Cegah Diabetes dengan Bahan Pangan Sehat

Kamis, 08 Februari 2018 - 10:00 WIB
Cegah Diabetes dengan...
Cegah Diabetes dengan Bahan Pangan Sehat
A A A
JAKARTA - Tren kasus diabetes di Indonesia terus menunjukkan peningkatan. Gaya hidup sehat yang didukung dengan pola makan sehat tak bisa ditawar lagi untuk mencegah maupun menangani penyakit ini. Bahan pangan dengan indeks glikemik rendah dapat menjadi solusinya.

Seiring waktu perkembangan penyakit tidak menular (PTM) kian melonjak sejalan dengan gaya hidup tak sehat yang diadopsi masyarakat. Hal ini ditegaskan oleh drg. Dyah Erti Mustikawati, MPH, Kepala Subdirektorat Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolisme. Menurutnya sudah selayaknya pola hidup sehat menjadi bagian dari keseharian masyarakat.

“Beberapa PTM utama yang cukup tinggi di Indonesia seperti kardiovaskuler, kanker, diabetes, dan paru kronis. 60% kematian yang ada disebabkan karena segenap penyakit itu,” beber drg. Dyah dalam diskusi media Kalbe dalam peluncuran H2 Tepung Kelapa dari brand H2 Health and Happines yang diadakan PT. Kalbe Farma Tbk (kalbe).

Diabetes sendiri menempati peringkat ketiga setelah kardiovaskuler, penyakit ini juga berkontribusi terhadap kejadian stroke dan kardivaskuler. Padahal 80% dari penyakit ini dapat dicegah dengan memodifikasi faktor risiko. Yakni menerapkan pola diet seimbang, perhatikan porsi karbohidrat harus disesuaikan dengan kerbutuhan per hari. Perhatikan pula konsumsi gula, garam, dan lemak.

Kemudian lakukan aktivitas fisik dengan sebisa mungkin berolahraga 30 menit setiap hari.sebaliknya kurangi gaya hidup pasif (sedentary lifestyle), hindari merokok maupun terpapar asap rokok termasuk minum alkohol. “Untuk diketahui, 90% diabetes yang angkanya naik di Indonesia adalah diabetes tipe 2 yang berkolerasi dengan gaya hidup, sejalan dengan angka obesitas yang juga naik,” kata drg. Dyah.

Dia melanjutkan, jika sudah menghindari faktor risiko tersebut, maka kemunculan penyakit bisa ditunda ataupun terputus. Sementara itu, dr. Cindy Sp.GK, Ahli Gizi Klinis mengatakan, guna mengurangi risiko penyakit diabetes, diperlukan adanya keseimbangan antara nutrisi makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap harinya.

“Kunci dari pencegahan dan penanganan penyakit diabetes tipe 2 adalah dengan menggunakan bahan pangan yang indeks glikemiknya (IG) rendah karena mengurangi kecepatan naiknya gula darah. Sehingga memberikan waktu pada sel tubuh untuk memprosesnya,” papar dr. Cindy.

Sementara itu, Dr. Didah Nur Faridah, Kepala Pengembangan Layanan Analisis Pangan IPB, pihaknya secara rutin melakukan penelitian terhadap produk pangan yang dapat bermanfaat dalam mendukung kesehatan masyarakat. Salah satunya pengembangan produk pangan yang memiliki serat tinggi dan IG rendah bagi penderita diabetes.

“Dalam mengembangkan nutrisi makanan dan minuman untuk mencegah dan menangani diabetes, kami melakukan penelitian dari produk yang sudah ada maupun pengembangan produk baru. Bisa dari sumber bahan pangan yang baru yang tidak biasa, atau melakukan modifikasi dari pangan yang ada dengan penambahan atau proses yang berbeda,” kata Didah.

Dia mencontohkan tepung kelapa, bahan pangan ini memiliki kandungat serat pangan yang tinggi. Sementara kandungan lemak jenuh dalam bentuk trigliserida rantai menengah yang dimilikinya dapat menjadi salah satu alternatif sumber energi cepat bagi tubuh. IG tepung kelapa rendah, hal ini menjadikan tepung kelapa sebagai alternatif nutrisi bagi mereka yang ingin mencegah risiko terkena diabetes maupun penderitanya.

“Penambahan H2 Tepung Kelapa dengan takaran 25% pada beras putih saat memasak (47 gram tepung kelapa pada 185 gram beras putih atau setara dengan 6-7 sendok makan tepung kelapa pada 1 cup beras putih), dapat menurunkan IG makanan tersebut menjadi 49 (kategori rendah) dari yang sebelumnya 89 (kategori tinggi) untuk nasi putih,” kata FX Widiyatmo, Deputy Director Corporate Business Development Kalbe.

Dia melanjutkan, dengan mencampurkan H2 Tepung Kelapa saat memasak nasi putih, akan menjadi lebih ramah bagi penderita diabetes. Kesehatan individu tidak hanya bergantung pada asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi, tapi juga gaya hidup secara keseluruhan. Hal ini terwujud dari konsep FENUS (Food, Exercise, Nutraceuticals, dan Stress Reduction). Dengan begitu makanan, olahraga, suplementasi, dan manajemen stress krusial penerapannya untuk mendapatkan kesehatan dan kebahagiaan secara menyeluruh. (Sri Noviarni)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8804 seconds (0.1#10.140)