Lady Gaga, Mother Monster yang Dermawan

Rabu, 24 Januari 2018 - 10:27 WIB
Lady Gaga, Mother Monster...
Lady Gaga, Mother Monster yang Dermawan
A A A
DI balik gayanya yang nyentrik dan sering mengundang polemik, Lady Gaga adalah seorang yang dermawan. Dia sering melelang barang-barangnya untuk keperluan amal.

Kendati kerap hadir dengan polemik serta lagu-lagu yang mengundang kontroversi, Mother Monster alias Lady Gaga bergeming. Ia tetap produktif berkarya bahkan merambah ke dunia akting. Berapa kekayaan Lady Gaga? Diestimasi mencapai Rp4 triliun.

Lahir dengan nama Stefani Joanne Angelina Germanotta, wanita kelahiran 28 Maret 1986 ini merupakan penyanyi, sekaligus pencipta lagu andal. Kemampuan musikalitasnya yang tidak diragukan lagi, terbentuk berkat didikan keluarganya sejak dini.

Orang tuanya mengenalkan Gaga kecil pada musik karya The Beatles, Stevie Wonder, Bruce Springsteen, Pink Floyd, Led Zeppelin, hingga Elton John, yang akhirnya memengaruhi warna musiknya hingga kini. Kemampuan bermusik Lady Gaga memang sudah ditempa sejak usia awal.

Dia mulai memainkan piano saat usia empat tahun dan terus mengasahnya ketika masuk di sekolah swasta Katolik Roma Convent of the Sacred Heart. Dia menciptakan balada pertamanya pada usia 13 tahun dan sejak usia 14 tahun sudah manggung. Lady Gaga kecil juga terbilang aktif di teater sekolah.

Kedua orang tua Lady Gaga amat mendukung cita-cita putrinya itu untuk mengejar karier menjadi musisi. Ibunya menyuruhnya mendaftar program Collaborative Arts Project di New York untuk memperdalam studi musiknya.

Lady Gaga sempat bekerja sama dengan produser Rob Fusari yang secara khusus memilih Lady Gaga kala itu untuk bergabung dalam sebuah band. Dialah otak di balik karakter Lady Gaga yang nyentrik. Dia pula yang menciptakan nama Lady Gaga. Kolaborasi ini terjadi beberapa saat dan meraih kesuksesan.

Pada tahun 2006 Gaga sempat bergabung dengan label ternama. Dia dijanjikan akan merilis album dalam waktu sembilan bulan. Nyatanya pada bulan ketiga justru label itu memecatnya. Frustrasi, Gaga melampiaskan perasaan itu ke dalam dunia malam di kawasan lower east side Kota New York.

Ia menjadi penari go-go, mencoba narkoba, dan menjauhi keluarganya. Ia lalu bertemu dengan penyanyi Lady Starlight yang akhirnya membuka jalan kariernya. Keduanya tampil bersama di acara Lollapalooza tahun 2007 mengusung tema rock dengan twist pop dan mendapat respons yang cukup positif dari penonton.

Gaga juga bekerja dengan perusahaan rekaman Streamline Records untuk menulis lagu bagi beberapa musisi ternama. Sebut saja Britney Spears, New Kids on the Block, dan Pussycat Dolls. Melihat kariernya yang semakin terang, pada tahun 2008 ia memutuskan pindah ke Los Angeles dan merilis debut albumnya, “The Fame” pada bulan Agustus.

Album ini semakin terdongkrak berkat tur The Fame Ball yang dilakukannya. Namun, namanya semakin naik daun pada tahun berikutnya. Ketika itu single Just Dance menembus tangga lagu internasional di berbagai belahan dunia. Penjualan albumnya juga melonjak. Lagu itu menjadi single terlaris di dunia.

Lewat lagu itu pula, ia mendapatkan nominasi Grammy pertamanya. Lagunya yang lain, Poker Face , bahkan lebih laris lagi yang terjual hingga 9,8 juta kopi dan memenangi Best Dance Grammy di gelaran ke-52 tahun ajang tersebut. Single lainnya, Paparazzi , berhasil menyabet Best New Artist penghargaan MTV VMA .

Bintang Lady Gaga terus bersinar sejak itu dan hingga sekarang. Album kelimanya, “Joanne”, yang dirilis 2016, diinspirasi oleh musik rock sekaligus country. Menurut Gaga, album itu didedikasikan untuk tantenya yang meninggal dalam usia masih muda.

Album itu terjual hingga 170.000 kopi pada minggu pertama penjualannya. Lady Gaga membuktikan dirinya bukan hanya apik menyanyi, juga piawai berakting. Ia tampil dalam film Machete Kills dan bahkan mengambil peran di film horor dalam serial American Hotrod Story: Hotel sebagai Countess yang misterius.

Suatu peran yang membuatnya diganjar Golden Globe untuk kategori aktris terbaik di miniseries . Apa yang membuat Gaga berbeda dari penyanyi pada umumnya adalah tampilannya yang selalu menarik perhatian orang, bahkan menganggapnya aneh.

Masih ingat pada tahun 2010, ketika di ajang MTV Video Music Awards , ia mengenakan kostum yang terbuat dari daging mentah. Perilakunya ini kontan saja dikecam banyak orang. Belum lagi berbagai kostum nyeleneh yang acap kali dikenakannya dalam setiap kesempatan.

Di balik sikapnya maupun lagu-lagunya yang sering mengundang kontroversi, bagi banyak orang, Gaga adalah seorang dermawan yang selalu siap membantu. Ia sering melelang barang-barangnya untuk keperluan amal.

Gaga juga suporter untuk melawan HIV. Ia bergabung dengan brand kosmetik MAC dan meluncurkan line lipstik dimana keuntungannya didonasikan untuk upaya mencegah HIV/AIDS secara global.

Penjualan lisptik dan lipgloss Viva Glam ini berhasil menggalang dana lebih dari Rp2 triliun. Ya, kendati berpenampilan eksentrik, penyanyi yang menjuluki dirinya Mother Monster ini memiliki hati yang baik. (Sri Noviarni)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1081 seconds (0.1#10.140)