Kutipan Lari yang Menginspirasi dari Haruki Murakami

Senin, 11 Desember 2017 - 15:00 WIB
Kutipan Lari yang Menginspirasi dari Haruki Murakami
Kutipan Lari yang Menginspirasi dari Haruki Murakami
A A A
HARUKI Murakami dikenal dengan imajinasinya yang hidup dan bersifat ikonik dan intim. Tapi jika benar-benar ingin melihat Murakami sebagai individu, silakan membuka memoarnya yang terbit pada 2007, What I Talk About When I Talk About Running.

Dalam memoarnya ini, Murakami merefleksikan hasratnya untuk berolahraga lari jarak jauh, hubungannya dengan menulis, dan ikatan antara berlari dan hidup. Dikutip Bustle, berlari memainkan peran besar dalam kehidupan Murakami, yakni bertindak sebagai 'motor penggerak' sekaligus 'pelarian'. Dari sini ada beberapa perspektif atau kutipan menarik yang bisa menginspirasi dan mempengaruhi kehidupannya.


  • Saat pertama berlari, ada entitas yang dikenal sebagai saya. Saya lari, maka saya ada.

  • Kebanyakan pelari lari bukan karena mereka ingin hidup lebih lama, tapi karena mereka ingin menjalani hidup dengan maksimal.

  • Yang saya lakukan adalah terus berlari dalam kekosongan diri saya yang nyaman, keheningan nostalgia saya. Dan ini adalah hal yang sangat indah. Tidak masalah apa kata orang.

  • Saya sering ditanya apa yang saya pikirkan saat saya berlari. Biasanya orang yang bertanya ini tidak pernah berlari jauh. Saya selalu merenungkan pertanyaan apa sebenarnya yang saya pikirkan saat saya berlari? Saya tidak punya petunjuk.

  • Ketika saya berlari, saya tidak perlu berbicara dengan siapapun dan tidak perlu mendengarkan siapapun. Ini adalah bagian dari hidup saya yang tidak dapat saya lepas.

  • Saya mulai berlari bukan karena seseorang meminta saya untuk menjadi pelari. Sama seperti Saya tidak menjadi novelis karena seseorang memintanya. Suatu hari, tiba-tiba saya ingin menulis sebuah novel dan satu hari, tiba-tiba, saya mulai berlari-hanya karena saya menginginkannya, saya selalu melakukan apapun yang saya inginkan dalam hidup. Orang mungkin mencoba menghentikan saya, dan meyakinkan bahwa saya salah, tapi saya tidak akan berubah.

  • Dalam lari jarak jauh, satu-satunya lawan yang harus Anda kalahkan adalah diri Anda sendiri.

  • Saya lari saja, saya lari tanpa henti. Atau mungkin saya harus mengatakannya dengan cara lain: Saya lari untuk mendapatkan kekosongan.

  • Pikiran yang terpikir saat saya berlari seperti awan di langit. Awan dengan segala ukuran berbeda. Mereka datang dan mereka pergi, sementara langit tetap ada, langit yang selalu sama. Awan hanyalah tamu di langit yang berlalu dan lenyap, meninggalkan langit.

  • Menjadi aktif setiap hari membuat lebih mudah mendengar suara hati.


(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4351 seconds (0.1#10.140)