Pergizi Imbau Sekolah Jamin Jajanan Anak Harus Sehat

Rabu, 09 Mei 2018 - 18:30 WIB
Pergizi Imbau Sekolah...
Pergizi Imbau Sekolah Jamin Jajanan Anak Harus Sehat
A A A
SIDOARJO - Orang tua harus lebih hati hati terhadap jajanan anak di pasaran. Sebab, jajanan tersebut tidak ada yang bisa menjamin keamanan dan kesehatannya. Ironisnya, 98% anak suka jajan dan 30% dari asupan makanan setiap hari anak dipenuhi dari jajanan.

Anggota Persatuan Ahli Gizi (Pergizi) Pangan Pusat, Ikeu Ekayanti mengatakan sampai saat ini jajanan yang ada di pasaran belum ada yang bisa menjamin keamanan dan kesehatannya.

"Kita tidak bisa intervensi pasar. Karena pedagang ingin dapat untung," ujar Ikeu di sela acara Pendidikan Sarapan Sehat yang digelar Indofood Sukses Makmur Tbk di SDN Sukamaju 01 Waru Sidoarjo, Rabu (9/5).

Menurut Ikeu, pentingnya peran sekolah untuk menyediakan makanan berkualitas baik di sekolah. Kantin atau warung yang ada di sekolah harus menyediakan makanan dan jajanan yang berkualitas baik, sehat dan aman.

"Itu penting keberadaan kantin atau warung yang menyediakan makanan dan jajanan yang baik. Karena yang membeli anak-anak kita generasi penerus bangsa," kata dia.

Penyediaan makanan dan jajanan sehat itu penting bagi siswa di sekolah. Apalagi siswa atau anak-anak yang belum sempat sarapan pagi saat berangkat sekolah.

"Memberikan kesempatan bagi siswa untuk sarapan di sekolah dengan membeli di kantin makanan-makanan yang sehat," ucap dia.

Karena sarapan bagi siswa sangatlah penting. Sarapan juga harus memenuhi standar kebutuhan gizi tubuh. Karena sarapan bisa menjadi penopang aktivitas.

Tidak salah jika Pergizi yang memiliki program Pendidikan Sarapan Sehat menggandeng pihak swasta untuk melakulan kampanye sarapan sehat ini.
Dalam hal ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk ikut di dalamnya. Bahkan Indofood sudah berkomitmen untuk menggelarnya tiap tahun dengan roadshow ke berbagai sekolah.

"Ini sudah tahun keempat kami lakukan," ujar Head of Corporate Public Relations Indofood Sukses Makmur Tbk, Nurulita Novi Arlaida dalam kesempatan yang sama.

Tahun ini kata Novi, pihaknya akan mendatangi 14.455 sekolah di seluruh Indomesia untuk periode program April dan Mei 2018. Dari program selama ini diakui Novi ada sudah nulai ada kesadaran sarapan sebelum pukul.09.00 dari siswa.

Ini karena kesadaran orang tua, guru dan siswa sudah mulai meningkat usai diberi pemahaman tentang pentingnya sarapan pagi. "Target dari edukasi ini bukan hanya siswa tapi orang tua, dan guru. Kalau keduanya sadar maka program ini akan berhasil," kata dia.

Novi pun menegaskan pihaknya tidak hanya memberikan sarapan gratis bagi siswa dengan komposisi makanan berimbang sesuai kebutuhan gizi tubuh kita.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2188 seconds (0.1#10.140)