Hati-Hati, Liburan Bisa Picu Sindrom Penyakit Jantung
A
A
A
JAKARTA - Liburan merupakan hal yang menyenangkan. Namun sebuah penelitian terbaru menemukan, bahwa terlalu menikmati liburan bisa memicu holiday heart syndrome atau sindrom penyakit jantung saat berlibur.
Dilansir dari laman Reader's Digest, kondisi ini pertama kali diidentifikasi oleh Philip O. Ettinger, MD dalam American Heart Journal. Philip menjelaskan, sindrom ini merupakan kondisi aritmia yang dipicu oleh kebiasaan minum minuman bersoda dan beralkohol serta makanan tinggi gula.
Philip telah melakukan penelitian, di mana jumlah pasien aritmia di rumah sakit semakin meningkat saat libur panjang, termasuk saat akhir pekan atau liburan. Mereka pun menunjukkan gejala yang sama seperti kondisi aritmia. Ini sama seperti penelitian di tahun 2013.
Di mana sekelompok dokter dari Portugal melakukan penelitian selama 34 tahun dan menemukan bahwa alkohol menjadi penyebab utama kasus jantung aritimia. Sehingga, saat pasien menunjukkan gejala aritmia, peneliti mengaitkannya dengan konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
Sementara spesialis jantung, Niece Goldberg MD mengatakan, sindrom tersebut memiliki gejala yang sama dialami oleh pasien atrial fibrilasis. Diantaranya adalah mencakup rasa nyeri tidak merata di dada, sensasi detak jantung yang hilang, sesak nafas dan detak jantung yang tidak normal.
"Untuk menghindari hal tersebut terjadi, tentunya harus melakukan olah raga rutin sebelumnya. Selain itu, konsumsi minuman manis dan beralkohol sebaiknya dibatasi sebanyak dua gelas per hari saat akhir pekan atau libur panjang," papar Niece.
Dilansir dari laman Reader's Digest, kondisi ini pertama kali diidentifikasi oleh Philip O. Ettinger, MD dalam American Heart Journal. Philip menjelaskan, sindrom ini merupakan kondisi aritmia yang dipicu oleh kebiasaan minum minuman bersoda dan beralkohol serta makanan tinggi gula.
Philip telah melakukan penelitian, di mana jumlah pasien aritmia di rumah sakit semakin meningkat saat libur panjang, termasuk saat akhir pekan atau liburan. Mereka pun menunjukkan gejala yang sama seperti kondisi aritmia. Ini sama seperti penelitian di tahun 2013.
Di mana sekelompok dokter dari Portugal melakukan penelitian selama 34 tahun dan menemukan bahwa alkohol menjadi penyebab utama kasus jantung aritimia. Sehingga, saat pasien menunjukkan gejala aritmia, peneliti mengaitkannya dengan konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
Sementara spesialis jantung, Niece Goldberg MD mengatakan, sindrom tersebut memiliki gejala yang sama dialami oleh pasien atrial fibrilasis. Diantaranya adalah mencakup rasa nyeri tidak merata di dada, sensasi detak jantung yang hilang, sesak nafas dan detak jantung yang tidak normal.
"Untuk menghindari hal tersebut terjadi, tentunya harus melakukan olah raga rutin sebelumnya. Selain itu, konsumsi minuman manis dan beralkohol sebaiknya dibatasi sebanyak dua gelas per hari saat akhir pekan atau libur panjang," papar Niece.
(alv)