2 Jenis Mainan Anak-Anak Ini Bisa Picu Penyakit Kulit

Selasa, 18 September 2018 - 08:45 WIB
2 Jenis Mainan Anak-Anak Ini Bisa Picu Penyakit Kulit
2 Jenis Mainan Anak-Anak Ini Bisa Picu Penyakit Kulit
A A A
JAKARTA - Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Alberta, Kanada menemukan sejumlah mainan anak-anak bisa menjadi penyebab penyakit kulit dermatitis kontak. Penyakit ini ditandai dengan munculnya ruam merah, gatal akibat terjadinya kontak dengan zat yang memicu iritasi.

Dilansir dari Reader's Digest, peneliti menemukan hubungan antara ruam pada seorang anak dengan waktu bermain sebuah permainan game di komputer, Minecraft. Penelitian ini menyebutkan anak laki-laki berusia 12 tahun datang ke dokter dengan ruam mirip eczemalike pada lengan kanannya.

Sayang, dokter tidak bisa mengetahui pasti penyebab kondisi anak tersebut. Penelitian ini diterbitkan di Journal of Cutaneous Medicine and Surgery. Anak ini rupanya memainkan Minecraft di meja dengan engsel logam yang terbuat dari nikel yang membuat kulitnya iritasi.

Setelah engsel ditutupi dengan alas mouse, beruntungnya ruam bocah tersebut menghilang. "Kegiatan bermainannya difasilitasi oleh waktu luang yang melimpah selama liburan musim panas dan akses ke meja komputer khusus," ujar ketua penulis studi, John F. Elliott, MD.

Penelitian lainnya yang dilakukan di Universitas Antwerp, Belgia juga menemukan mainan yang dapat menyebabkan dermatitis kontak. Permainan tersebut adalah slime. Pada sebagian anak, slime bisa memicu ruam merah dan rasa gatal di tangan.

Tercatat dua anak telah mengalami dermatitis kontak kategori berat pada telapak tangan mereka akibat bermain slime yang terbuat dari lem tekstil dan deterjen rumah tangga yang mengandung konsentrasi tinggi bahan kimia dengan potensi iritasi.

Namun, saat mereka mengganti mainannya dan berhenti memainkan slime, ruam tersebutpun menghilang. "Karena slime nampaknya menjadi tren baru di antara anak-anak, kami berharap dapat melihat lebih banyak kasus dalam waktu dekat," kata Olivier Aerts selaku rekan penulis penelitian.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7906 seconds (0.1#10.140)