Review Film It: Teror Badut Pennywise Versi Terbaru

Kamis, 07 September 2017 - 05:30 WIB
Review Film It: Teror...
Review Film It: Teror Badut Pennywise Versi Terbaru
A A A
JAKARTA - Badut biasanya tampil untuk menghibur orang, khususnya anak-anak, di pasar malam, pekan raya atau sirkus. Tapi, bagaimana jika badut yang berdandan lucu berubah menjadi makluk menyeramkan dan menebar teror?

Inilah yang terjadi pada film It. Film yang diangkat dari novel laris karya Stephen King ini sebenarnya bukanlah film baru. Film besutan Andy Muschietti ini merupakan remake atau reboot dari film berjudul sama yang “meneror” pada 1990.

Hanya, Muschietti melakukan sejumlah perombakan pada film besutannya ini. It pada 1990, berdurasi 3 jam lebih, sementara film It pada 2017 ini berdurasi 2 jam 15 menit dengan plot yang berbeda dari buku dan juga film aslinya.

Di It versi terbaru ini, penonton akan diajak mengenal sosok badut Pennywise yang mengerikan dari awal film. Berseting pada tahun 1988 di Kota Derry di Maine, Amerika Serikat (AS), film ini diawali ketika Bill (Jaeden Lieberher) membuatkan kapal kertas untuk adiknya, Georgie (Jackson Robert Scott). Di tengah hujan lebat, dengan mengenakan jas hujan dan sepatu boot karet, Georgie kecil melayarkan perahu kertas itu dan mengikutinya.

Sayang, perahu itu kemudian masuk ke sebuah lubang drainase. Georgie yang berusaha mencari perahu itu kemudian berkenalan dengan Pennywise (Bill Skarsgard) yang tiba-tiba muncul dari lubang drainase di pinggir jalan tersebut. Tak disangka, perkenalan itu berakhir duka. Pennywise yang awalnya seperti badut yang manis, berubah menjadi sosok monster yang menggigit tangan Georgie dan menyeretnya masuk ke selokan.

Setahun kemudian, seorang anak perempuan yang bersekolah di sekolah yang sama dengan Bill menghilang. Bill yang menderita gagap dan teman-temannya, yaitu Richie Tozier (Finn Wolfhard), Eddie Kaspbrak (Jack Dylan Grazer) dan Stanley Uris (Wyatt Oleff), yang disebut geng Pecundang (Loser), sedang sibuk mencari kegiatan untuk mengisi kegiatan musim panas mereka. Keempat anak ini sering kali diganggu empat berandalan sekolah tersebut yaitu, Henry Bowers (Nicholas Hamilton), Belch Huggins (Jake Sim), Victor Criss (Logan Thompson) dan Patrick Hockstetter (Owen Teague).

Selain keempat bocah laki-laki lemah itu, ada Beverly Marsh (Sophia Lillis), cewek perokok yang sering kena bully teman-temannya dan dianggap sebagai cewek yang tidak baik. Dia kemudian bertemu murid baru sekolah itu, yaitu Ben (Jeremy Ray Taylor) yang tak butuh waktu lama untuk jatuh cinta pada Beverly.

Di tempat lain, ada Mike Hanlon (Chosen Jacobs), cowok kulit hitam yang membantu kakeknya bekerja di penjagalan domba. Sehari-hari, dia membawa daging domba dari tempat penjagalan ke kota Derry. Ketika hendak mengantar daging domba, Mike tiba-tiba melihat pintu samping toko daging terbuka dan melihat Pennywise di sana.

Setelah serangkaian peristiwa ganjil yang dialami masing-masing anak dengan Pennywise, Bill cs, Ben, Beverly dan Mike akhirnya bersatu—pada saat ini, hanya Richie yang sama sekali belum pernah bertemu Pennywise. Mereka pun sepakat untuk mencari tahu apa yang terjadi di Kota Derry dan memecahkan misteri menghilangnya anak-anak di kota itu sementara harus menghadapi Henry cs yang tak henti-hentinya memburu mereka.

Geng Pecundang kemudian sadar bahwa peristiwa mengerikan selalu terjadi setiap 27 tahun sekali di Derry. Mereka pun terus mencari tahu dan menemukan sebuah rumah tua yang diduga menjadi markas Pennywise.

Bersama-sama, anak-anak itu pun pergi ke rumah tersebut. Bill, Richie dan Eddie pun masuk. Sementara, Stan, Mike, Ben dan Beverly berjaga-jaga. Teror Pennywise pun mengikuti trio tersebut—Richie akhirnya terkena teror Pennywise di rumah tersebut. Eddie jatuh dari lantai dua rumah itu dan tangannya patah. Ketika Pennywise siap menyantapnya, Beverly muncul dan langsung menusukkan tiang pagar ke kepalanya. Pennywise pun lari. Bill mengejarnya. Dia pun melihat Pennywise masuk ke sebuah sumur tua di basement rumah itu.

Ibu Eddie marah sekali ketika melihat anaknya terluka. Dia pun melarang Eddie bergaul dengan anak-anak tersebut. Geng The Loser pun jadi bertengkar. Mereka pecah dan pergi masing-masing.

Suatu malam, Bill mengalami hal ganjil di rumahnya. Dia seperti melihat Georgie yang berlari ke gudang bawah tanah. Bill mengikutinya. Peristiwa mengerikan pun terjadi. Georgie berubah menjadi monster dan Bill melihat Pennywise.

Di tempat lain, Beverly yang hendak pergi, dicegah sang ayah (Stephen Bogaert) yang sangat posesif terhadapnya. Beverly pun berontak dan lari ke kamar mandi. Ayahnya pun menyusulnya. Ketika hendak menangkap Beverly di bathtub, Beverly langsung memukul kepalanya dengan penutup kloset. Ayahnya pun tewas seketika. Pennywise tiba-tiba muncul dan membawanya pergi.

Bill kemudian pergi ke apartemen Beverly. Dia pun kaget saat mendapati Pak Marsh sudah tergeletak tak bernyawa di kamar mandi dan melihat tulisan “Kamu akan mati kalau coba-coba” di langit-langit kamar mandi yang ditulis dengan darah. Bill pun sadar jika Pennywise telah membawa pergi Beverly.

Bill lantas mencari Richie dan menceritakan apa yang terjadi. Mereka kemudian menghubungi anggota lain geng Pecundang. Dengan mengumpulkan semua keberanian, mereka pun sepakat kembali ke rumah itu dan masuk sumur untuk menyelamatkan Beverly.

Selama 135 menit, Anda akan diajak berpetualang ke Kota Derry, yang kecil tapi menyimpan misteri dengan plot yang tertata dengan baik. Teror demi teror yang dimunculkan Pennywise sudah ada sejak film ini dimulai dan terus menerus muncul hingga film ini berakhir.

Bill Skarsgard yang memerankan Pennywise boleh diacungi jempol atas aktingnya. Dia berhasil membawakan karakter badut teror itu dengan sangat baik dan mengerikan. Sementara, akting anak-anak pemeran utama di film ini pun cukup pas dengan karakter masing-masing.

Efek suara pada film ini benar-benar pas untuk membawa teror langsung di depan muka Anda. Sinematografi dan visual efek film ini seolah membuat semua teror badut monster itu pun menjadi nyata.

Muschietti tampaknya sukses mengadaptasi novel kondang karya Stephen King ini ke dalam film tersebut, meski harus mengubah plotnya. It adalah sebuah film yang bakal sayang Anda lewatkan untuk dijadikan tontonan bermutu pekan ini.

Bagi Anda yang pernah menonton It versi original, bakal menemukan banyak perbedaan di film ini. Di film ini, Anda tidak akan melihat geng Pecundang dewasa seperti pada versi aslinya. It versi 2017 ini murni berkisah tentang masa anak-anak geng Pecundang.

Sebagai catatan, karena adegan kekerasan dan dialognya, meski diperankan anak-anak, film ini telah mendapatkan rating Dewasa alias tidak cocok untuk ditonton anak-anak. Bagi Anda yang ingin mengajak anak di bawah umur menonton film ini, harap dipertimbangkan lagi. Film It sudah bisa Anda saksikan di bioskop kesayangan Anda.

Skor: 8 dari 10

(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0809 seconds (0.1#10.140)