Peserta Berbagai Daerah Ikut Audisi KDI 2018 di Semarang
A
A
A
SEMARANG - Kontes Dangdut Indonesia (KDI) 2018 menjadi magnet bagi ribuan warga berbagai daerah untuk mengejar impian menjadi bintang masa depan. Mereka rela mengantre demi mengikuti audisi yang digelar di Kampung Budaya Universitas Negeri Semarang (Unnes), Sabtu (12/5/2018).
Menariknya, tak hanya warga Semarang yang ikut audisi, juga berbagai daerah sekitar. Bahkan ada yang datang dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Yakobus Beke Lalo, pemuda berusia 24 tahun asal Sumba, begitu semangat menyambut kehadiran audisi KDI di Semarang.
Mahasiswa Universitas PGRI Yogyakarta itu mengaku sudah sejak lama ingin menyalurkan bakat menjadi penyanyi dangdut.
"Selama ini penyanyi dangdut asal NTT itu kan sangat-sangat jarang, makanya saya ingin membuktikan jika orang NTT juga bisa menyanyi, terutama dangdut," kata Yakobus.
Bakat menyanyi sudah dimiliki sejak kecil. Dia beberapa kali mengikuti kompetisi dan KDI menjadi ajang pencarian bakat menyanyi dangdut yang ditunggunya.
"Sebenarnya kalau kompetisi nyanyi sudah beberapa kali, termasuk modeling saya juga ikut. Lalu ketika ada pengumuman audisi ini ya sudah (ikut). Jadi, (KDI) jalan untuk mengembangkan bakat, dan tadi telepon orang tua di rumah, mereka juga langsung setuju, sangat mendukung," bebernya.
Sementara, Produser KDI 2018 Yudi Manupassa mengatakan peserta audisi harus mengikuti tiga tahap penjurian sebelum berhadapan dengan juri artis. "Pertama itu Jupra, jika lolos masuk Jupri, dan selanjutnya Jurnal. Baru setelah lolos besok bisa masuk ke Juri Artis," terangnya.
Menariknya, tak hanya warga Semarang yang ikut audisi, juga berbagai daerah sekitar. Bahkan ada yang datang dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Yakobus Beke Lalo, pemuda berusia 24 tahun asal Sumba, begitu semangat menyambut kehadiran audisi KDI di Semarang.
Mahasiswa Universitas PGRI Yogyakarta itu mengaku sudah sejak lama ingin menyalurkan bakat menjadi penyanyi dangdut.
"Selama ini penyanyi dangdut asal NTT itu kan sangat-sangat jarang, makanya saya ingin membuktikan jika orang NTT juga bisa menyanyi, terutama dangdut," kata Yakobus.
Bakat menyanyi sudah dimiliki sejak kecil. Dia beberapa kali mengikuti kompetisi dan KDI menjadi ajang pencarian bakat menyanyi dangdut yang ditunggunya.
"Sebenarnya kalau kompetisi nyanyi sudah beberapa kali, termasuk modeling saya juga ikut. Lalu ketika ada pengumuman audisi ini ya sudah (ikut). Jadi, (KDI) jalan untuk mengembangkan bakat, dan tadi telepon orang tua di rumah, mereka juga langsung setuju, sangat mendukung," bebernya.
Sementara, Produser KDI 2018 Yudi Manupassa mengatakan peserta audisi harus mengikuti tiga tahap penjurian sebelum berhadapan dengan juri artis. "Pertama itu Jupra, jika lolos masuk Jupri, dan selanjutnya Jurnal. Baru setelah lolos besok bisa masuk ke Juri Artis," terangnya.
(tdy)