Ini Kondisi Pasien Maag yang Boleh dan Tidak Berpuasa

Jum'at, 02 Juni 2017 - 11:19 WIB
Ini Kondisi Pasien Maag yang Boleh dan Tidak Berpuasa
Ini Kondisi Pasien Maag yang Boleh dan Tidak Berpuasa
A A A
JAKARTA - Menahan rasa lapar dan haus selama puasa tentu menjadi tantangan tersendiri bagi penderita maag. Tak jarang, sejumlah penderita maag pun tidak menjalankan puasa secara penuh karena rasa tidak nyaman yang dialaminya.

Kendati demikian, puasa baik untuk penderita maag. "Boleh (berpuasa), justru lebih baik," papar konsultan saluran pencernaan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB.

Sayangnya, tak semua penderita maag boleh berpuasa. Seperti halnya pasien yang mengalami dispepsia (sakit maag) organik yang belum diobati tidak dianjurkan untuk berpuasa. Pada dasarnya maag memiliki dua kategori yaitu maag fungsional dan maag organik.

Dr Ari menjelaskan, bahwa maag fungsional terjadi akibat makan tidak teratur, konsumsi makanan berlemak, minuman bersoda, kopi, stres dan merokok serta tanpa ada kerusakan berarti di dalam lambung.

"Sakit maag fungsional akan membaik jika berpuasa. Biasanya kalau siang ngemil cokelat, minum kopi padahal paginya di rumah sudah ngopi 2 gelas, nanti sore ngemil lagi, cokelat atau keripik pedas. Kan sebenarnya itu yang bikin maag. Nah, saat berpuasa makannya jadi teratur, mengurangi makan camilan yang berlemak, mengurangi rokok, mengurangi minum kopi dan minuman bersoda dan pengendalian diri, misalnya seperti banyak berzikir. Itu akan membuat maagnya jadi sembuh," jelasnya.

Ssedangkan maag organik terjadi lantaran adanya sesuatu yang tidak normal di dalam lambung, seperti tukak lambung, tukak usus duabelas jari, GERD (Gastroesophageal reflux disease), polip atau kanker di kerongkongan, usus 12 jari dan lambung. "Pada maag organik, untuk berpuasa memang perlu dikonsultasikan dulu dengan dokter," pungkasnya.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4105 seconds (0.1#10.140)