Grup Musik Slank Miliki Resep Jitu Melawan Narkoba

Senin, 02 Juli 2018 - 11:08 WIB
Grup Musik Slank Miliki Resep Jitu Melawan Narkoba
Grup Musik Slank Miliki Resep Jitu Melawan Narkoba
A A A
SLANK kembali menunjukkan komitmennya melawan penyalahgunaan narkoba dengan berbagi cerita bersama anak muda mantan pencandu narkoba dalam peringatan Hari Anti-Narkotika Internasional (HANI) di Markas Besar Slank, Jalan Potlot.

Dalam acara yang dihadiri anggota BNN, Polri, dan beberapa panti rehabilitasi ini, Slank berbagi pengalaman dan memberi motivasi bersama Bunda Iffet Sidharta (orang tua Bimbim sekaligus manajer Slank). Drummer Slank, Bimbim, menjelaskan bahwa acara ini rutin digelar agar semangat perang terhadap barang haram tersebut tetap terjaga. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan seseorang mengalami kebosanan hingga walau sudah sembuh, akhirnya kembali terjerumus.

“Kadang kalau sudah sampe setahun, semangatnya kendor lagi, tapi kalau kita ajak tiap tahun, semangatnya bisa makin besar,” papar Bimbim yang lahir di Jakarta, 25 Desember 1966, ini.

Upaya perang dengan narkoba, dinilai Slank, perlu dilakukan semua kalangan. Pasalnya, pihak-pihak tertentu dipastikan akan terus gencar melakukan perlawanan. Hal itu mengingat untung yang dihasilkan dari bisnis barang haram itu sangat menggiurkan. “Drug itu uangnya besar banget buat bandar-bandar, jadi jangan sampai lengah. Dengan diingetin terus, kita jadi nggak lengah. Jadi nggak ada kesempatan orang berbisnis,” kata vokalis Kaka.

“Kita kayak pramugari, sudah sering naik pesawat, tapi tetap ajarin cara aman,” katanya. Kaka lalu bercerita perjuangan jatuh bangun dirinya untuk bisa lepas dari menyalahgunaan narkoba. “Dulu pengalaman saya, mencoba dan mencoba lagi. Yang namanya manusia, gagal berapa kali itu wajar,” ujar Kaka.

Selain terus mencoba, proses penyembuhan dari kecanduan juga berkat kegigihan Bunda Iffet dalam mendampinginya. Saat proses penyembuhan itu, Bunda juga senantiasa melibatkan pihak lain. “Dia mengobati lingkungannya dulu. Jika ingin menyembuhkan anaknya itu, yang disembuhkan lingkungannya. Bunda tuh kontak kepolisian, tetangga untuk kompak, minggu depan rehab anak saya. Tolong, kalau ada yang kabur, tangkap lagi,” ucap suami Natascha Satriaji ini.

Vokalis pemilik nama lengkap Akhadi Wira Satriaji ini pun mengungkapkan bahwa lingkungan sekitar yang bersih menjadi salah satu obat mujarab kesembuhannya. “Baru Bunda rehabilitasi kami. Selagi kami melewati masa-masa kritis, ketika sudah tahu anaknya bisa bangun pagi, langsung kasih pelatihan. Lari keliling (kawasan) Duren Tiga, nyanyi, diajak ke sini ke sana, suruh ngomong depan orang,” tuturnya.

“Kami tidak dikasih kesempatan melihat ke belakang dan megang dompet, jam, atau perhiasan lain karena kalo lagi kecanduan segala cara dilakukan untuk dapat uang,” ungkapnya. Bunda Iffet menegaskan, lingkungan sekitar sangat berperan penting dalam proses penyembuhan para personel Slank.

“Jika ingin menyembuhkan anaknya dari narkoba, yang disembuhkan lingkungannya dulu,” tutur Bunda Iffet. Tidak hanya berbagi tips bebas narkotika, acara tersebut juga dimeriahkan pertunjukan musik dari anak-anak binaan Program Rehabilitasi After Care dan Komunitas Cukup Gue.

Sebagai acara puncak, Slank membawakan beberapa lagunya, seperti Ku Tak Bisa, Balikin, dan Kemana Aja Lo? Peringatan HANI 2018 yang didukung Pulau Biru Production, Asosiasi Rehabilitasi Narkoba Indonesia (AIRI), Yayasan Sahabat Rekan Sebaya, dan Komunitas Cukup Gue ini ditutup dengan doa bersama hadirin untuk perjuangan bangsa Indonesia agar terus mampu dan kuat melawan serta perang terhadap penyalahgunaan narkoba.

Sebagai pengetahuan, berdasarkan data dan hasil penelitian BNN dan Puslitkes UI pada 2017, peredaran gelap narkoba dan korban penyalahgunaan narkoba di Indonesia terus meningkat sekitar 1,77 % atau 3,3 juta. Kerugian ekonomi dan sosial akibat narkoba pun mencapai Rp84,7 triliun.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7476 seconds (0.1#10.140)