Ayu U tami Ajak Masyarakat Mengenal Kesusastraan Indonesia

Kamis, 16 Agustus 2018 - 08:04 WIB
Ayu U tami Ajak Masyarakat...
Ayu U tami Ajak Masyarakat Mengenal Kesusastraan Indonesia
A A A
JAKARTA - Ayu Utami menjadi penulis di bidang kesusastraan yang populer. Beberapa judul novel miliknya berhasil menarik perhatian. Sebut saja Saman yang dinilai memberikan warna baru bagi kesusastraan Indonesia. Dia pun mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih mengenal bidang tersebut.

Pasalnya sampai saat ini bidang pendidikan di Tanah Air masih belum bisa menghargai karya intelektualitas. Sementara, mempelajari bidang kesustraan itu masuk dalam kategori penting.

“Saya melihat urgensi dan prioritas lain. Pendidikan Indonesia masih belum menghargai sebuah intelektualitas,” kata Ayu.

“Saya merasa urgensi mendekatkan pemikiran kesustraan kepada publik. Kalau semua sastrawan menjaga kemurnian dan memboikot apa yang perlu diboikot, maka (kesusastraan) akan jauh dari masyarakat,” tambahnya.

Sejauh ini, Ayu melihat kesustraan Indonesia sudah cukup baik, hanya saja minat baca masyarakat tidak besar. Sementara, produk buku pun terbilang cukup baik. Banyak buku dari penulis Indonesia yang terus bermunculan.

“Royalti di Indonesia normal, tetapi bukunya tidak terjual besar sehingga royalti tidak besar. Royalti di Indonesia bukan ukuran pengharagaan untuk kesusastraan. Sementara, di luar negeri penghargaan untuk kesusastraan sangat banyak dengan beragam kategori, tetapi di Indonesia sangat sedikit. Padahal, penghargaan dapat menjaga intelektulitas di masyarakat,” bebernya.

Seperti diketahui, kiprah Ayu Utami sebagai penulis novel membawanya dikenal masyarakat. Beberapa buku sukses dipasarkan, yakni, Larung, Bilangan Fu, Manjali Dan Cakrabirawa, Cerita Cinta Enrico, Soegija: 100% Indonesia, Lalita (Seri Bilangan Fu), Si Parasit Lajang Pengakuan: Eks Parasit Lajang, dan Maya.

Penghargaan yang dia terima antara lain, Roman Terbaik Dewan Kesenian Jakarta 1998, Prince Claus Award 2000 dan Khatulistiwa Literary Awards, kategori prosa. Terbaru, dia meraih Penghargaan Achmad Bakrie 2018 bersama dengan Salim Said sebagai pemikir sosial, dan Ferry Iskandar di bidang sains.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1065 seconds (0.1#10.140)