Radang Gusi Tingkatkan Risiko Kanker Paru dan Kanker Usus
A
A
A
JAKARTA - Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Tufts di Amerika Serikat menemukan, bahwa periodontitis atau radang gusi bisa 80% meningkatkan risiko kanker usus dan kanker paru. Bahkan, dibandingkan merokok, orang dengan radang gusi berisiko dua kali lipat menderita kanker paru.
Dilansir dari Zeenews, penelitian senada juga ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Universitas Helsinki. Di mana penelitian tersebut mendapatkan bahwa bakteri treponema denticola yang bersarang pada gusi yang meradang bisa menyebar ke pankreas dan memicu pertumbuhan tumor.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa bakteri yang ada pada gusi yang meradang dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain dan menyebabkan tumor," papar Timo Sorsa, profesor di Universitas Helsinki.
Peradangan sistemik tingkat rendah yang berkaitan dengan radang gusi menyebabkan penyebaran bakteri mulut ke bagian tubuh lainnya. Karenanya, Timo menekankan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan rongga mulut agar terhindar dari masalah ini.
"Pencegahan dan diagnosis dini masalah di rongga mulut dapat menyelamatkan pasien tak hanya dari gangguan kesehatan oral tapi juga kesehatan tubuh secara keseluruhan," kata dia.
Dilansir dari Zeenews, penelitian senada juga ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Universitas Helsinki. Di mana penelitian tersebut mendapatkan bahwa bakteri treponema denticola yang bersarang pada gusi yang meradang bisa menyebar ke pankreas dan memicu pertumbuhan tumor.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa bakteri yang ada pada gusi yang meradang dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain dan menyebabkan tumor," papar Timo Sorsa, profesor di Universitas Helsinki.
Peradangan sistemik tingkat rendah yang berkaitan dengan radang gusi menyebabkan penyebaran bakteri mulut ke bagian tubuh lainnya. Karenanya, Timo menekankan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan rongga mulut agar terhindar dari masalah ini.
"Pencegahan dan diagnosis dini masalah di rongga mulut dapat menyelamatkan pasien tak hanya dari gangguan kesehatan oral tapi juga kesehatan tubuh secara keseluruhan," kata dia.
(alv)