Ikke Nurjanah Siap Menggoyang Festival Europalia
A
A
A
JAKARTA - Penyanyi dangdut Ikke Nurjanah kembali mendapat kesempatan mengenalkan sekaligus menggoyang masyarakat dunia dengan alunan musik dangdut.
Setelah sukses menggoyang publik Negeri Paman Sam pada 2010 dan 2016, kali ini dia dipercaya mem perkenalkan musik dangdut yang membesarkan namanya ke daratan Benua Biru Eropa. Pedangdut kelahiran Jakarta, 18 Mei 1974, ini pun menggelar konser dalam Europalia Arts Festival Indonesia yang diadakan di Niewue Kerk, Den Haag, Belanda, Sabtu (6/1/2018).
Keterlibatan pedangdut pemilik nama lengkap Hartini Erpi Nurjanah dalam acara ini tentu amat membanggakan. Sebab, sejak diselenggarakannya festival ini, baru pertama kali musik dangdut diikutsertakan sebagai salah satu seni pertunjukan musik asal Indonesia.
"Saya sangat senang, bangga, juga bersyukur atas kesempatan yang istimewa ini. Atas nama seniman musik dangdut, saya mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, serta Europalia Indonesia yang telah memberikan kesempatan kepada musik dangdut untuk memperkenalkan dirinya di Eropa," kata Ikke kepada KORAN SINDO belum lama ini.
Pelantun Terlena itu menilai momen untuk tampil di Belanda merupakan kesempatan emas untuk bisa makin memperluas pendengar musik dangdut, khususnya di Eropa.
"Iya benar. Saya hanya sebagai pelopor dan coba mengenalkan sekaligus memberi jalan kepada musisi lain. Semoga kesempatan ini akan diikuti oleh generasi berikutnya," ucapnya.
Untuk keperluan penampilannya nanti, ibu kandung dari Siti Adira Kania ini pun mengaku telah mempersiapkan konsepnya, mulai musik, lagu, kostum, hingga aksi panggungnya. Dia akan mengusung konsep Short Story of Dangdut, yakni bercerita tentang seperti apa perjalanan dan suguhan musik dangdut secara langsung.
Untuk itu, sulung dari empat bersaudara pasangan Abdul Pihar Tanjung dan Junaerti ini pun mengaku sudah mempersiapkan sekitar 12 lagu, dari hits-nya sendiri sampai karya Rhoma Irama, Meggy Z, Rita Sugiarto, Daniel Sahuleka, dan musisi dangdut lain.
"Saya membawa musisi muda dangdut Indonesia yang tergabung dalam Ikke Nurjanah Ensemble, terdiri atas keyboard, gendang, suling, dan gitar.
Gunanya agar masyarakat Eropa menyaksikan dan merasakan sendiri secara langsung seperti apa musik dangdut itu," ungkapnya.
Europalia Arts Festival sendiri merupakan festival budaya internasional dua tahunan yang mempersembahkan cultural heritage, yakni mengangkat kesenian dan kebudayaan. Dalam setiap festival, biasanya dipilih satu negara tamu kehormatan atau guest country.
Indonesia sebagai negara tamu kehormatan ke-19 tahun ini tampil di Belgia, Belanda, Inggris, Prancis, Jerman, Austria, dan Polandia selama 104 hari dan melibatkan lebih dari 300 seniman asal Indonesia. (Thomasmanggalla)
Setelah sukses menggoyang publik Negeri Paman Sam pada 2010 dan 2016, kali ini dia dipercaya mem perkenalkan musik dangdut yang membesarkan namanya ke daratan Benua Biru Eropa. Pedangdut kelahiran Jakarta, 18 Mei 1974, ini pun menggelar konser dalam Europalia Arts Festival Indonesia yang diadakan di Niewue Kerk, Den Haag, Belanda, Sabtu (6/1/2018).
Keterlibatan pedangdut pemilik nama lengkap Hartini Erpi Nurjanah dalam acara ini tentu amat membanggakan. Sebab, sejak diselenggarakannya festival ini, baru pertama kali musik dangdut diikutsertakan sebagai salah satu seni pertunjukan musik asal Indonesia.
"Saya sangat senang, bangga, juga bersyukur atas kesempatan yang istimewa ini. Atas nama seniman musik dangdut, saya mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, serta Europalia Indonesia yang telah memberikan kesempatan kepada musik dangdut untuk memperkenalkan dirinya di Eropa," kata Ikke kepada KORAN SINDO belum lama ini.
Pelantun Terlena itu menilai momen untuk tampil di Belanda merupakan kesempatan emas untuk bisa makin memperluas pendengar musik dangdut, khususnya di Eropa.
"Iya benar. Saya hanya sebagai pelopor dan coba mengenalkan sekaligus memberi jalan kepada musisi lain. Semoga kesempatan ini akan diikuti oleh generasi berikutnya," ucapnya.
Untuk keperluan penampilannya nanti, ibu kandung dari Siti Adira Kania ini pun mengaku telah mempersiapkan konsepnya, mulai musik, lagu, kostum, hingga aksi panggungnya. Dia akan mengusung konsep Short Story of Dangdut, yakni bercerita tentang seperti apa perjalanan dan suguhan musik dangdut secara langsung.
Untuk itu, sulung dari empat bersaudara pasangan Abdul Pihar Tanjung dan Junaerti ini pun mengaku sudah mempersiapkan sekitar 12 lagu, dari hits-nya sendiri sampai karya Rhoma Irama, Meggy Z, Rita Sugiarto, Daniel Sahuleka, dan musisi dangdut lain.
"Saya membawa musisi muda dangdut Indonesia yang tergabung dalam Ikke Nurjanah Ensemble, terdiri atas keyboard, gendang, suling, dan gitar.
Gunanya agar masyarakat Eropa menyaksikan dan merasakan sendiri secara langsung seperti apa musik dangdut itu," ungkapnya.
Europalia Arts Festival sendiri merupakan festival budaya internasional dua tahunan yang mempersembahkan cultural heritage, yakni mengangkat kesenian dan kebudayaan. Dalam setiap festival, biasanya dipilih satu negara tamu kehormatan atau guest country.
Indonesia sebagai negara tamu kehormatan ke-19 tahun ini tampil di Belgia, Belanda, Inggris, Prancis, Jerman, Austria, dan Polandia selama 104 hari dan melibatkan lebih dari 300 seniman asal Indonesia. (Thomasmanggalla)
(nfl)