Review Film The Meg

Rabu, 08 Agustus 2018 - 10:47 WIB
Review Film The Meg
Review Film The Meg
A A A
JAKARTA - Ada formula yang membentuk sebuah film tentang monster atau mahkluk maha dahsyat. Di antaranya adalah karakter pria macho super, wanita cerdas nan cantik, ilmuwan, dokter, tokoh konyol, anak-anak, orang super kaya yang serakah, dan tentu saja, monster atau makhluk aneh maha dahsyat.

Formula ini pun ada di film The Meg. Karakter-karakter yang ada di film ini rasanya pas dengan formula itu. Ada Jason Statham yang menjadi karakter pria jagoan yang mengorbankan apa pun demi keselamatan orang lain, ada Li Bingbing yang berkarakter sebagai wanita cantik nan cerdas, ilmuwan yang diwakili oleh Ruby Rose, Winston Chao dan Cliff Curtis, tokoh konyol oleh Page Kennedy, tokoh anak-anak ada Shuya Sophia Cai dan tokoh orang super kaya nan serakah oleh Rainn Wilson. Tak ketinggalan, monster besar berupa hiu purba yang disebut megalodon sepanjang tak kurang dari 27 meter.

Di The Meg, Jason Statham berperan sebagai Jonas Taylor, seorang penyelam berpengalaman yang memiliki catatan kelam karena membiarkan krunya mati di dasar laut. Lima tahun kemudian, Minway Zhang (Winston Chao) dan mantan rekan sekerja Jonas, Mac (Cliff Curtis), dari Zhang Oceanic yang memiliki fasilitas riset bawah laut Mana One, meminta Jonas agar membantu mereka setelah sebuah kapal selam yang membawa tiga kru mereka, termasuk Lori, mantan istri Jonas, diserang makhluk tak dikenal setelah menembus lapisan udara tipis di palung sedalam 11.000 meter. Jonas yang awalnya enggan melakukan misi itu akhirnya menerimanya. Dia pun dibawa ke Zhang Oceanic.

Ketika Zhang dan Mac sedang menemui Jonas, putri Zhang, Suyin (Li Bingbing) nekat masuk ke kawasan tempat kapal selam itu diserang karena ingin segera menyelamatkan kru mereka. Jonas yang tiba di Mana One segera masuk kapal selam dan turun ke dasar laut. Di sanalah kemudian dia dan Suyin berhadapan dengan Megalodon, hiu purba yang dikira sudah punah, sepanjang kurang lebih 25 meter. Misi penyelamatan itu berhasil. Tapi, misi itu juga membuka portal yang membuat hiu itu naik ke permukaan laut dan menebar teror.

Dari awal, film ini sudah menawarkan ketegangan bagi para penontonnya. Sutradara Jon Turteltaub benar-benar total memberikan teror bagi penontonnya sepanjang 113 menit film ini dalam bentuk monster megalodon dengan tidak langsung memperlihatkan makhluk itu di awal film sehingga penonton pun dibuat penasaran dengan bentuk makhluk tersebut.

Yang membuat film ini tambah menegangkan adalah lokasinya yang berada di bawah laut nan gelap. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi di bawah sana karena cahaya yang minim. Ditambah dengan keterbatasan akses terhadap oksigen dan bahaya yang mengancam, ya, ketegangan pun sudah bisa didapatkan. Anda bisa berteriak-teriak kencang saat teror demi teror di hiu terlihat di film ini. Sejumlah adegan di film ini bakal mengingatkan orang-orang dari era 90an dengan film teror hiu legendaris, Jaws.

Secara umum, cerita The Meg ini cukup klise. Yaitu, bagaimana manusia menghadapi teror makhluk purba yang mengancam kehidupan mereka. Yang membuat orang penasaran tentu adalah cara orang-orang ini menghadapi makhluk tersebut. Selain teror yang disajikan, ada juga drama di film ini, termasuk kisah cinta terselubung yang pastinya sudah mudah ditebak seperti apa arahnya.

Jika Anda suka dengan film-film tentang makhluk alien atau monster, The Meg bakal cocok untuk Anda. Film ini tak hanya memberikan teror, tapi juga memberikan hiburan tersendiri bagi Anda yang mungkin penat dengan aktivitas sehari-hari.

The Meg sudah bisa disaksikan di bioskop kesayangan Anda. Selamat menonton!
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5212 seconds (0.1#10.140)