Liam Neeson, Kaya Berkat Film Action
A
A
A
AKTOR lawas ini membukukan pendapatan dengan nominal yang fantastis, terutama dari film action yang ia bintangi. Diperkirakan Liam Neeson memiliki harta yang menembus angka Rp1 triliun.
Cek tertinggi yang pernah dikantonginya adalah sebesar Rp270 miliar dari film Taken 3. Sementara, di film Taken 1, ia diganjar Rp67 miliar, dan naik tiga kali lipat menjadi Rp202 miliar di seri berikutnya, Taken 2. Film Taken menyumbang pendapatan Rp560 miliar sebelum pajak.
Secara keseluruhan, Liam telah berpartisipasi dalam lebih dari 100 film. Ia juga membintangi beberapa film, sebut saja Excalibur, Ellis Island, If Tomorrow Comes, A Prayer for the Dying, Under Suspicion, Leap of Faith, Schindler's List, Michael Collins, Les Miserables, Star Wars: Episode I - The Phantom Menace, Gangs of New York, Love Actually, Kingdom of Heaven, Batman Begins, Clash of the Titans, The A-Team, Battleship, A Million Ways to Die in the West, dan Mark Felt: The Man Who Brought Down the White House.
Film-film yang diperankannya semakin membuatnya naik daun dirilis mulai tahun 2000-2014. Termasuk trilogi Taken, Batman Begins, Clash of Titans, Kingdom of Heaven, dan Battleship. Walau tidak semua filmnya memberi respons pendapatan yang positif, film lainnya memberikan pendapatan kotor yang nilainya mencapai Rp70 miliar. Membuat Liam membawa pulang cek jutaan dolar dari keuntungan tersebut. Tak heran dia masuk dalam daftar 10 aktor dengan bayaran tertinggi pada tahun ini.
Dilimpahi kekayaan membuat Liam tak lupa pentingnya berbagi dengan sesama. Ia tercatat pernah memberikan bantuan kepada beberapa yayasan, seperti American Foundation for AIDS Research, Bicycle for a Day, Clothes Off Our Back, Great Ormond Street Hospital, Helen and Douglas House, Ireland Funds, Make Poverty History, Medicinema, ONE Campaign, PeacePleayers International, termasuk UNICEF.
Di luar pekerjaannya, Li memberikan perhatian yang cukup serius terhadap upaya hukum melawan kekerasan, terutama kepada anak-anak. Pada tahun 2013 silam Liam bekerja dengan UNICEF untuk merilis kampanye "Hentikan Kekerasan Terhadap Anak-Anak". Sebuah upaya untuk menghilangkan bullying dan kekerasan terhadap anak. Ia meyakini walau tidak melihat kekerasan terhadap anak di depan mata, bukan berarti tindakan tersebut tidak ada. Maka itu, ia menegaskan untuk bertindak memberantas kekerasan pada anak.
Liam juga mendukung penelitian untuk HIV/AIDS, hak manusia, pemberantasan kemiskinan, dan perbudakan serta perdagangan manusia.
(Baca Juga: Usia Tak Pengaruhi Perfoma Liam Neeson(amm)
Cek tertinggi yang pernah dikantonginya adalah sebesar Rp270 miliar dari film Taken 3. Sementara, di film Taken 1, ia diganjar Rp67 miliar, dan naik tiga kali lipat menjadi Rp202 miliar di seri berikutnya, Taken 2. Film Taken menyumbang pendapatan Rp560 miliar sebelum pajak.
Secara keseluruhan, Liam telah berpartisipasi dalam lebih dari 100 film. Ia juga membintangi beberapa film, sebut saja Excalibur, Ellis Island, If Tomorrow Comes, A Prayer for the Dying, Under Suspicion, Leap of Faith, Schindler's List, Michael Collins, Les Miserables, Star Wars: Episode I - The Phantom Menace, Gangs of New York, Love Actually, Kingdom of Heaven, Batman Begins, Clash of the Titans, The A-Team, Battleship, A Million Ways to Die in the West, dan Mark Felt: The Man Who Brought Down the White House.
Film-film yang diperankannya semakin membuatnya naik daun dirilis mulai tahun 2000-2014. Termasuk trilogi Taken, Batman Begins, Clash of Titans, Kingdom of Heaven, dan Battleship. Walau tidak semua filmnya memberi respons pendapatan yang positif, film lainnya memberikan pendapatan kotor yang nilainya mencapai Rp70 miliar. Membuat Liam membawa pulang cek jutaan dolar dari keuntungan tersebut. Tak heran dia masuk dalam daftar 10 aktor dengan bayaran tertinggi pada tahun ini.
Dilimpahi kekayaan membuat Liam tak lupa pentingnya berbagi dengan sesama. Ia tercatat pernah memberikan bantuan kepada beberapa yayasan, seperti American Foundation for AIDS Research, Bicycle for a Day, Clothes Off Our Back, Great Ormond Street Hospital, Helen and Douglas House, Ireland Funds, Make Poverty History, Medicinema, ONE Campaign, PeacePleayers International, termasuk UNICEF.
Di luar pekerjaannya, Li memberikan perhatian yang cukup serius terhadap upaya hukum melawan kekerasan, terutama kepada anak-anak. Pada tahun 2013 silam Liam bekerja dengan UNICEF untuk merilis kampanye "Hentikan Kekerasan Terhadap Anak-Anak". Sebuah upaya untuk menghilangkan bullying dan kekerasan terhadap anak. Ia meyakini walau tidak melihat kekerasan terhadap anak di depan mata, bukan berarti tindakan tersebut tidak ada. Maka itu, ia menegaskan untuk bertindak memberantas kekerasan pada anak.
Liam juga mendukung penelitian untuk HIV/AIDS, hak manusia, pemberantasan kemiskinan, dan perbudakan serta perdagangan manusia.
(Baca Juga: Usia Tak Pengaruhi Perfoma Liam Neeson(amm)