Rahasia Kesuksesan Karier BTS hingga Dikenal Dunia
A
A
A
SEOUL - BTS kini menjelma sebagai grup musik yang tidak hanya dikenal di dalam Korea Selatan (Korsel). Daya tarik boy band beraliran K-Pop yang memulai kariernya pada 2013 itu sudah menjalar ke berbagai negara.
Keberhasilan BTS tersebut tentunya tidak bisa dilepaskan dari sosok CEO BigHit, Bang Shi Hyuk. Baru-baru ini, dalam sebuah wawancara, dia mengungkapkan apa yang sebenarnya ada dalam pikirannya saat dia membentuk grup tersebut.
Shi Hyuk mengungkapkan bahwa dia telah membayangkan BTS sebagai grup idola yang kuat dan dapat diandalkan. "Baru-baru ini saya menemukan sebuah dokumen perusahaan dari (2012), tahun sebelum BTS memulai debutnya, di mana kami memperdebatkan jenis grup idola mana yang akan dibuat," papar dia dilansir Soompi.
Shi Hyuk mengatakan, idola yang dimaksud di sana bukan melulu tentang sekelompok orang yang pandai memikat banyak orang berkat kemahirannya dalam berbicara. "Saya tidak ingin mereka menjadi berhala palsu Saya ingin membuat BTS yang bisa menjadi teman dekat," beber dia.
Terkait kunci kesuksesan BTS di kancah internaisonal, Shi Hyuk menyebutkan ada beberapa faktor sebagai pemicunya. Bahasan yang universal adalah salah satu kunci dari keberhasilan BTS bisa diterima di dunia luas.
"Media juga memiliki dampak yang sangat besar. Fandom mampu tumbuh karena video yang terkait dengan BTS diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan diposkan ke situs seperti YouTube atau Twitter secara real time," urai Shi Hyuk.
Keakraban para personel BTS dengan para penggemar mereka yang disebut Army, dinilai juga memiliki peran yang tidak kecil. Bahkan para personel tidak sungkan-sungkan untuk berinteraksi dengan penggemarnya di media sosial.
"Juga, anggota BTS tidak mencoba untuk mempertahankan suasana misteri, dan mereka senang berkomunikasi dengan penggemar mereka di media sosial. Kami beruntung bisa bertemu dengan penggemar hebat semacam itu," ujar dia.
Shi Hyuk mengakui bahwa dia secara religius memeriksa artikel dan pos terkait BTS secara online. "Saya adalah raja surfing internet. Ini tugas saya untuk mengetahui apa yang orang-orang yang tidak suka BTS katakan, apa yang orang inginkan (dari BTS), apa yang dapat saya lakukan untuk mereka, bagaimana menanggapi orang-orang yang tidak menyukainya," lanjut dia berapi-api.
Pendiri BigHit juga menjelaskan bahwa dia menyikapi tanggung jawab sosial BTS sebagai seniman secara serius. Diakui dia, saat membentuk BTS, pihaknya berkomitment untuk membuat kelompok yang memiliki pengaruh positif.
"Bagaimanapun, berhala adalah berhala. Sebuah idola yang memiliki pengaruh negatif adalah idola palsu. Kami berpikir bahwa seharusnya tidak ada pemujaan terhadap perilaku nakal atau toleransi terhadap ketidakadilan sosial dalam lagu mereka, bahkan jika itu hanya tersirat. Kami memutuskan untuk tidak melakukan hal seperti itu, meski saat itu keren sekali," tutur Shi Hyuk.
Lebih jauh Shi Hyuk memaparkan bahwa lagu-lagu BTS, memiliki lirik yang bisa diterima banyak orang. Hal tersebut menjadi kekuatan tersendiri untuk grup yang aslinya bernama Bangtan Boys tersebut.
"Apa yang BTS lakukan dengan baik adalah menceritakan kisah mereka sendiri. Dalam rangkaian album BTS yang berjudul The Most Beautiful Moment in Life, kami tidak ingin memuliakan kaum muda. Kenyataannya, pemuda masa kini sedih dan menyakitkan, dan kita harus merasa menyesal atas kenyataan bahwa mereka harus menghadapi dunia seperti ini," papar dia.
"Karena kami memutuskan bahwa BTS akan menjadi penyanyi yang mengatakan kebenaran tentang kenyataan, kami berkata, 'Mari kita bicara tentang rasa sakit, dan katakan bahwa alih-alih hidup dengan pasif, kita harus bekerja keras untuk mengatasi rintangan. Apakah kita menang atau kalah, itu memiliki mimpi yang membuat kita muda," sambung dia.
Shi Hyuk mengakui, tak mudah menerbitkan BTS. Di awal karier mereka, boy band ini dipandang sebelah mata.
"Sejujurnya, saya hanya berbagi tujuan ini dengan anggota BTS setelah mereka memulai debutnya. Ketika saya mengatakan hal-hal seperti ini di awal, orang-orang di industri musik akan menatap saya dengan skeptis dan berkata, 'Baik, bagus untuk bermimpi besar’. Tujuan saya adalah agar BTS menjadi seniman penting di pasar musik global. Mereka telah memulai dengan baik, dan saya berharap mereka mempertahankannya dan terus bertambah," kata dia.
Keberhasilan BTS tersebut tentunya tidak bisa dilepaskan dari sosok CEO BigHit, Bang Shi Hyuk. Baru-baru ini, dalam sebuah wawancara, dia mengungkapkan apa yang sebenarnya ada dalam pikirannya saat dia membentuk grup tersebut.
Shi Hyuk mengungkapkan bahwa dia telah membayangkan BTS sebagai grup idola yang kuat dan dapat diandalkan. "Baru-baru ini saya menemukan sebuah dokumen perusahaan dari (2012), tahun sebelum BTS memulai debutnya, di mana kami memperdebatkan jenis grup idola mana yang akan dibuat," papar dia dilansir Soompi.
Shi Hyuk mengatakan, idola yang dimaksud di sana bukan melulu tentang sekelompok orang yang pandai memikat banyak orang berkat kemahirannya dalam berbicara. "Saya tidak ingin mereka menjadi berhala palsu Saya ingin membuat BTS yang bisa menjadi teman dekat," beber dia.
Terkait kunci kesuksesan BTS di kancah internaisonal, Shi Hyuk menyebutkan ada beberapa faktor sebagai pemicunya. Bahasan yang universal adalah salah satu kunci dari keberhasilan BTS bisa diterima di dunia luas.
"Media juga memiliki dampak yang sangat besar. Fandom mampu tumbuh karena video yang terkait dengan BTS diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan diposkan ke situs seperti YouTube atau Twitter secara real time," urai Shi Hyuk.
Keakraban para personel BTS dengan para penggemar mereka yang disebut Army, dinilai juga memiliki peran yang tidak kecil. Bahkan para personel tidak sungkan-sungkan untuk berinteraksi dengan penggemarnya di media sosial.
"Juga, anggota BTS tidak mencoba untuk mempertahankan suasana misteri, dan mereka senang berkomunikasi dengan penggemar mereka di media sosial. Kami beruntung bisa bertemu dengan penggemar hebat semacam itu," ujar dia.
Shi Hyuk mengakui bahwa dia secara religius memeriksa artikel dan pos terkait BTS secara online. "Saya adalah raja surfing internet. Ini tugas saya untuk mengetahui apa yang orang-orang yang tidak suka BTS katakan, apa yang orang inginkan (dari BTS), apa yang dapat saya lakukan untuk mereka, bagaimana menanggapi orang-orang yang tidak menyukainya," lanjut dia berapi-api.
Pendiri BigHit juga menjelaskan bahwa dia menyikapi tanggung jawab sosial BTS sebagai seniman secara serius. Diakui dia, saat membentuk BTS, pihaknya berkomitment untuk membuat kelompok yang memiliki pengaruh positif.
"Bagaimanapun, berhala adalah berhala. Sebuah idola yang memiliki pengaruh negatif adalah idola palsu. Kami berpikir bahwa seharusnya tidak ada pemujaan terhadap perilaku nakal atau toleransi terhadap ketidakadilan sosial dalam lagu mereka, bahkan jika itu hanya tersirat. Kami memutuskan untuk tidak melakukan hal seperti itu, meski saat itu keren sekali," tutur Shi Hyuk.
Lebih jauh Shi Hyuk memaparkan bahwa lagu-lagu BTS, memiliki lirik yang bisa diterima banyak orang. Hal tersebut menjadi kekuatan tersendiri untuk grup yang aslinya bernama Bangtan Boys tersebut.
"Apa yang BTS lakukan dengan baik adalah menceritakan kisah mereka sendiri. Dalam rangkaian album BTS yang berjudul The Most Beautiful Moment in Life, kami tidak ingin memuliakan kaum muda. Kenyataannya, pemuda masa kini sedih dan menyakitkan, dan kita harus merasa menyesal atas kenyataan bahwa mereka harus menghadapi dunia seperti ini," papar dia.
"Karena kami memutuskan bahwa BTS akan menjadi penyanyi yang mengatakan kebenaran tentang kenyataan, kami berkata, 'Mari kita bicara tentang rasa sakit, dan katakan bahwa alih-alih hidup dengan pasif, kita harus bekerja keras untuk mengatasi rintangan. Apakah kita menang atau kalah, itu memiliki mimpi yang membuat kita muda," sambung dia.
Shi Hyuk mengakui, tak mudah menerbitkan BTS. Di awal karier mereka, boy band ini dipandang sebelah mata.
"Sejujurnya, saya hanya berbagi tujuan ini dengan anggota BTS setelah mereka memulai debutnya. Ketika saya mengatakan hal-hal seperti ini di awal, orang-orang di industri musik akan menatap saya dengan skeptis dan berkata, 'Baik, bagus untuk bermimpi besar’. Tujuan saya adalah agar BTS menjadi seniman penting di pasar musik global. Mereka telah memulai dengan baik, dan saya berharap mereka mempertahankannya dan terus bertambah," kata dia.
(alv)