Menkes Tegaskan Indonesia Harus Bebas Generasi Stunting
A
A
A
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, M.Kes menegaskan bahwa Indonesia harus bebas generasi stunting. Guna terwujudnya hal tersebut, maka pencegahan stunting menjadi upaya yang sangat penting.
"Indonesia itu tanahnya subur, maka generasinya harus sehat, jangan stunting," kata Nila.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013 menyatakan bahwa 4 dari 10 anak yaitu sebesar 37,2% mengalami stunting. Mengingat fakta ini, Nila pun berpesan kepada para orang tua, remaja selaku calon orang tua agar memahami bagaimana cara mencegah stunting.
Nila mengatakan, stunting dapat dicegah melalui perbaikan tiga hal utama. Diantaranya adalah melalui perbaikan pola makan, pola pengasuhan, juga memperhatikan kebersihan.
''Kalau tidak mau anak-anak kita stunting, kalau kasih makan anak-anak utamakan (sumber protein) untuk anak-anak dan ibu hamil dulu ya,'' kata Nila.
Selain itu secara khusus bagi para ibu hamil, Nila benghimbau agar senantiasa menjaga kehamilannya salah satunya dengan mencukupi kebutuhan gizi anak sejak 1.000 hari pertama kehidupan.
''Sejak janin tumbuh dalam kandungan (270 hari) selama hingga usia 2 tahun kehidupan (730 hari), dengan ASI Eksklusif, makanan pendamping ASI,'' kata Nila.
Terakhir, masyarakat juga diharapkan untuk senantiasa menerapkan hidup sehat, dengan rajin berolahraga, perbanyak makan sayur dan buah, dan cek kesehatan secara berkala. "Stunting itu adalah gagal pertumbuhan. Kerdil badan karena kekurangan gizi kronis, ini mengakibatkan otaknya juga kerdil. Artinya anak-anak itu jadi kurang pandai," kata dia.
"Indonesia itu tanahnya subur, maka generasinya harus sehat, jangan stunting," kata Nila.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013 menyatakan bahwa 4 dari 10 anak yaitu sebesar 37,2% mengalami stunting. Mengingat fakta ini, Nila pun berpesan kepada para orang tua, remaja selaku calon orang tua agar memahami bagaimana cara mencegah stunting.
Nila mengatakan, stunting dapat dicegah melalui perbaikan tiga hal utama. Diantaranya adalah melalui perbaikan pola makan, pola pengasuhan, juga memperhatikan kebersihan.
''Kalau tidak mau anak-anak kita stunting, kalau kasih makan anak-anak utamakan (sumber protein) untuk anak-anak dan ibu hamil dulu ya,'' kata Nila.
Selain itu secara khusus bagi para ibu hamil, Nila benghimbau agar senantiasa menjaga kehamilannya salah satunya dengan mencukupi kebutuhan gizi anak sejak 1.000 hari pertama kehidupan.
''Sejak janin tumbuh dalam kandungan (270 hari) selama hingga usia 2 tahun kehidupan (730 hari), dengan ASI Eksklusif, makanan pendamping ASI,'' kata Nila.
Terakhir, masyarakat juga diharapkan untuk senantiasa menerapkan hidup sehat, dengan rajin berolahraga, perbanyak makan sayur dan buah, dan cek kesehatan secara berkala. "Stunting itu adalah gagal pertumbuhan. Kerdil badan karena kekurangan gizi kronis, ini mengakibatkan otaknya juga kerdil. Artinya anak-anak itu jadi kurang pandai," kata dia.
(alv)