Ini Daya Tarik Utama Nirvana yang Tak Lengkang oleh Zaman
A
A
A
LOS ANGELES - Besar dengan nama Nirvana dan meraih kesuksesan luar biasa bersama Foo Fighters tak lantas membuat Dave Grohl melupakan bekas bandnya tersebut. Dia bahkan tak segan memuji musik Nirvana sebagai alasan utama bagi kesuksesan band itu dan popularitasnya yang tak pernah surut.
Dave bergabung dengan Nirvana bersama Kurt Cobain dan Krist Novoselic pada 1990, setahun setelah perilisan album Bleach. Dave merasa terkoneksi dengan band itu dan melihat bagaimana mereka membangun rapor dengan fan base mereka.
Dave mengungkapkan pandangannya itu di Visit Seattle. Di program tersebut, dia mengingat bagaimana dia pergi ke Seattle untuk ikut audisi sebagai drummer Nirvana dan untuk kali pertama dia menyaksikan penampilan langsung band itu di hadapan 1.200 orang di sebuah klub.
“Anak-anak dari taman trailer dengan rambut gondrong yang lepek memakai baju yang mereka beli di Salvation Army. Dulu flannel. Saya masih berpakaian seperti anak-anak yang saya lihat di konser itu pada malam itu. Orang-orang tertarik pada konser itu karena band itu terdengar seperti yang mereka rasakan,” ungkap Dave, seperti dikutip ContactMusic.
Setelah menonton konser itu, Dave segera yakin bahwa dirinya harus bergabung dengan Nirvana. Harapannya itu pun terwujud. Dia menjadi penggebuk drum untuk album Nevermind dan In Utero milik Nirvana.
Sebelum bergabung, Dave harus rela terbang ke Seattle, Washington, dari Virginia karena Krist dan Kurt sangat ingin dia bergabung dengan Nirvana. Dia pun segera menyadari bahwa itu akan menjadi kemitraan yang hebat.
“Saya tahu itu, kalau saya adalah drummer band ini, itu akan baik. Nirvana merekam album yang sukses mencampur rock n roll klasik dengan punk rock dan itu cerdas,” papar Dave.
Ungkapan ini diucapkan Dave setelah dia menolak ide bahwa rock n roll sudah mati. “Saya tidak percaya pemikiran yang mengatakan rock n roll adalah genre yang punah—saya sudahn menjawab pertanyaan yang sama selama 25 tahun sekarang. Setiap kali saya merilis album, mereka bertanya bagaimana rasanya menjadi salah satu yang terakhir. Tapi, saya melihat-lihat sekeliling dan saya melihat banyak sekali band rock,” ujar pentolan Foo Fighters ini.
Dave bergabung dengan Nirvana bersama Kurt Cobain dan Krist Novoselic pada 1990, setahun setelah perilisan album Bleach. Dave merasa terkoneksi dengan band itu dan melihat bagaimana mereka membangun rapor dengan fan base mereka.
Dave mengungkapkan pandangannya itu di Visit Seattle. Di program tersebut, dia mengingat bagaimana dia pergi ke Seattle untuk ikut audisi sebagai drummer Nirvana dan untuk kali pertama dia menyaksikan penampilan langsung band itu di hadapan 1.200 orang di sebuah klub.
“Anak-anak dari taman trailer dengan rambut gondrong yang lepek memakai baju yang mereka beli di Salvation Army. Dulu flannel. Saya masih berpakaian seperti anak-anak yang saya lihat di konser itu pada malam itu. Orang-orang tertarik pada konser itu karena band itu terdengar seperti yang mereka rasakan,” ungkap Dave, seperti dikutip ContactMusic.
Setelah menonton konser itu, Dave segera yakin bahwa dirinya harus bergabung dengan Nirvana. Harapannya itu pun terwujud. Dia menjadi penggebuk drum untuk album Nevermind dan In Utero milik Nirvana.
Sebelum bergabung, Dave harus rela terbang ke Seattle, Washington, dari Virginia karena Krist dan Kurt sangat ingin dia bergabung dengan Nirvana. Dia pun segera menyadari bahwa itu akan menjadi kemitraan yang hebat.
“Saya tahu itu, kalau saya adalah drummer band ini, itu akan baik. Nirvana merekam album yang sukses mencampur rock n roll klasik dengan punk rock dan itu cerdas,” papar Dave.
Ungkapan ini diucapkan Dave setelah dia menolak ide bahwa rock n roll sudah mati. “Saya tidak percaya pemikiran yang mengatakan rock n roll adalah genre yang punah—saya sudahn menjawab pertanyaan yang sama selama 25 tahun sekarang. Setiap kali saya merilis album, mereka bertanya bagaimana rasanya menjadi salah satu yang terakhir. Tapi, saya melihat-lihat sekeliling dan saya melihat banyak sekali band rock,” ujar pentolan Foo Fighters ini.
(alv)