Wisatawan Padati Permukiman Suku Badui
A
A
A
LEBAK - Saat pergantian malam tahun baru, kawasan permukiman masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, ramai dipadati pengunjung.
“Kami memperkirakan wisatawan yang merayakan pergantian tahun baru antara 600 sampai 700 orang," kata Santa, 45, seorang warga Badui,
kemarin.
Kawasan permukiman masyarakat Badui sejak dua hari terakhir memang banyak dipadati pengunjung dari berbagai daerah di wilayah Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Mereka datang ke kawasan Badui untuk menikmati pergantian malam Tahun Baru 2018.
Pergantian malam tahun baru di kawasan permukiman Badui tersebut tentu memiliki perbedaan dengan lokasi-lokasi keramaian seperti pesisir pantai maupun alun-alun. Kawasan permukiman Badui kondisinya hutan, pegunungan, serta perbukitan.
Namun, pengunjung memilih pergantian tahun baru ke kawasan Badui. Karena itu, pengunjung yang akan menikmatipergantian malam tahun baru di permukiman Badui terpaksa tinggal di bale-bale rumah masyarakat setempat.
"Semua pengunjung wisata ke Badui hanya duduk-duduk di bale rumah warga Badui karena lokasinya perbukitan dan pegunungan," katanya.
Menurut dia, pengunjung malam tahun baru di kawasan permukiman masyarakat Badui kebanyakan ingin mencari ketenangan batin sambil introspeksi diri untuk menggapai tahun 2018.
Sebab kawasan Badui tentu suasananya sepi dan juga gelap gulita karena tidak dialiri penerangan jaringan listrik. Selain itu, alasan pengunjung datang ke kawasan Badui itu karena mereka ingin lebih dekat bersama masyarakat Badui dan mengetahui lebih jauh tentang masyarakat adat setempat.
"Kami tentu kedatangan pengunjung akan membawa dampak ekonomi cukup baik bagi kalangan warga Badui," katanya.
Tetua adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Saija, mengimbau seluruh pengunjung wisata pergantian malam tahun baru agar tidak membuang sampah sembarangan dan menaati peraturan masyarakat Badui.
Selama ini masyarakat Badui masih mempertahankan adat leluhur yang menolak modernisasi. "Kami minta pergantian tahun baru dapat menjadikan kehidupan masyarakat yang lebih baik," katanya. (Okezone)
“Kami memperkirakan wisatawan yang merayakan pergantian tahun baru antara 600 sampai 700 orang," kata Santa, 45, seorang warga Badui,
kemarin.
Kawasan permukiman masyarakat Badui sejak dua hari terakhir memang banyak dipadati pengunjung dari berbagai daerah di wilayah Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Mereka datang ke kawasan Badui untuk menikmati pergantian malam Tahun Baru 2018.
Pergantian malam tahun baru di kawasan permukiman Badui tersebut tentu memiliki perbedaan dengan lokasi-lokasi keramaian seperti pesisir pantai maupun alun-alun. Kawasan permukiman Badui kondisinya hutan, pegunungan, serta perbukitan.
Namun, pengunjung memilih pergantian tahun baru ke kawasan Badui. Karena itu, pengunjung yang akan menikmatipergantian malam tahun baru di permukiman Badui terpaksa tinggal di bale-bale rumah masyarakat setempat.
"Semua pengunjung wisata ke Badui hanya duduk-duduk di bale rumah warga Badui karena lokasinya perbukitan dan pegunungan," katanya.
Menurut dia, pengunjung malam tahun baru di kawasan permukiman masyarakat Badui kebanyakan ingin mencari ketenangan batin sambil introspeksi diri untuk menggapai tahun 2018.
Sebab kawasan Badui tentu suasananya sepi dan juga gelap gulita karena tidak dialiri penerangan jaringan listrik. Selain itu, alasan pengunjung datang ke kawasan Badui itu karena mereka ingin lebih dekat bersama masyarakat Badui dan mengetahui lebih jauh tentang masyarakat adat setempat.
"Kami tentu kedatangan pengunjung akan membawa dampak ekonomi cukup baik bagi kalangan warga Badui," katanya.
Tetua adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Saija, mengimbau seluruh pengunjung wisata pergantian malam tahun baru agar tidak membuang sampah sembarangan dan menaati peraturan masyarakat Badui.
Selama ini masyarakat Badui masih mempertahankan adat leluhur yang menolak modernisasi. "Kami minta pergantian tahun baru dapat menjadikan kehidupan masyarakat yang lebih baik," katanya. (Okezone)
(nfl)