Chelsea Islan Dukung Budaya Membaca di Daerah Terpencil

Jum'at, 21 September 2018 - 21:30 WIB
Chelsea Islan Dukung...
Chelsea Islan Dukung Budaya Membaca di Daerah Terpencil
A A A
LABUAN BAJO - Chelsea Islan bersama Puyo Desserts berkomitmen untuk memberikan akses buku bacaan berkualitas bagi anak-anak di daerah pelosok Indonesia Timur yang bekerja sama dengan Taman Bacaan Pelangi (TB Pelangi).

Komitmen tersebut ditunjukkan dengan mengunjungi perpustakaan TB Pelangi di SDK Roe, Manggarai Barat, Flores. Bintang film Di Balik 98 ini mengatakan akses buku bacaan anak di daerah pelosok di Indonesia Timur masih sangat terbatas.

“Sebagai seorang pencinta buku, saya merasa prihatin bahwa masih banyak anak-anak di Indonesia Timur yang belum pernah merasakan nikmatnya membaca buku. Untuk itulah saya berkomitmen untuk memberikan akses buku bacaan anak yang berkualitas di daerah pelosok di Indonesia Timur bersama Puyo Desserts dan Taman Bacaan Pelangi,"kata Chelsea.
Chelsea Islan Dukung Budaya Membaca di Daerah Terpencil

Puyo Desserts dan Chelsea melakukan penggalangan dana untuk membeli ribuan buku bacaan anak serta merenovasi perpustakaan Taman Bacaan Pelangi di Kampung Roe.

"Puyo Desserts senang dapat berbagi kebahagiaan dengan anak-anak di Indonesia Timur. Kami memilih Taman Bacaan Pelangi sebagai mitra, karena organisasi ini sudah memiliki pengalaman yang mumpuni dan terbukti memiliki model perpustakaan ramah anak yang berkelanjutan," terang Eugenie Patricia, Co-Founder Puyo Desserts.

Perpustakaan Taman Bacaan Pelangi di Kampung Roe, Manggarai Barat, sebelumnya berada di lokasi rumah penduduk dan berbentuk taman bacaan. Disinilah lokasi Taman Bacaan Pelangi yang pertama didirikan pada 2009.

"Taman Bacaan Pelangi berterima kasih atas kepedulian dan support yang diberikan oleh Chelsea Islan dan Puyo Desserts. Ada 1.751.000 anak yang berada di daerah tertinggal di Indonesia Timur dan kami berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak di daerah terpencil di Indonesia Timur dalam hal penyediaan akses buku bacaan," beber Nila Tanzil, Founder Taman Bacaan Pelangi.

Perpindahan lokasi taman bacaan pelangi dari rumah penduduk ke sekolah merupakan bentuk keseriusan dan komitmen Taman Bacaan Pelangi dalam menciptakan model perpustakaan ramah anak yang berkelanjutan.

Nila mengatakan bahwa sekolah merupakan lokasi ideal bagi program perpustakaan yang berkelanjutan, karena sekolah memiliki sumber daya yang mumpuni, mulai dari kepala sekolah, guru, dan orangtua murid.

Seluruh perangkat sekolah dilibatkan dalam konsep perpustakaan TB Pelangi. Semua guru diberikan pelatihan tentang manajemen perpustakaan. Sekolah pun diminta untuk mengangkat tenaga pustakawan khusus. Selain itu, ada jam mata pelajaran khusus dimana siswa-siswi wajib ke perpustakaan selama satu jam mata pelajaran per kelas setiap minggunya.

"Dukungan dari Puyo Desserts sangat membantu misi Taman Bacaan Pelangi. Tahun lalu, Puyo Desserts juga memberikan bantuan sehingga kami dapat merenovasi dua perpustakaan kami yang berlokasi di SDK Melo dan SDK Longgo, Manggarai Barat," paparnya.
Chelsea Islan Dukung Budaya Membaca di Daerah Terpencil

Nila berharap ke depannya semakin banyak pihak-pihak yang membantu Taman Bacaan Pelangi sehingga organisasi ini mampu merambah lebih banyak lagi daerah-daerah pelosok di Indonesia Timur.

Menurut data UNESCO, indeks minat baca Indonesia adalah 0,001%. Artinya dari seribu orang hanya satu orang yang suka membaca. Peringkat PISA siswa-siswi Indonesia dalam kemampuan membaca berada di peringkat 64 dari 70 negara. Ada 1.751.000 anak yang berada di daerah tertinggal di Indonesia Timur dan 92.320 sekolah dasar yang belum memiliki perpustakaan.

"Kita dapat mengubahnya dengan berupaya menciptakan budaya membaca pada anak-anak. Hal ini bisa dimulai dengan memberikan akses buku bacaan yang berkualitas dan sesuai untuk mereka. Saya mengajak semua orang untuk ikut bergerak dalam misi ini," pungkas Chelsea Islan.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0742 seconds (0.1#10.140)