Menenangkan Tangisan si Kecil

Senin, 17 September 2018 - 16:53 WIB
Menenangkan Tangisan si Kecil
Menenangkan Tangisan si Kecil
A A A
TANGISAN merupakan salah satu cara bagi bayi berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Tapi bagaimana menenangkan si kecil jika sudah menangis?

Pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi, ibu memang perlu lebih ekstra untuk merawat si kecil. Pasalnya, bukan hanya begadang, sering si kecil menangis tanpa kita tahu apa penyebabnya. Tangisan merupakan media bagi bayi berinteraksi dengan lingkungannya. Bayi selalu menangis manakala ia lapar, mengompol, lelah, sampai ketika ia merasa bosan sekalipun.

Perubahan sikapnya sangat cepat, dari sebelumnya ceria menjadi pemarah hanya dalam hitungan detik. Wajahnya menjadi memerah lalu kakinya menendangnendang, tangan pun tidak mau diam. Kalau sudah begini, pemikiran seperti, “apa yang salah dengan bayi saya?,” berganti dengan pemikiran lain menjadi, “apa yang salah denganku?”.

Tak ayal, ibu yang baru kali pertama memiliki anak berpikir dirinya gagal mengerjakan tugas sebagai seorang ibu bahkan untuk hal sangat kecil, yakni kemampuan menenangkan sang buah hati.

Wajar saja, sebab membuat bayi menjadi tenang dan nyaman bukan perkara mudah. Terlebih bagi orang tua baru. Hal ini dibenarkan psikolog keluarga di Lexington, Kentucky sekaligus penulis buku The Mommy M.D. Guide to Your Babyís First Year Rallie McAllister, M.D.

“Untuk orang tua baru, menerka apa makna dibalik tangisan anak bisa menjadi sangat menantang, membuat frustrasi dan bahkan menakutkan,” katanya seperti dikutip dari Parents.com. Masalah berlanjut ketika orang tua tidak mampu mengetahui alasan si kecil menangis.

Mereka menjadi khawatir dan beranggapan ada yang salah secara fisik dengan si bayi. “Si kecil yang terus menangis atau sedih ini juga membuat orang tua baru menjadi tidak berdaya,” kata Crystal Clancy, konsultan pernikahan sekaligus terapis keluarga yang memiliki spesialisasi di bidang kesehatan mental anak dari Minnesota, Amerika Serikat.

Kondisi tersebut tentu membuat orang tua baru menjadi stres terutama sang ibu. Kabar baiknya, Anda akan menjadi lebih baik dalam mengartikan mengapa si kecil menangis serta meresponsnya, demikian dikatakan Dr. McAllister. Sambil menunggu Anda merespons si buah hati dengan lebih baik, ada beberapa kiat yang bisa diterapkan dalam menenangkan anak.

Beberapa cara berikut bisa Anda lakukan. Pertama, jika anak menangis cobalah menggendongnya dengan bantuan kain gendongan agar anak lebih nyaman dan Anda pun bebas bergerak. Bisikkan nyanyian lembut di telinganya untuk menenangkannya.

Sambil digendong, ayunlah bayi dalam dekapan Anda juga dengan lembut ke depan dan ke belakang. Hal ini bisa efektif untuk menenangkan bayi. Menurut Kristie Rivers M.D, hal itu bisa terjadi lantaran respons menenangkan dipicu dalam otak bayi ketika mereka digendong atau diayun.

“Keadaan ini membuat detak jantung bayi menjadi pelan dan otot-otot pun lebih santai,” kata dokter spesialis anak ini. Pada saat yang sama, suara menenangkan menciptakan distraksi sehingga bayi lebih fokus pada suara tersebut ketimbang menangis.

Menyanyikan lagu dengan suara lembut diyakini memang membuat anak menjadi lebih tenang. Tak perlu melulu lagu anakanak, lagu yang orang tua sukai juga boleh dinyanyikan. Bisa juga dengan menyetelkan musik kesayangan.

Mengapa hal ini efektif dalam menenangkan anak? Sama halnya dengan gerakan seperti menggendong, musik juga mempunyai kemampuan menenangkan sistem saraf, menurunkan detak jantung bayi, dan pernapasan. Jangan menganggap remeh kekuatan suara Anda.

Seperti dikatakan Dr Rivers, meski suara Anda tidak sebagus Taylor Swift, bayi justru lebih tenang mendengar suara sang ibu. Sebab suara ibu adalah yang familier di telinganya dan iramanya pun lembut.

Menenangkan bayi juga bisa menggunakan gadget! Anda bisa merekam suara si kecil ketika ia menangis atau bergumam sendiri. Perdengarkan rekaman yang berisi suaranya sendiri tersebut kepadanya ketika ia tengah menangis.

Mereka akan terperangah dengan suara tersebut. “Bayi terkadang mengalami stres, mereka sulit didiamkan bahkan walaupun popoknya sudah diganti atau hal lain yang dirasakan mengganggu sudah ditangani,” kata Dr Rivers. Namun, intervensi tibatiba seperti suara rekaman mereka sendiri bisa membuat mereka berhenti menangis.

“Bayi sangat tertarik pada lingkungan sekitar mereka sehingga hanya dengan mengenalkan hal yang baru bisa membuat mereka berhenti menangis,” katanya.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7263 seconds (0.1#10.140)