Ibu Harus Lebih Bijak Menerima Tips Terkait ASI dan MPASI
A
A
A
JAKARTA - Pemberian ASI (air susu ibu) atau ASI eksklusif selama enam bulan pertama dan dilanjutkan hingga dua tahun sangat direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO). Banyak ibu yang berjuang untuk memenuhi tersebut. Namun, masih banyak mitos seputar menyusui dan mempersiapkan MPASI yang masih dipercaya sebagian orang.
Sayangnya, di era digital ini banyak sekali mitos dan informasi di media sosial yang belum tentu bisa dipertanggung jawabkan secara medis. Selain itu, banyak juga informasi dan mitos yang diperoleh dari orang-orang terdekat. Inilah mengapa orangtua harus bijak dalam mencari informasi yang benar.
"Di zaman modern ini, ternyata masih banyak orang yang percaya dengan mitos atau kata orang dulu, padahal belum tentu semuanya benar. Sekarang, informasi sangat mudah diakses melalui internet. Ketika mendapat nasihat dari orang lain, maka orangtua harus aktif untuk mengkonfirmasi dan mencari info yang benar. Percayai sumber informasi kredibel seperti dokter, organisasi terpercaya atau situs parenting, bukan hanya blog post atau unggahan media sosial tanpa sumber yang jelas," ujar Spesialis anak dr. Yoga Devaera, Sp.A(K).
Mengenai mitos yang banyak beredar, dr. Yoga Devaera memberikan contoh. Misalnya bayi setelah usia enam bulan membutuhkan tambahan jenis susu lainnya. Tentunya hal ini tidaklah tepat alias mitos. Meski setelah enam bulan bayi memerlukan tambahan energi seperti protein dan zat besi karena ASI saja tidak cukup, namun yang diberikan pada usia tersebut bukan susu formula tapi makanan padat atau MPASI yang mengandung zat yang dibutuhkan tadi.
"Pengenalan tekstur makanan padat juga diperlukan sehingga keterampilan makan bayi terasah. Mitos lain yang juga sering didengar adalah, jika bayi diberikan ASI dengan botol, dia akan menolak payudara ibu. Ini juga tidak sepenuhnya benar. Ada banyak bayi yang menyusui dari payudara dan botol secara bergantian tanpa masalah berarti. Selama botol itu diperkenalkan setelah sang bayi sudah mahir menyusui secara langsung dari payudara ibu, biasanya di sekitar usia dua bulan," papar dia.
"Setiap ibu hidup dalam situasi dan kondisi yang berbeda, dan banyak dari mereka yang terbantu dengan menyusui bayinya secara langsung dan menggunakan botol secara bergantian. Penggunaan botol juga memungkinkan sang Ayah atau anggota keluarga lain untuk membantu ibu memberikan ASI kepada si kecil," tambahnya.
Sayangnya, di era digital ini banyak sekali mitos dan informasi di media sosial yang belum tentu bisa dipertanggung jawabkan secara medis. Selain itu, banyak juga informasi dan mitos yang diperoleh dari orang-orang terdekat. Inilah mengapa orangtua harus bijak dalam mencari informasi yang benar.
"Di zaman modern ini, ternyata masih banyak orang yang percaya dengan mitos atau kata orang dulu, padahal belum tentu semuanya benar. Sekarang, informasi sangat mudah diakses melalui internet. Ketika mendapat nasihat dari orang lain, maka orangtua harus aktif untuk mengkonfirmasi dan mencari info yang benar. Percayai sumber informasi kredibel seperti dokter, organisasi terpercaya atau situs parenting, bukan hanya blog post atau unggahan media sosial tanpa sumber yang jelas," ujar Spesialis anak dr. Yoga Devaera, Sp.A(K).
Mengenai mitos yang banyak beredar, dr. Yoga Devaera memberikan contoh. Misalnya bayi setelah usia enam bulan membutuhkan tambahan jenis susu lainnya. Tentunya hal ini tidaklah tepat alias mitos. Meski setelah enam bulan bayi memerlukan tambahan energi seperti protein dan zat besi karena ASI saja tidak cukup, namun yang diberikan pada usia tersebut bukan susu formula tapi makanan padat atau MPASI yang mengandung zat yang dibutuhkan tadi.
"Pengenalan tekstur makanan padat juga diperlukan sehingga keterampilan makan bayi terasah. Mitos lain yang juga sering didengar adalah, jika bayi diberikan ASI dengan botol, dia akan menolak payudara ibu. Ini juga tidak sepenuhnya benar. Ada banyak bayi yang menyusui dari payudara dan botol secara bergantian tanpa masalah berarti. Selama botol itu diperkenalkan setelah sang bayi sudah mahir menyusui secara langsung dari payudara ibu, biasanya di sekitar usia dua bulan," papar dia.
"Setiap ibu hidup dalam situasi dan kondisi yang berbeda, dan banyak dari mereka yang terbantu dengan menyusui bayinya secara langsung dan menggunakan botol secara bergantian. Penggunaan botol juga memungkinkan sang Ayah atau anggota keluarga lain untuk membantu ibu memberikan ASI kepada si kecil," tambahnya.
(alv)