Objek Wisata Apa Saja di Bagan Datuk

Kamis, 08 Juni 2017 - 13:01 WIB
Objek Wisata Apa Saja di Bagan Datuk
Objek Wisata Apa Saja di Bagan Datuk
A A A
PERAK - Selain dikenal memiliki program wisata Homestay atau tinggal di rumah penduduk, Bagan Datuk juga menawarkan pengalaman wisata menarik kepada para pelancong yang datang ketempat ini.

Di Bagan Datuk, terdapat banyak perkebunan kelapa. karenanya, kita dengan mudah dapat menjumpai banyak buah kelapa. Minum air kelapa segar di tengah cuaca yang panas terik menjadikan pengalaman berwisata kelokasi ini menjadi semakin lengkap.

Pohon kelapa juga bisa dijumpai di rumah-rumah penduduk. Di halaman rumah sidang atau kepala desa, misalnya, kami melihat secara langsung cara mengupas kelapa dengan alat sejenis pisau yang berdiri tegak. Beberapa teman dari Rusia, Jepang, dan Korea mencoba melakukannya. Dan ternyata tidak mudah.

Perhatian kami tertuju pada seorang pria yang mengoperasikan sebuah alat sederhana untuk mengupas kelapa. Dalam sehari, dia bisa mengupas setidaknya 300 buah kelapa. Dengan bentuknya yang lebih bersih dan menarik, satu buah kelapa ini bisa dijual ke pengepul sekitar RM.6 lebih mahal dari harga sebuah kelapa yang dikupas biasa.

Di sini kita juga bisa melihat langsung preoses pengolahan kelapa, seperti proses pembuatan minyak kelapa di tempat pembuatan minyak kelapa milik Hj. Che Ros Bin Osman. Usaha ini telah dilakukan sejak 10 tahun lalu. Minyak kelapa diolah secara tradisional untuk menjadi produk kesehatan dan telah dipasarkan keseluruh wilayah Malaysia. Sementara, batok kelapa sisa dari pengolahan minyak dibuat menjadi cindermata merchandise menarik yang dijual untuk para pelancong yang berkunjung.

Selain kelapanya yang terkenal, Bagan Datuk juga memiliki objek wisata yang terkenal yakni Beting Beras Basah di Bagan Datuk. Sebuah lokasi bersejarah sekaligus dianggap sakral oleh warga setempat. Di tempatinilahpara Sultan Perak menjalaniprosesiatau ritual penobatan ke-35 Sultan Perak. Di tempat ini terdapat sebuah bangunan terbuka menghadap laut.

Berdasarkan cerita yang turun temurun di masyarakat sekitar, Dikisahkan Beting Beras Basah merupakan lokasi terdamparnya kapal Raja Muzafar Shah ayang berlayar dari Malaka untuk menghindari kejaran tentara Portugis.

Di Beting Beras Basah inilah Raja Muzafar Shah menyuruh pasukannya untuk melempar semua barang-barang ke laut agar kapal bisa kembali berlayar. Namun, apa yang terjadi, kapal justru tetap tak bisa berlayar. Ia pun marah dan menancapkan keris pusa chura simanjakini dan menancapkannya ke dasar laut. Di tengah keputusasaan dan kemarahannya ia berteriak untuk memepertanyakan mengapa ia mengalami nasib naas seperti itu padahal ia adalah seorang Raja yang berdaulat, dan ayahnya adalah seorang Sultan di Melaka.

Dalam peristiwa yang disebut-sebut terjadi pada tahun 1528 tersebut, kemudian muncul jin yang kepalanya menyentuh langit. Sang jin memerintahkan Raja Muzafar untuk meletakkan mahkota ke laut dan kapal pun bisa kembali berlayar. Setibanya di daratan, ia kemudian didaulat menjadi Sultan Perak. Sejak saat itulah setiap raja yang memerintah Perak harus mengadakan upacara penobatan di tempat ini.

Sampai sekarang ke-35 sultan yang berkuasa sebagai Raja Perak senantiasa melakukan upacara penobatan di Beting Beras Basah dengan beragam ritual yang tetap dilestarikan secara turun temurun.

Selain Beting Beras Basah, Pulau Sembilan atau Nine Islands menjadi tempat yang wajib untuk dikunjungi. Lokasi pulau sembilan tidak jauh dari dermaga atau jetty, membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk tiba di deretan pulau ini dengan menumpang boat.

Waktu itu, kami kebetulan ditemani oleh Encik Azmi Bin Abdul Wahab, penanggungjawab Homestay Bagan Datuk, untuk mengitari 9 pulau dengan jarak yang saling berdekatan. "Nine Islands ini dikenal sebagai salah satu dari tiga pantai yang memiliki blue tears di dunia setelah pantai di Australia dan Maldives. Jika di malam hari, pantai ini akan menyajikan pemandangan laut yang sangat menakjubkan, yaknipasir yang berwarna hijau berkilauan," jelasnya. (Yaomi)
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9036 seconds (0.1#10.140)