Film Susah Sinyal Jadi Tantangan untuk Ernest Prakarsa

Sabtu, 16 Desember 2017 - 01:33 WIB
Film Susah Sinyal Jadi...
Film Susah Sinyal Jadi Tantangan untuk Ernest Prakarsa
A A A
JAKARTA - Kepiawaian Ernest Prakasa dalam membesut sebuah film, kembali dicoba. Setelah sukses meraih banyak penghargaan lewat film Cek Toko Sebelah (CTS), kini Ernest kembali akan menggebrak bioskop lewat film Susah Sinyal.

Kendati sukses di beberapa film sebelumnya, namun Ernest tidak mau besar kepala. Bahkan, dia sempat merasa canggung dalam menggarap sebuah karya. Keberhasilan CTS menghadirkan tekanan tersendiri bagi Ernest.

"Saya masih ingat berulang kali Ernest cerita, ia terbebani sukses yang diraih Cek Toko Sebelah dalam perolehan dan apresiasi penonton, termasuk raihan penghargaannya. Namun apa yang diberikan Ernest melalui Susah Sinyal adalah bukti bahwa beban ini telah jadi enerji positif, karena karya teranyarnya lebih sempurna," kata sang Produser, Chand Parwez Servia, saat jumpa media dan press screening film Susah Sinyal, di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jumat (15/12/2017).

Berkat kecerdikan yang dimiliki Ernest, Parwez menilai, Susah Sinyal dipastikan akan menghadirkan tontonan yang cukup menghibur. Alur cerita yang dihadirkannya, membuat film berdurasi 110 menit itu layak masuk ke dalam daftar tonton pada masa libur akhir tahun ini.

"Sebagai drama komedi yang disiapkan untuk mengisi liburan keluarga tutup tahun 2017, Susah Sinyal mengajak kita untuk tertawa dan haru, secara bergantian. Menularkan kehangatan pesan yang begitu akrab. Semua peristiwa-peristiwa berjalan saling menguatkan dan ringan, hingga value kehidupan tersampaikan secara membahagiakan," beber dia.

Beban yang tidak kecil seperti yang disampaikan Parwez diakui langsung oleh Ernest. Pascakesuksesan yang diraih di film sebelumnya, dia mengaku dengan sendirinya menghadirkan ekspektasi yang jauh lebih besar.

"Jujur, semua pencapaian tersebut adalah beban yang luar biasa berat saat saya menggarap film ketiga ini. Ada ekspektasi yang tinggi, ada standard yang harus saya penuhi.Tapi at the end of the day, yang saya bisa lakukan hanyalah melakukan yang terbaik, dan menyerahkan hasilnya pada penonton," papar dia.

Terkait Susah Sinyal, Ernest menilai film itu memiliki tingkat kesulitan yang tidak kecil. Kesulitan tersebut terjadi baik dari segi pengambilan tema maupun sisi produksi.

Dari sisi tema, Ernest menilai Susah Sinyal memiliki tema yang jauh berbeda dari film sebelumnya. Dalam film itu, dia bisa dikatakan keluar dari zona nyamannya.

"Saya dan co-writer merangkap istri saya, Meira Anastasia, harus menyelami dunia seorang pengacara, dan juga dunia seorang single parent. ltulah mengapa di dalam pengembangan skenario, saya didampingi beberapa konsultan ahli dari bidang hukum dan psikologi. Meskipun membuat saya harus bekerja jauh lebih keras, tapi saya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk keluar dari zona nyaman dan mempelajari sesuatu yang baru," bebe dia.

"Dari segi produksi, film ini juga susah. Betapa tidak, kami harus menjalani dua minggu shooting di Sumba Timur, NTT, di mana bukan hanya sinyal, tapi infrastruktur juga sangat terbatas. Susah yang terakhir, adalah hadirnya seorang debutan (Aurora Ribero / Kiara Tirtoatmodjoj yang langsung memegang kunci sebagai pemeran utama. Berbagai tantangan ini membuat saya merasa film ini memaksa saya meningkatkan kemampuan dan keberanian saya dalam mengeksekusi produksi ini. Membuat saya mengambil berbagai keputusan sulit yang kelak akan saya tanggung akibatnya," lanjut dia.

Sementara itu, penulis skenario, Meira Anastasia menjelaskan, keterlibatannya dalam film itu tidak terlepas dari cerita yang ada di film itu sendiri. Tema yang dimaksud Meira tersebut adalah, tentang permasalahan seorang single mothher dengan anak gadisnya yang menginjak usia remaja.

"Karena peran saya sebagai seorang ibu, Ernest akhirnya mempercayakan saya untuk terlibat langsung di dalam penulisan skenario film ini. Sebuah kebanggaan sekaligus beban yang besar juga untuk saya. Apalagi film ini lumayan berbeda dari film sebelumnya karena memiliki porsi drama yang lebih dalam," urai dia.

"Ernest merasa harus berani keluar dari zona nyaman (membahas kehidupan etnis Cina di Indonesia), dan mencoba memberi tantangan pada diri sendiri, agar bisa lebih berkembang," lanjut dia.

Sementara itu, Susah Sinyal resmi tayang di bioskop pada 21 Desember.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9161 seconds (0.1#10.140)