Pemaksaan Orang Tua Bisa Hambat Tumbuh Kembang Anak
A
A
A
YOGYAKARTA - Upaya mendorong potensi yang dimiliki anak penting dilakukan dengan mengenal potensi dan bakat anak. Tapi, adanya pemaksaan yang dilalukan orang tua terhadap anak agar bisa pintar di beberapa bidang bisa memicu terhambatnya tumbuh kembang anak itu sendiri.
Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani mengatakan, orang tua memang wajib mendorong putra putrinya untuk mengembangkan diri sesuai dengan potensinya. Namun hal itu harus dilakukan dengan memahami psikologis anak serta minat dan bakat yang dimiliki.
"Minat dan potensi kecerdasan anak harus didorong sejak dini dan disesuaikan dengan kemampuan, minat serta bakat. Namun jika dipaksakan, maka akan anak justru akan resisten terhadap orang tuanya sendiri, membangkang dan efeknya justru bisa berakibat pada permasalahan tumbuh kembang anak," papar Anna, usai media gathering Festival Sahabat Generasi Maju yang diselenggarakan SGM Eksplor di Kompleks Taman Pintar Yogyakarta, Sabtu (30/6/2018).
Dia mengatakan, untuk mendorong anak memiliki Potensi Prestasi Anak Generasi Maju, orang tua harus menggali lima aspek tumbuh kembang anak yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Hal ini agar anak dapat memiliki tumbuh kembang yang optimal.
Kelima aspek tersebut diantaranya aspek fisik, kognitif, emosi, bahasa dan sosial. "Orang tua dan lingkungan sekitar anak diharapkan dapat secara bertahap dan terus menerus menstimulasi kelima aspek tumbuh kembang ini yang dapat mendukung si kecil menjadi anak generasi maju," tutur dia.
Sementara, Marketing Manager SGM Eksplor, Astrid Prasetyo, menjelaskan sejalan dengan SGM Eksplor, pihaknya percaya bahwa setiap anak Indonesia berhak untuk maju memiliki masa depan yang cerah sehingga dapat meraih cita-citanya. Untuk itu, kebutuhan nutrisi anak dan edukasi nutrisi secara rutin untuk mendukungnya memiliki lima potensi prestasi anak generasi maju seperti cerdas kreatíf, tumbuh tinggi dan kuat, supel, mandiri serta percaya diri penting dilakukan.
Sebagai wujud nyata dan komitmen di bidang pendidikan, pihaknya mengajak orang tua untuk merayakan dan mendukung potensi prestasi yang ada di setiap anak Indonesia melalui kegiatan Sahabat Generasi Maju. "Melalui acara ini SGM Eksplor mengajak orang tua untuk menceritakan potensi prestasi yang dimiliki oleh si Kecil dengan mengupload foto dan cerita potensi prestasi si Kecil ke akun Facebook mulai dari 19 April hingga 8 Juli mendatang," ucapnya.
Ke depan akan dipilih 25 pemenang yang akan mendapatkan beasiswa senilai total Rp1 miliar saat penjurian grand final di Sumarecon Bekasi pada 27—29 Juli 2018 mendatang.
Serangkaian kegiatan selain digelar di Yogyakarta sebagai rumah besar SGM, juga akan digelar di Surabaya, Medan dan Bandung. "Pada acara ini orang tua dapat mengasah potensi 'cerdas kreatif' dan 'tumbuh tinggi & kuat' si kecil melalui berbagai kegiatan seperti lomba mewarnai, kegiatan olahraga, serta permainan edukatif lainnya," ujar Astrid.
Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani mengatakan, orang tua memang wajib mendorong putra putrinya untuk mengembangkan diri sesuai dengan potensinya. Namun hal itu harus dilakukan dengan memahami psikologis anak serta minat dan bakat yang dimiliki.
"Minat dan potensi kecerdasan anak harus didorong sejak dini dan disesuaikan dengan kemampuan, minat serta bakat. Namun jika dipaksakan, maka akan anak justru akan resisten terhadap orang tuanya sendiri, membangkang dan efeknya justru bisa berakibat pada permasalahan tumbuh kembang anak," papar Anna, usai media gathering Festival Sahabat Generasi Maju yang diselenggarakan SGM Eksplor di Kompleks Taman Pintar Yogyakarta, Sabtu (30/6/2018).
Dia mengatakan, untuk mendorong anak memiliki Potensi Prestasi Anak Generasi Maju, orang tua harus menggali lima aspek tumbuh kembang anak yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Hal ini agar anak dapat memiliki tumbuh kembang yang optimal.
Kelima aspek tersebut diantaranya aspek fisik, kognitif, emosi, bahasa dan sosial. "Orang tua dan lingkungan sekitar anak diharapkan dapat secara bertahap dan terus menerus menstimulasi kelima aspek tumbuh kembang ini yang dapat mendukung si kecil menjadi anak generasi maju," tutur dia.
Sementara, Marketing Manager SGM Eksplor, Astrid Prasetyo, menjelaskan sejalan dengan SGM Eksplor, pihaknya percaya bahwa setiap anak Indonesia berhak untuk maju memiliki masa depan yang cerah sehingga dapat meraih cita-citanya. Untuk itu, kebutuhan nutrisi anak dan edukasi nutrisi secara rutin untuk mendukungnya memiliki lima potensi prestasi anak generasi maju seperti cerdas kreatíf, tumbuh tinggi dan kuat, supel, mandiri serta percaya diri penting dilakukan.
Sebagai wujud nyata dan komitmen di bidang pendidikan, pihaknya mengajak orang tua untuk merayakan dan mendukung potensi prestasi yang ada di setiap anak Indonesia melalui kegiatan Sahabat Generasi Maju. "Melalui acara ini SGM Eksplor mengajak orang tua untuk menceritakan potensi prestasi yang dimiliki oleh si Kecil dengan mengupload foto dan cerita potensi prestasi si Kecil ke akun Facebook mulai dari 19 April hingga 8 Juli mendatang," ucapnya.
Ke depan akan dipilih 25 pemenang yang akan mendapatkan beasiswa senilai total Rp1 miliar saat penjurian grand final di Sumarecon Bekasi pada 27—29 Juli 2018 mendatang.
Serangkaian kegiatan selain digelar di Yogyakarta sebagai rumah besar SGM, juga akan digelar di Surabaya, Medan dan Bandung. "Pada acara ini orang tua dapat mengasah potensi 'cerdas kreatif' dan 'tumbuh tinggi & kuat' si kecil melalui berbagai kegiatan seperti lomba mewarnai, kegiatan olahraga, serta permainan edukatif lainnya," ujar Astrid.
(alv)