Vino G Bastian Sulit Lakukan Adegan Akhir Film Chrisye
A
A
A
SEMARANG - Vino G Bastian mendapat banyak pujian ketika memerankan sosok Chrisye untuk film dengan judul yang sama. Meski demikian, Vino sempat mengalami kesulitan untuk memerankan adegan menjelang film berakhir saat adegan membawakan lagu Ketika Tangan dan Kaki Bicara.
“Sebenarnya sulit, tapi tiap scene punya kesulitan masing-masing. Kadang hal sederhana malah sulit. Memang tipikal scene ending itu kita mereka ulang dari kejadian asli, jadi cukup berat sih,” kata Vino di kepada para awak media di Semarang, Sabtu (9/12/2017).
Lagu yang akrab dengan sebutan KTKB itu merupakan kolaborasi dengan penyair Taufiq Ismail, dan liriknya sebagian diambil dari terjemah Surat Yasin ayat 65. Adegan itu menjadi puncak dari seluruh scene sehingga membutuhkan penjiwaan mendalam.
“Adegan KTKB sebenarnya ending, puncak dari semuanya. Tapi semua dibangun dari awal, perjuangan almarhum sejak masih muda sampai kegelisahan dia, ketidakpercayaan diri dia, sampai dia menemukan satu titik bahwa kita berkarya bukan cuma untuk menyenangkan manusia, tapi apa yang kita perbuat ini berasal dari Tuhan,” papar Vino.
Menurut Vino, film Chrisye tak lepas dari sentuhan-sentuhan religi dan pengalaman rohani dari sang maestro. “Lagu KTKB semacam hijrah seorang Chyrise, mulai saat itu dia menyerahkan diri kepada Allah SWT. Sebenarnya ini film universal dan bukan film religi tapi memiliki sentuhan-sentuhan sangat pribadi seorang Chrisye,” ujar Vino.
Bintang lainnya film Chrisye, Roby Tremonti, juga mengamini hal tersebut. Roby yang berperan sebagai Jay Subiyakto, menambahkan, para pemain harus memberi waktu khusus buat Vino agar bisa melakukan penjiwaan mendalam.
“Saat scene main piano itu ya. Jadi kesulitan seperti scene Vino menyanyi. Kita sebagai pemain saja memberi waktu buat Vino di situ (scene ending), memberi time dia untuk mendapatkan feel, lagu KTKB tadi,” kata dia.
“Sebenarnya sulit, tapi tiap scene punya kesulitan masing-masing. Kadang hal sederhana malah sulit. Memang tipikal scene ending itu kita mereka ulang dari kejadian asli, jadi cukup berat sih,” kata Vino di kepada para awak media di Semarang, Sabtu (9/12/2017).
Lagu yang akrab dengan sebutan KTKB itu merupakan kolaborasi dengan penyair Taufiq Ismail, dan liriknya sebagian diambil dari terjemah Surat Yasin ayat 65. Adegan itu menjadi puncak dari seluruh scene sehingga membutuhkan penjiwaan mendalam.
“Adegan KTKB sebenarnya ending, puncak dari semuanya. Tapi semua dibangun dari awal, perjuangan almarhum sejak masih muda sampai kegelisahan dia, ketidakpercayaan diri dia, sampai dia menemukan satu titik bahwa kita berkarya bukan cuma untuk menyenangkan manusia, tapi apa yang kita perbuat ini berasal dari Tuhan,” papar Vino.
Menurut Vino, film Chrisye tak lepas dari sentuhan-sentuhan religi dan pengalaman rohani dari sang maestro. “Lagu KTKB semacam hijrah seorang Chyrise, mulai saat itu dia menyerahkan diri kepada Allah SWT. Sebenarnya ini film universal dan bukan film religi tapi memiliki sentuhan-sentuhan sangat pribadi seorang Chrisye,” ujar Vino.
Bintang lainnya film Chrisye, Roby Tremonti, juga mengamini hal tersebut. Roby yang berperan sebagai Jay Subiyakto, menambahkan, para pemain harus memberi waktu khusus buat Vino agar bisa melakukan penjiwaan mendalam.
“Saat scene main piano itu ya. Jadi kesulitan seperti scene Vino menyanyi. Kita sebagai pemain saja memberi waktu buat Vino di situ (scene ending), memberi time dia untuk mendapatkan feel, lagu KTKB tadi,” kata dia.
(alv)