; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Brand Jawara Unilever Luncurkan Sambal Pedas Bawang Goreng
Brand Jawara Unilever Luncurkan Sambal Pedas Bawang Goreng
A
A
A
JAKARTA - Minat masyarakat Indonesia terhadap sambal terus meningkat. Hal ini sejalan dengan banyaknya inovasi kuliner rasa pedas baru yang menjadi tren, misalnya ayam geprek, steak sambal matah hingga sate taichan.
Hal ini menunjukkan bahwa geliat pecinta kuliner terhadap kreasi santapan pedas memberikan ruang untuk berinovasi dan menawarkan satu sensasi unik. Berdasarkan fakta ini, Unilever menghadirkan inovasi rasa pedas baru melalui brand Jawara dengan tambahan bawang goreng.
"Masyarakat Indonesia biasanya makan pakai sambal karena biasanya kita makan makanan udah dingin, masaknya udah dari pagi jadi kita makan pakai sambal untuk membawa kehangatan. Karena sambal merupakan bagaian penting dari masyarakat Indonesia," ungkap Hernie Raharja selaku Foods Director PT Unilever Indonesia Tbk saat jumpa pers di kawasan Kemang, Jakarta, Kamis (13/9/2018).
Bawang goreng dipilih karena bahan makanan tersebut 100% berasal dari Indonesia yang disukai masyarakat untuk dijadikan pelengkap aneka jenis makanan. Aroma dan rasa sedap yang dihasilkan bawang goreng juga mampu menambah rasa gurih terhadap cinta rasa masakan serta bawang goreng cocok disantap bersama seluruh masakan Indonesia.
"Makanan pake bawang goreng rasanya lebih berasa. Dari rasa lokal dengan kepedasan cinta rasa Indonesia menghasilkan rasa yang unik dan kita bawa disini. Bentuknya sudah halus. Sudah tercampur. Jawara menawarkan rasa pedas gurih yang berbeda," jelasnya.
Menariknya, bahan baku Jawara berupa cabai dibeli langsung dari petani lokal melalui kerja sama Prestani dan Eragano sebagai start up agrikultur Indonesia. Ini membuat Jawara sebagai produk 100% asli Indonesia dengan para pelaku industri lokal yang diharapkan mampu memberdayakan petani Indonesia.
"Selain memberikan kepuasan kepada pecinta kuliner pedas, kami juga bermaksud untuk meningkatkan taraf hidup para produsen yang merupakan petani cabai lokal," tutur Hernie.
Sementara Jawara hadir dengan dua pilihan tingkat kepedasan yaitu hot dan extra hot. Jawara dikemas dengan botol, sachet, sachet multipack dan kemasan pouch.
Hal ini menunjukkan bahwa geliat pecinta kuliner terhadap kreasi santapan pedas memberikan ruang untuk berinovasi dan menawarkan satu sensasi unik. Berdasarkan fakta ini, Unilever menghadirkan inovasi rasa pedas baru melalui brand Jawara dengan tambahan bawang goreng.
"Masyarakat Indonesia biasanya makan pakai sambal karena biasanya kita makan makanan udah dingin, masaknya udah dari pagi jadi kita makan pakai sambal untuk membawa kehangatan. Karena sambal merupakan bagaian penting dari masyarakat Indonesia," ungkap Hernie Raharja selaku Foods Director PT Unilever Indonesia Tbk saat jumpa pers di kawasan Kemang, Jakarta, Kamis (13/9/2018).
Bawang goreng dipilih karena bahan makanan tersebut 100% berasal dari Indonesia yang disukai masyarakat untuk dijadikan pelengkap aneka jenis makanan. Aroma dan rasa sedap yang dihasilkan bawang goreng juga mampu menambah rasa gurih terhadap cinta rasa masakan serta bawang goreng cocok disantap bersama seluruh masakan Indonesia.
"Makanan pake bawang goreng rasanya lebih berasa. Dari rasa lokal dengan kepedasan cinta rasa Indonesia menghasilkan rasa yang unik dan kita bawa disini. Bentuknya sudah halus. Sudah tercampur. Jawara menawarkan rasa pedas gurih yang berbeda," jelasnya.
Menariknya, bahan baku Jawara berupa cabai dibeli langsung dari petani lokal melalui kerja sama Prestani dan Eragano sebagai start up agrikultur Indonesia. Ini membuat Jawara sebagai produk 100% asli Indonesia dengan para pelaku industri lokal yang diharapkan mampu memberdayakan petani Indonesia.
"Selain memberikan kepuasan kepada pecinta kuliner pedas, kami juga bermaksud untuk meningkatkan taraf hidup para produsen yang merupakan petani cabai lokal," tutur Hernie.
Sementara Jawara hadir dengan dua pilihan tingkat kepedasan yaitu hot dan extra hot. Jawara dikemas dengan botol, sachet, sachet multipack dan kemasan pouch.
(alv)
Explore More