Sukses Kolaborasi di Java Jazz 2018
A
A
A
JAKARTA - Kolaborasi antarmusisi lintas genre, usia, bahkan lintas negara, mewarnai penyelenggaraan hari kedua Jakarta Internasional BNI Java Jazz Festival (JJF) ke-14 yang digelar di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat, tadi malam.
Aneka kolaborasi ini sengaja ditampilkan pihak penyelenggara untuk memberikan kejutan kepada penonton terutama bagi kalangan generasi millenial. Aksi ini pun cukup memberikan dimensi baru bagi penggemar musik. Begitu juga bagi musisi muda Tanah Air yang merasakan pengalaman sepanggung bersama para seniornya.
Sambutan meriah para pengunjung JJF terlihat ketika kolaborasi apik dihadirkan oleh kuartet solois lintas genre yakni Glenn Fredly, Tompi, Shandy Sandoro dan Kavin Sulthan. Antusias penonton di depan panggung utama Hall D2, BNI Hall ini terasa saat para penampil membawakan lagu hits nostalgia di era 90-an.
"Kalian semua anak generasi 90an, mana suaranya," kata Glenn Fredly yang coba memanaskan panggung seraya membawakan lagu Inikah Cinta milik grup vokal yang tenar di era 90-an, ME. Lantunan penyanyi asal Ambon itu sontak menghadirkan koor massal penonton ikut membawakan lagu ini.
Selanjutnya, Sandhy Sandoro mendapat giliran melantunkan lagu milik GIGI berjudul Yang TlahBberlalu (Nirwana). Selepas itu, Kavin Sulthan yang merupakan anak didik Erwin dan Gita Gutawa dalam project Di Atas Rata Rata pun begitu rancak membawakan lagu milik band Dewa 19 berjudul Pupus dan Risalah Cinta.
Kolaborasi lain juga diperlihatkan Yura Yunita yang tampil memukau bersama Ron King Horn Section. Kerja sama apik ini semakin menguatkan karakter musik satu sama lain terutama Yura yang tampak enjoy tampil dalam format big band.
"Kolaborasi ini membuat penampilanku jadi beda ya dari sisi aransemen. Jadi lebih megah semoga kalian menikmati. Buat aku ini seru meski di awal tadi agak deg degan," ungkap penyanyi peraih dua penghargaan dalam Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2017 itu.
Penampilan tak kalah menarik dihadirkan pada kolaborasi artis yang tergabung dalam MLD Jazz Project. Di segmen ini, penyanyi Marcell, Mohammad Istiqamah Djamad (Is) eks vokalis Payung Teduh, tampil bareng mendampingi penyanyi muda bertalenta Danila Riyadi. Danila merupakan musisi muda pemenang ajang pencarian bakat MLDare2Perform.
Is yang mengumumkan mundur dari Payung Teduh tahun lalu membawakan lagu lawas Kala Cinta Menggoda, karya Guruh Sukarnoputra. Lagu itu pernah dipopulerkan almarhum Chrisye.
Direktur Utama PT Java Festival Production Dewi Gontha mengatakan, tahun ini pengisi acara dijamin berkelas dan lebih spesial karena kolaborasi menarik musisi lintas generasi, genre dan negara.
"Kami sudah menyiapkan banyak kejutan. Ada kolaborasi dari beberapa musisi, bahkan bisa lintas negara. Artinya, musisi lokal bisa tampil bersama dengan musisi mancanegara dan yang jelas ini akan menjadi kejutan. Kami berharap konsep ini juga menarik bagi generasi milenial. Sebab, sebelumnya inovasi dari konsep musik sudah dilakukan," ujar Dewi pada sebuah kesempatan.
Dewi menambahkan, konsep kolaborasi musisi ini punya peran strategis. Selain menambah warna dan wawasan, konsep ini juga bagus untuk branding bagi musisi Indonesia. Mereka yang terpilih, ujar Dewi, harus bisa memanfaatkan kesempatan yang cukup langka ini agar namanya ikut bergema di luar.
Senada dengan Dewi Gontha, Nikita Dompas dari tim program Java Production mengungkap, tahun ini ada 11 kolaborasi yang dipanggungkan di ajang Java Jazz Festival yang akan berakhir hari ini.
Hari ini, kemeriahan JJF dipastikan berlanjut. Berdasarkan jadwal yang dikeluarkan panitia, hari ini bakal tampil penampilann bareng penyanyi di era 80/90-an yakni Fariz RM, Mus Mudjiono, Kinan Nasution, Addie MS dan Memes. Mereka akan tampil di Tebs Hall di awal-awal pertunjukan. (Thomasmanggalla)
Aneka kolaborasi ini sengaja ditampilkan pihak penyelenggara untuk memberikan kejutan kepada penonton terutama bagi kalangan generasi millenial. Aksi ini pun cukup memberikan dimensi baru bagi penggemar musik. Begitu juga bagi musisi muda Tanah Air yang merasakan pengalaman sepanggung bersama para seniornya.
Sambutan meriah para pengunjung JJF terlihat ketika kolaborasi apik dihadirkan oleh kuartet solois lintas genre yakni Glenn Fredly, Tompi, Shandy Sandoro dan Kavin Sulthan. Antusias penonton di depan panggung utama Hall D2, BNI Hall ini terasa saat para penampil membawakan lagu hits nostalgia di era 90-an.
"Kalian semua anak generasi 90an, mana suaranya," kata Glenn Fredly yang coba memanaskan panggung seraya membawakan lagu Inikah Cinta milik grup vokal yang tenar di era 90-an, ME. Lantunan penyanyi asal Ambon itu sontak menghadirkan koor massal penonton ikut membawakan lagu ini.
Selanjutnya, Sandhy Sandoro mendapat giliran melantunkan lagu milik GIGI berjudul Yang TlahBberlalu (Nirwana). Selepas itu, Kavin Sulthan yang merupakan anak didik Erwin dan Gita Gutawa dalam project Di Atas Rata Rata pun begitu rancak membawakan lagu milik band Dewa 19 berjudul Pupus dan Risalah Cinta.
Kolaborasi lain juga diperlihatkan Yura Yunita yang tampil memukau bersama Ron King Horn Section. Kerja sama apik ini semakin menguatkan karakter musik satu sama lain terutama Yura yang tampak enjoy tampil dalam format big band.
"Kolaborasi ini membuat penampilanku jadi beda ya dari sisi aransemen. Jadi lebih megah semoga kalian menikmati. Buat aku ini seru meski di awal tadi agak deg degan," ungkap penyanyi peraih dua penghargaan dalam Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2017 itu.
Penampilan tak kalah menarik dihadirkan pada kolaborasi artis yang tergabung dalam MLD Jazz Project. Di segmen ini, penyanyi Marcell, Mohammad Istiqamah Djamad (Is) eks vokalis Payung Teduh, tampil bareng mendampingi penyanyi muda bertalenta Danila Riyadi. Danila merupakan musisi muda pemenang ajang pencarian bakat MLDare2Perform.
Is yang mengumumkan mundur dari Payung Teduh tahun lalu membawakan lagu lawas Kala Cinta Menggoda, karya Guruh Sukarnoputra. Lagu itu pernah dipopulerkan almarhum Chrisye.
Direktur Utama PT Java Festival Production Dewi Gontha mengatakan, tahun ini pengisi acara dijamin berkelas dan lebih spesial karena kolaborasi menarik musisi lintas generasi, genre dan negara.
"Kami sudah menyiapkan banyak kejutan. Ada kolaborasi dari beberapa musisi, bahkan bisa lintas negara. Artinya, musisi lokal bisa tampil bersama dengan musisi mancanegara dan yang jelas ini akan menjadi kejutan. Kami berharap konsep ini juga menarik bagi generasi milenial. Sebab, sebelumnya inovasi dari konsep musik sudah dilakukan," ujar Dewi pada sebuah kesempatan.
Dewi menambahkan, konsep kolaborasi musisi ini punya peran strategis. Selain menambah warna dan wawasan, konsep ini juga bagus untuk branding bagi musisi Indonesia. Mereka yang terpilih, ujar Dewi, harus bisa memanfaatkan kesempatan yang cukup langka ini agar namanya ikut bergema di luar.
Senada dengan Dewi Gontha, Nikita Dompas dari tim program Java Production mengungkap, tahun ini ada 11 kolaborasi yang dipanggungkan di ajang Java Jazz Festival yang akan berakhir hari ini.
Hari ini, kemeriahan JJF dipastikan berlanjut. Berdasarkan jadwal yang dikeluarkan panitia, hari ini bakal tampil penampilann bareng penyanyi di era 80/90-an yakni Fariz RM, Mus Mudjiono, Kinan Nasution, Addie MS dan Memes. Mereka akan tampil di Tebs Hall di awal-awal pertunjukan. (Thomasmanggalla)
(nfl)