Perangi Rasisme, Army BTS Memulai Kampanye Black Army Matter
A
A
A
SEOUL - Fanatisme penggemar BTS, Army, kepada idolanya, ternyata tidak dibarengi dengan sikap sportif. Hal itu diketahui ketika ada salah satu penggemar BTS keturunan Afrika-Amerika yang mencoba untuk bergabung dengan grup penggemar BTS di media sosial (medsos).
Diberitakan Hollywood Life, salah satu penggemar mereka yang merupakan keturunan Afro-Amerika, Jenna Woid, mengaku menjadi korban rasisme dari sebagian penggemar BTS di medsos. Berharap ingin menambah sahabat dan komunikasi dengan sesama penggemar BTS, dia justru mendapat perlakuan tidak baik.
"Kami semua mengirim foto narsis, jadi saya bergabung. Namun beberapa saat kemudian saya mulai merasa kewalahan karena ada begitu banyak orang yang berbicara sehingga saya memutuskan untuk pergi," kata Jenna.
"Membaca bagaimana orang lain memanggilku 'ratu putih' sangat tidak sopan. Ini benar-benar membuat saya merasa kurang dari seseorang karena mereka akan melakukan sesuatu yang mengerikan ini kepada seseorang seperti saya yang hanya ada di sana untuk bersenang-senang, tetapi saya salah dan ditargetkan," lanjut dia.
Jenna bukan satu-satunya penggemar BTS yang menjadi korban rasis. Hal serupa juga dialami oleh penggemar BTS lainnya, Deja Ferguson. Bahkan, dia mengaku mendapat perlakuan tidak terpuji, ketika salah satu warganet memintanya datang ke kebunnya, untuk memungut kapas di kebun.
Kendati begitu, masih banyak penggemar BTS yang menjunjung tinggi nilai-nilai. Bahkan, beberapa telah mulai menggunakan tagar #BlackArmysMatter dan #BlackArmyBeauty sebagai tanggapan terhadap pesan negatif yang diterima sebagian penggemar seperti Jenna dan Deja itu.
Diberitakan Hollywood Life, salah satu penggemar mereka yang merupakan keturunan Afro-Amerika, Jenna Woid, mengaku menjadi korban rasisme dari sebagian penggemar BTS di medsos. Berharap ingin menambah sahabat dan komunikasi dengan sesama penggemar BTS, dia justru mendapat perlakuan tidak baik.
"Kami semua mengirim foto narsis, jadi saya bergabung. Namun beberapa saat kemudian saya mulai merasa kewalahan karena ada begitu banyak orang yang berbicara sehingga saya memutuskan untuk pergi," kata Jenna.
"Membaca bagaimana orang lain memanggilku 'ratu putih' sangat tidak sopan. Ini benar-benar membuat saya merasa kurang dari seseorang karena mereka akan melakukan sesuatu yang mengerikan ini kepada seseorang seperti saya yang hanya ada di sana untuk bersenang-senang, tetapi saya salah dan ditargetkan," lanjut dia.
Jenna bukan satu-satunya penggemar BTS yang menjadi korban rasis. Hal serupa juga dialami oleh penggemar BTS lainnya, Deja Ferguson. Bahkan, dia mengaku mendapat perlakuan tidak terpuji, ketika salah satu warganet memintanya datang ke kebunnya, untuk memungut kapas di kebun.
Kendati begitu, masih banyak penggemar BTS yang menjunjung tinggi nilai-nilai. Bahkan, beberapa telah mulai menggunakan tagar #BlackArmysMatter dan #BlackArmyBeauty sebagai tanggapan terhadap pesan negatif yang diterima sebagian penggemar seperti Jenna dan Deja itu.
(alv)