Review Film Happy Death Day
A
A
A
JAKARTA - Ingin nonton film horor atau thriller tapi ogah trauma sehabis menontonnya? Nah, film Happy Death Day ini sepertinya cocok untuk orang-orang seperti Anda.
Film ini mengisahkan tentang Tree atau Theresa Gelbman (Jessica Rothe) yang terbangun pada hari ulang tahunnya di kamar asrama yang dihuni Carter Davis (Israel Broussard). Tree yang mabuk berat usai mengikuti pesta di kampus langsung ngeloyor dari kamar itu tanpa mempedulikan Carter.
Sesampainya di asrama yang dia huni bersama para mahasiswi lainnya, dia mendapatkan sebuah kue mangkuk (cupcake) cokelat dari teman sekamarnya, Lori (Ruby Modine), sebagai hadiah ulang tahun. Bukannya memakannya, Tree malah membuang kue itu.
Tree kemudian bertemu lagi dengan Carter saat sedang makan siang bersama teman-teman satu asramanya. Carter hendak mengembalikan gelang Tree yang tertinggal di kamarnya. Bukannya berterima kasih, Tree justru bersikap kasar terhadap Carter.
Tree lantas pergi ke rumah sakit untuk menemui dosen yang juga dokter di rumah sakit itu, Gregory (Charles Aitken). Dia sempat bertemu Lori sebelum masuk lift. Tree ternyata memacari Gregory yang sudah menikah dengan harapan mendapatkan nilai bagus.
Malamnya, Tree pergi ke sebuah pesta. Di tengah jalan, dia bertemu serombongan pendukung tim olahraga kampusnya, Universitas Bayley. Salah satu pendukung tim itu mengenakan topeng dan terus mengawasinya. Tree tak mempedulikannya.
Ketika tiba di sebuah terowongan, dia disambut oleh lagu Happy Birthday dari sebuah kotak musik. Tree mengira itu adalah lelucon. Tapi, pendukung tim bertopeng itu kemudian muncul dan kemudian menusuknya. Tree pun tewas.
Tapi, Tree kemudian terbangun di kamar Carter. Kejadian yang sama di hari itu pun berulang lagi. Hanya, dia mampu menghindari kejadian di terowongan dan pergi ke tempat pesta. Di tempat itu, dia kemudian kembali dibunuh oleh sosok bertopeng itu.
Tree lantas bangun lagi. Dia lagi-lagi menemukan dirinya berada di kamar Carter, dengan kondisi dan percakapan yang sama. Tree pun mulai curiga ada yang tak beres dengan dirinya. Dia lantas sadar, ada orang yang berusaha membunuhnya. Dan, setiap kali dia tewas, dia kembali lagi ke hari itu dan bangun di kamar Carter. Dia pun harus menemukan siapa yang membunuhnya agar semuanya kembali menjadi normal.
Happy Death Day adalah tipikal film horor/thriller remaja. Banyaknya adegan dan percakapan konyol di dalamnya membuat film ini jadi fun untuk ditonton. Meskipun banyak juga klise dan ending yang mungkin bisa ditebak, tapi, film ini menyajikan cerita yang lain dari yang lain. Tentang bagaimana sikap seseorang bisa berdampak buruk pada hidupnya dan bagaimana mencoba berubah meskipun merasa semuanya sudah telat.
Sutradara Christopher B. Landon tampaknya berusaha meramu Happy Death Day menjadi tontonan ringan dan sekaligus menegangkan. Selama 1 jam 36 menit Anda akan dibawa pada teka teki tentang siapa yang sebenarnya sedang mengincar nyawa Tree. Sayangnya, tentang mengapa Tree mengalami hal tersebut—mati berkali-kali dan hidup lagi—tidak dijelaskan secara detil. Jika Anda ingin nonton film ini, maka niatkanlah untuk mencari hiburan, bukan mencari tontonan berat untuk dipikirkan.
Saksikan Happy Death Day di bioskop kesayangan Anda! Selamat menonton!
Film ini mengisahkan tentang Tree atau Theresa Gelbman (Jessica Rothe) yang terbangun pada hari ulang tahunnya di kamar asrama yang dihuni Carter Davis (Israel Broussard). Tree yang mabuk berat usai mengikuti pesta di kampus langsung ngeloyor dari kamar itu tanpa mempedulikan Carter.
Sesampainya di asrama yang dia huni bersama para mahasiswi lainnya, dia mendapatkan sebuah kue mangkuk (cupcake) cokelat dari teman sekamarnya, Lori (Ruby Modine), sebagai hadiah ulang tahun. Bukannya memakannya, Tree malah membuang kue itu.
Tree kemudian bertemu lagi dengan Carter saat sedang makan siang bersama teman-teman satu asramanya. Carter hendak mengembalikan gelang Tree yang tertinggal di kamarnya. Bukannya berterima kasih, Tree justru bersikap kasar terhadap Carter.
Tree lantas pergi ke rumah sakit untuk menemui dosen yang juga dokter di rumah sakit itu, Gregory (Charles Aitken). Dia sempat bertemu Lori sebelum masuk lift. Tree ternyata memacari Gregory yang sudah menikah dengan harapan mendapatkan nilai bagus.
Malamnya, Tree pergi ke sebuah pesta. Di tengah jalan, dia bertemu serombongan pendukung tim olahraga kampusnya, Universitas Bayley. Salah satu pendukung tim itu mengenakan topeng dan terus mengawasinya. Tree tak mempedulikannya.
Ketika tiba di sebuah terowongan, dia disambut oleh lagu Happy Birthday dari sebuah kotak musik. Tree mengira itu adalah lelucon. Tapi, pendukung tim bertopeng itu kemudian muncul dan kemudian menusuknya. Tree pun tewas.
Tapi, Tree kemudian terbangun di kamar Carter. Kejadian yang sama di hari itu pun berulang lagi. Hanya, dia mampu menghindari kejadian di terowongan dan pergi ke tempat pesta. Di tempat itu, dia kemudian kembali dibunuh oleh sosok bertopeng itu.
Tree lantas bangun lagi. Dia lagi-lagi menemukan dirinya berada di kamar Carter, dengan kondisi dan percakapan yang sama. Tree pun mulai curiga ada yang tak beres dengan dirinya. Dia lantas sadar, ada orang yang berusaha membunuhnya. Dan, setiap kali dia tewas, dia kembali lagi ke hari itu dan bangun di kamar Carter. Dia pun harus menemukan siapa yang membunuhnya agar semuanya kembali menjadi normal.
Happy Death Day adalah tipikal film horor/thriller remaja. Banyaknya adegan dan percakapan konyol di dalamnya membuat film ini jadi fun untuk ditonton. Meskipun banyak juga klise dan ending yang mungkin bisa ditebak, tapi, film ini menyajikan cerita yang lain dari yang lain. Tentang bagaimana sikap seseorang bisa berdampak buruk pada hidupnya dan bagaimana mencoba berubah meskipun merasa semuanya sudah telat.
Sutradara Christopher B. Landon tampaknya berusaha meramu Happy Death Day menjadi tontonan ringan dan sekaligus menegangkan. Selama 1 jam 36 menit Anda akan dibawa pada teka teki tentang siapa yang sebenarnya sedang mengincar nyawa Tree. Sayangnya, tentang mengapa Tree mengalami hal tersebut—mati berkali-kali dan hidup lagi—tidak dijelaskan secara detil. Jika Anda ingin nonton film ini, maka niatkanlah untuk mencari hiburan, bukan mencari tontonan berat untuk dipikirkan.
Saksikan Happy Death Day di bioskop kesayangan Anda! Selamat menonton!
(alv)