Kesuksesan Patrick Owen di Fashion Global
A
A
A
JAKARTA - Patrick Owen dikenal dengan gaya desainnya yang edgy dan menampilkan ciri khas tradisional Indonesia. Desainer muda ini membawa karya terbarunya dalam ajang Amazon Fashion Week Tokyo A/W 2018 (Japan Fashion Week) yang dilangsungkan di Tokyo, Jepang, pada 23 Maret 2018.
Selama lebih dari lima tahun berkarya, laki-laki yang akrab disapa Patrick ini telah meluncurkan banyak koleksi busana bergaya urban. Selain tampil di negeri sendiri, karyakaryanya juga sering ditampilkan di peragaan busana internasional.
Yang terbaru, dia mewakili Indonesia di peragaan Amazon Fashion Week Tokyo 2018. Dengan tema “RE: Mata” yang memiliki makna ‘’kembali melihat’’, Patrick mengajak para pencinta fashion untuk memiliki sudut pandang baru terkait unsur tradisional dari fashion Tanah Air.
Untuk memperkuat unsur seni tradisional, Patrick menggandeng seniman Indonesia, Darbotz. Keduanya menghasilkan karya fashion yang memadukan unsur modern dan tradisional. Warna koleksinya ini cukup unik karena terinspirasi dari mainan lego.
“Saya mengolah motif batik parang, mengajak seniman urban Darbotz, menawarkan warna-warna lego dengan sentuhan tailoring,” kata Patrick saat ditemui di Galeries Lafayette Pacific Place, Kamis (8/3/2018).
Sentuhan tradisional Jawa, seperti kebaya, beskap, motif batik parang adalah beberapa highlights untuk rancangan Patrick kali ini. Motif batik dalam koleksi kali ini pun tidak sekadar printed atau cap, tetapi juga bordir yang memberi kesan dimensional dan kontemporer.
Dari 28 baju yang ditampilkan, Patrick menghadirkan siluet busana yang loose dengan gaya urban yang berseni. Dia juga menampilkan busana berkelas dan membuat unsur-unsur tradisional Indonesia menjadi lebih menarik. “Tampilan busana ini sangat relax dan mendefinisikan arti kata freedom to create bagi perempuan modern,” ujar Patrick.
Pada gelaran busana ini, Patrick berkolaborasi dengan LT Pro Professional Make Up untuk menjadi official make up. Brand ini juga meluncurkan produk lipstik terbarunya, yaitu Millennial Duo Lips-Anazsiantar Series.
Produk lipstik terbaru ini diluncurkan secara internasional di pasaran Jepang, tepatnya di Amazon Fashion Week 2018, oleh fashion blogger terkenal Anastasia Siantar. “Baik Anastasia maupun Patrick memiliki pengaruh besar bagi generasi milenial di Indonesia. Patrick adalah desainer muda bertalenta. Kami sering bertukar ide-ide baru dan berdiskusi dalam kolaborasi ini,” ujar Relationship Manager PT Rembaka Yohanes Suladji. Lt Pro adalah perusahaan kosmetik terbesar di indonesia dan sangat mendukung desainer Indonesia terutama Patrick Owen.
Selanjutnya, UBS collaborate bersama Patrick Owen yang mendesain koleksi series eksklusif yang terinspirasi dari budaya Indonesia misalnya anting anting yang terinspirasi dari Gamelan, mega mendung dan Petani indonesia. UBS adalah perusahaan emas yang terbesar di indonesia dan sudah melakukan ekspor ke luar negeri dan telah bekerja sama dengan Pegadaian Indonesia.
Brand perhiasan tersebut berbasis di Surabaya. Menurut Creative Director UBS Gold Erwin Suganda, meski persiapan kolaborasi ini cukup singkat, yaitu tiga bulan, dia dan Patrick berhasil menciptakan perhiasan unik, tetapi kental sentuhan tradisional Indonesia.
“Kami mendapatkan ide desain dari Patrick, misalnya kebaya yang kami representasi ulang ke bentuk earring statement berukuran besar. Nantinya hasil koleksi ini akan disesuaikan kembali dengan keinginan pasar dan dijual UBS Gold melalui koleksi khusus by Patrick Owen,” ujar Erwin.
Pergelaran busana perdana Patrick di Jepang ini didukung pihak lain, seperti Bekraf, Panorama JTB Tours, dan ANA Air. Panorama JTB Tours menjadi official travel agent yang membawa Patrick dan timnya ke Tokyo, Jepang. Sementara itu, ANA Air menjadi official airline bagi Patrick.
Tidak lupa, Patrick juga membawa beberapa fashion blogger ternama Indonesia, seperti Anastasia Siantar, Sonia Eryka, Ayu Gani, Alika Islamaninda, dan Adinata. Yang unik, menurut Patrick, di peragaan busana ini, salah satu busananya ditampilkan Yoshi, fashion blogger cilik ternama asal Tokyo. Yoshi merepresentasikan gaya fashion Tokyo yang urban dan modern. Selain itu, peragaan busana ini juga dihadiri media nasional Jepang dan internasional, sekaligus para sosialita Jepang.
Selama lebih dari lima tahun berkarya, laki-laki yang akrab disapa Patrick ini telah meluncurkan banyak koleksi busana bergaya urban. Selain tampil di negeri sendiri, karyakaryanya juga sering ditampilkan di peragaan busana internasional.
Yang terbaru, dia mewakili Indonesia di peragaan Amazon Fashion Week Tokyo 2018. Dengan tema “RE: Mata” yang memiliki makna ‘’kembali melihat’’, Patrick mengajak para pencinta fashion untuk memiliki sudut pandang baru terkait unsur tradisional dari fashion Tanah Air.
Untuk memperkuat unsur seni tradisional, Patrick menggandeng seniman Indonesia, Darbotz. Keduanya menghasilkan karya fashion yang memadukan unsur modern dan tradisional. Warna koleksinya ini cukup unik karena terinspirasi dari mainan lego.
“Saya mengolah motif batik parang, mengajak seniman urban Darbotz, menawarkan warna-warna lego dengan sentuhan tailoring,” kata Patrick saat ditemui di Galeries Lafayette Pacific Place, Kamis (8/3/2018).
Sentuhan tradisional Jawa, seperti kebaya, beskap, motif batik parang adalah beberapa highlights untuk rancangan Patrick kali ini. Motif batik dalam koleksi kali ini pun tidak sekadar printed atau cap, tetapi juga bordir yang memberi kesan dimensional dan kontemporer.
Dari 28 baju yang ditampilkan, Patrick menghadirkan siluet busana yang loose dengan gaya urban yang berseni. Dia juga menampilkan busana berkelas dan membuat unsur-unsur tradisional Indonesia menjadi lebih menarik. “Tampilan busana ini sangat relax dan mendefinisikan arti kata freedom to create bagi perempuan modern,” ujar Patrick.
Pada gelaran busana ini, Patrick berkolaborasi dengan LT Pro Professional Make Up untuk menjadi official make up. Brand ini juga meluncurkan produk lipstik terbarunya, yaitu Millennial Duo Lips-Anazsiantar Series.
Produk lipstik terbaru ini diluncurkan secara internasional di pasaran Jepang, tepatnya di Amazon Fashion Week 2018, oleh fashion blogger terkenal Anastasia Siantar. “Baik Anastasia maupun Patrick memiliki pengaruh besar bagi generasi milenial di Indonesia. Patrick adalah desainer muda bertalenta. Kami sering bertukar ide-ide baru dan berdiskusi dalam kolaborasi ini,” ujar Relationship Manager PT Rembaka Yohanes Suladji. Lt Pro adalah perusahaan kosmetik terbesar di indonesia dan sangat mendukung desainer Indonesia terutama Patrick Owen.
Selanjutnya, UBS collaborate bersama Patrick Owen yang mendesain koleksi series eksklusif yang terinspirasi dari budaya Indonesia misalnya anting anting yang terinspirasi dari Gamelan, mega mendung dan Petani indonesia. UBS adalah perusahaan emas yang terbesar di indonesia dan sudah melakukan ekspor ke luar negeri dan telah bekerja sama dengan Pegadaian Indonesia.
Brand perhiasan tersebut berbasis di Surabaya. Menurut Creative Director UBS Gold Erwin Suganda, meski persiapan kolaborasi ini cukup singkat, yaitu tiga bulan, dia dan Patrick berhasil menciptakan perhiasan unik, tetapi kental sentuhan tradisional Indonesia.
“Kami mendapatkan ide desain dari Patrick, misalnya kebaya yang kami representasi ulang ke bentuk earring statement berukuran besar. Nantinya hasil koleksi ini akan disesuaikan kembali dengan keinginan pasar dan dijual UBS Gold melalui koleksi khusus by Patrick Owen,” ujar Erwin.
Pergelaran busana perdana Patrick di Jepang ini didukung pihak lain, seperti Bekraf, Panorama JTB Tours, dan ANA Air. Panorama JTB Tours menjadi official travel agent yang membawa Patrick dan timnya ke Tokyo, Jepang. Sementara itu, ANA Air menjadi official airline bagi Patrick.
Tidak lupa, Patrick juga membawa beberapa fashion blogger ternama Indonesia, seperti Anastasia Siantar, Sonia Eryka, Ayu Gani, Alika Islamaninda, dan Adinata. Yang unik, menurut Patrick, di peragaan busana ini, salah satu busananya ditampilkan Yoshi, fashion blogger cilik ternama asal Tokyo. Yoshi merepresentasikan gaya fashion Tokyo yang urban dan modern. Selain itu, peragaan busana ini juga dihadiri media nasional Jepang dan internasional, sekaligus para sosialita Jepang.
(poe)