Makan Fast Food 3 Kali Seminggu Berisiko Lebih Besar Kena Asma
A
A
A
JAKARTA - Rasanya yang lezat dan cepat penyajiannya membuat fast food kerap dipilih sebagai menu sarapan, makan siang atau makan malam. Namun, dibalik kenimatan tersebut ada bahaya kesehatan yang harus diwaspadai.
Dilansir dari Daily Mail, penelitian yang dipublikasikan di jurnal Respirology menyebutkan, konsumsi fast food dapat meningkatkan risiko penyakit asma. Peneliti dari Sichuan University, China, menganalisis 16 penelitian yang menghubungkan konsumsi fast food dengan risiko asma, alergi dan gangguan pernapasan lainnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi fast food seperti burger dan pizza tiga kali dalam seminggu meningkatkan risiko kematian akibat asma. Kondisi ini dipicu karena risiko kekambuhan asma meningkat lebih dari 4 kali dalam satu tahun.
"Mengonsumsi fast food terlalu sering, hingga tiga kali dalam seminggu, membuat pengidap asma mengalami gejala demam, eksim, hidung tersumbat, hingga bersin-bersin dan sesak napas," tulis peneliti.
Sementara meningkatnya kekambuhan dan keparahan asma disebabkan karena kandungan nutrisi pada fast food. Kandungan yang tertinggi adalah lemak yang dapat menyebabkan peradangan pada saluran napas dan kerongkongan sehingga sirkulasi udara dan pernapasan menjadi terhambat dan menyebabkan asma.
Peneliti juga melihat adanya hubungan antara obesitas dan risiko kekambuhan asma. Di mana semakin sering mengonsumsi fast food, maka risiko obesitas semakin meningkat. Tanpa disadari, hal ini justru dapat membuat kekambuhan asma meningkat.
Dilansir dari Daily Mail, penelitian yang dipublikasikan di jurnal Respirology menyebutkan, konsumsi fast food dapat meningkatkan risiko penyakit asma. Peneliti dari Sichuan University, China, menganalisis 16 penelitian yang menghubungkan konsumsi fast food dengan risiko asma, alergi dan gangguan pernapasan lainnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi fast food seperti burger dan pizza tiga kali dalam seminggu meningkatkan risiko kematian akibat asma. Kondisi ini dipicu karena risiko kekambuhan asma meningkat lebih dari 4 kali dalam satu tahun.
"Mengonsumsi fast food terlalu sering, hingga tiga kali dalam seminggu, membuat pengidap asma mengalami gejala demam, eksim, hidung tersumbat, hingga bersin-bersin dan sesak napas," tulis peneliti.
Sementara meningkatnya kekambuhan dan keparahan asma disebabkan karena kandungan nutrisi pada fast food. Kandungan yang tertinggi adalah lemak yang dapat menyebabkan peradangan pada saluran napas dan kerongkongan sehingga sirkulasi udara dan pernapasan menjadi terhambat dan menyebabkan asma.
Peneliti juga melihat adanya hubungan antara obesitas dan risiko kekambuhan asma. Di mana semakin sering mengonsumsi fast food, maka risiko obesitas semakin meningkat. Tanpa disadari, hal ini justru dapat membuat kekambuhan asma meningkat.
(alv)