayton menjelaskan, penelitian ini menunjukkan nutrisi optimal penting untuk kesehatan fisik dan mental. Selain itu, tubuh yang terlalu kurus dan obesitas bisa meningkatkan risiko depresi. Pasalnya, orang dengan gangguan makan kerap beranggapan bahwa menurunkan berat badan bisa meningkatkan kebahagian mereka.
"Studi ini menunjukkan bahwa hal yang sebaliknya adalah kekurangan gizi memiliki efek yang merugikan pada suasana hati seseorang. Mempertahankan berat badan yang sehat sangat penting untuk kesehatan mental yang baik," ujar Dr Agnes.
Dilansir dari Telegraph, kondisi ini berbeda seperti depresi di antara orang-orang gemuk, yang secara dominan memengaruhi wanita. Para peneliti pun menduga depresi bisa menyebabkan seseorang kehilangan berat badan atau tubuh yang terlalu kurus menyebabkan depresi.
"Tampaknya keinginan menjadi kurus saat ini lebih memengaruhi wanita daripada pria, dan menyebabkan tekanan psikologis lebih yang pada akhirnya menyebabkan depresi. Sebaliknya, pria yang kelebihan berat badan menunjukkan penurunan angka depresi secara signifika," tulis peneliti di British Journal of Psychiatry.
Wakil ketua Fakultas gangguan makan di Royal College of Psychiatrists, Dr Agnes Ayton menjelaskan, penelitian ini menunjukkan nutrisi optimal penting untuk kesehatan fisik dan mental. Selain itu, tubuh yang terlalu kurus dan obesitas bisa meningkatkan risiko depresi. Pasalnya, orang dengan gangguan makan kerap beranggapan bahwa menurunkan berat badan bisa meningkatkan kebahagian mereka.
"Studi ini menunjukkan bahwa hal yang sebaliknya adalah kekurangan gizi memiliki efek yang merugikan pada suasana hati seseorang. Mempertahankan berat badan yang sehat sangat penting untuk kesehatan mental yang baik," ujar Dr Agnes.
(nfl)