Liam Gallagher: Oasis Sudah Tamat Riwayatnya!
A
A
A
LONDON - Liam Gallagher menegaskan bahwa Oasis sudah tamat riwayatnya. Dia juga menyatakan tidak akan ada reuni band beraliran Brit Pop ini karena kakaknya, Noel, tidak menginginkannya.
Band yang digawangi dua bersaudara yang jarang akur itu berakhir pada Agustus 2009. Band itu tamat setelah adanya perkelahian antara Liam dan Noel di belakang panggung sebelum Oasis tampil di sebuah festival di Paris.
Liam menyatakan, dirinya siap untuk reuni tapi dia tahu itu tidak akan akan terjadi karena dia bukan tipe “yes man” (penurut). Dia juga tidak akan sepakat dengan apa pun yang diinginkan Noel.
Liam masih marah pada Noel karena tidak muncul di konser amal One Love Manchester yang diprakarsai Ariana Grande untuk menggalang dana bagi korban serangan teroris. Tapi, penyanyi berusia 44 tahun itu menegaskan, dia tidak mau buang-buang energi untuk mantan rekan satu bandnya itu dan ingin berfokus pada karier solonya.
“Oasis, itu sudah tamat, Bung. Sudah tamat dan sudah lama, lama sekali. Entah apa yang terjadi pada akhir pekan atau apalah—Noel Gallagher tidak menginginkannya. Sepenuhnya. Dia sudah bahagia dengan apa yang dia lakukan. Dia tidak mau harus menghibur saya karena dia tahu saya tidak akan mendukungnya. Tahu kan maksud saya? Dia ingin dikelilingi orang-orang yes man yang bisa dia pekerjakan dan pecat seenaknya, tapi dia tidak akan mendapatkannya dari saya. Tidak penting dengan saya yang menggalinya keluar atau menggarisbawahi kurangnya empati dan simpatinya terhadap orang-orang di Manchester. Itu tidak ada kaitannya. Oasis sudah tamat,” papar Liam kepada Chris Evans dari BBC Radio 2.
Dikutip dari Bang Showbiz, Noel mendapatkan dukungan dari Chris Martin—vokalis Coldplay—dan penyelenggara konser untuk tidak tampil di One Love Manchester. Sementara, Liam mengklaim bahwa Noel sangat ingin membubarkan Oasis sehingga dia bisa meluncurkan dirinya sendiri sebagai seorang bintang solo dan bakal menemukan alasan apa pun.
“Awalnya, saya tidak mau band ini bubar. Dia membuat seolah-olah ada kejadian yang benar-benar buruk telah terjadi. Dia ingin mengakhirinya karena dia ingin solo. Saya tidak tahu mengapa orang-orang tidak bisa memahaminya,” tutur Liam.
Band yang digawangi dua bersaudara yang jarang akur itu berakhir pada Agustus 2009. Band itu tamat setelah adanya perkelahian antara Liam dan Noel di belakang panggung sebelum Oasis tampil di sebuah festival di Paris.
Liam menyatakan, dirinya siap untuk reuni tapi dia tahu itu tidak akan akan terjadi karena dia bukan tipe “yes man” (penurut). Dia juga tidak akan sepakat dengan apa pun yang diinginkan Noel.
Liam masih marah pada Noel karena tidak muncul di konser amal One Love Manchester yang diprakarsai Ariana Grande untuk menggalang dana bagi korban serangan teroris. Tapi, penyanyi berusia 44 tahun itu menegaskan, dia tidak mau buang-buang energi untuk mantan rekan satu bandnya itu dan ingin berfokus pada karier solonya.
“Oasis, itu sudah tamat, Bung. Sudah tamat dan sudah lama, lama sekali. Entah apa yang terjadi pada akhir pekan atau apalah—Noel Gallagher tidak menginginkannya. Sepenuhnya. Dia sudah bahagia dengan apa yang dia lakukan. Dia tidak mau harus menghibur saya karena dia tahu saya tidak akan mendukungnya. Tahu kan maksud saya? Dia ingin dikelilingi orang-orang yes man yang bisa dia pekerjakan dan pecat seenaknya, tapi dia tidak akan mendapatkannya dari saya. Tidak penting dengan saya yang menggalinya keluar atau menggarisbawahi kurangnya empati dan simpatinya terhadap orang-orang di Manchester. Itu tidak ada kaitannya. Oasis sudah tamat,” papar Liam kepada Chris Evans dari BBC Radio 2.
Dikutip dari Bang Showbiz, Noel mendapatkan dukungan dari Chris Martin—vokalis Coldplay—dan penyelenggara konser untuk tidak tampil di One Love Manchester. Sementara, Liam mengklaim bahwa Noel sangat ingin membubarkan Oasis sehingga dia bisa meluncurkan dirinya sendiri sebagai seorang bintang solo dan bakal menemukan alasan apa pun.
“Awalnya, saya tidak mau band ini bubar. Dia membuat seolah-olah ada kejadian yang benar-benar buruk telah terjadi. Dia ingin mengakhirinya karena dia ingin solo. Saya tidak tahu mengapa orang-orang tidak bisa memahaminya,” tutur Liam.
(alv)